Penghayat di Jawa Barat Sudah Bisa Ganti Kolom Agama KTP

Kamis, 21 Februari 2019 17:46 WIB

Massa Parade Juang Perempuan Indonesia saat melakukan damai memperingati Hari Perempuan Internasional di depan Gedung DPR RI, Jakarta, 8 Maret 2018. Aksi damainini terdiri 69 organisasi itu berasal dari elemen buruh, kelompok masyarakat nelayan, petani, penghayat pemberdayaan, difabel, dan korban kekerasan HAM serta kelompok marjinal lainnya. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Jawa Barat, Heri Suherman mempersilahkan penghayat untuk mengganti kolom isian agama dalam KTP masing-masing.

Baca: Ajarkan Toleransi Sejak Dini, Ini Manfaatnya untuk Anak

“Pengahayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa juga warga negara yang harus diakomodir. Selama ini di KTP yang ada itu agama dan memang form masih agama, tapi diisi dengan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” kata dia di Bandung, Kamis, 21 Februari 2019.

Heri membenarkan KTP Elektronik bagi penghayat sudah diserahkan di sejumlah daerah. Pemerintah daerah juga sudah membuka layanan bagi penghayat untuk mengubah isian agama dalam kolom KTP masing-masing. “Prinsipnya itu kami akan melayani,” kata dia.

Menurut Heri, selama ini penganut Kepercayaan itu meminta isian kolom agama di kosongkan. Sebagian terpaksa mengisinya dengan pilihan agama yang ada.

Advertising
Advertising

“Selama ini penghayat kepercayaan itu banyak yang meminta kosong, atau terpaksa mengisi dengan agama lain. Para pelayanan administrasi kependudukan di kecamatan itu kalau menerima data, (menanyakan) kenapa ini kosong, dan biasanya di suruh di isi. Akhirnya mengisi Islam, misalnya,” kata dia.

Ia menuturkan, kesempatan untuk mengganti isian kolom agama dalam KTP kini sudah dibuka. Penghayat misalnya, bisa memilih mengisi kolom agama dengan “Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa”, atau opsi lainnya di kosongkan. “Kosong, boleh,” kata dia.

Heri mengatakan, ada sejumlah syarat untuk meminta penggantian isian kolom agama tersebut. “Setiap perubahan komponen elemen KTP itu bisa dimintakan asalkan ada bukti pendukung. Kalau misalnya dari menikah menjadi janda/duda, ada surat cerai. Dari ‘Islam’ menjadi Kepercayaan ada bukti pendukung, apakah dari pimpinan alirannya bahwa dia penganut Kepercayaan,” kata dia.

Heri mengatakan, data Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Disdukcapil) mencatat jumlah penghayat di Jawa Barat berjumlah 3.910 orang. “Jadi kalau dikatakan ada ratusan ribu (orang), apa betul? Tapi data di Disdukcapil seperti itu,” kata dia.

Menurut Heri, dengan dibukanya kesempatan mengubah isian kolom agama tersebut, jumlahnya mungkin bertambah. “Kalau dilihat fenomenanya memang di masyarakat itu kan dengan belum terkomodirnya di KTP mereka mencantumkan identitas dirinya dengan agama yang ada, padahal penghayat. Dengan setelah di akomodir ini, kita akan lihat, apakah mereka akan mengubah identitasnya atau memang sudah beralih,” kata dia.

Simak juga: Cerita Hashim Soal Latar Belakang Agama Keluarga Prabowo Beragam

Soal ragam aliran keyakinan penghayat, Heri mengaku, Dinasnya tidak memiliki data tersebut. “Berapa aliran, berapa jenisnya, itu Disdukcapil tidak punya data itu. Yang ada di Pengawas Aliran Kepercayaan (Pakem) di Kejaksaan,” kata dia.

Berita terkait

Ini Isi Nasihat Imam Besar Masjid Nabawi dalam Khotbah Jumat di Masjid Istiqlal

25 hari lalu

Ini Isi Nasihat Imam Besar Masjid Nabawi dalam Khotbah Jumat di Masjid Istiqlal

Imam Besar Masjid Nabawi menuturkan Islam tak pernah membedakan setiap orang meski ada perbedaan latar belakang di masing-masing individu.

Baca Selengkapnya

Urgensi Etika Beragama dan Mahkamah Etik

43 hari lalu

Urgensi Etika Beragama dan Mahkamah Etik

BPIP menggelar diskusi untuk membahas kerapuhan etika penyelenggaraan negara yang berfokus pada etika dan agama.

Baca Selengkapnya

Kolokium Internasional UIN Syarif Hidayatullah: Peran Agama dan Perdamaian

56 hari lalu

Kolokium Internasional UIN Syarif Hidayatullah: Peran Agama dan Perdamaian

UIN Jakarta menyelenggarakan kolokium Diplomacy of the Divine: Religion's Role in International Peace pada 10 September-11 September 2024

Baca Selengkapnya

Duta Besar Inggris Senang Bisa Bertemu Paus Fransiskus di Indonesia

5 September 2024

Duta Besar Inggris Senang Bisa Bertemu Paus Fransiskus di Indonesia

Duta Besar Inggris gembira bisa mendengar langsung pesan Paus Fransiskus soal keberagaman di Indonesia, dan pesan Jokowi mengenai Bhinneka Tunggal Ika

Baca Selengkapnya

Harap Tak Ada Politisasi Agama di Pilkada 2024, Menag Yaqut Ingatkan Ini

2 September 2024

Harap Tak Ada Politisasi Agama di Pilkada 2024, Menag Yaqut Ingatkan Ini

Menag Yaqut Cholil Qoumas berharap tidak ada yang menggunakan agama sebagai alat untuk berpolitik praktis di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Menunjukkan Indonesia Negara Paling Taat Beribadah di Dunia

21 Agustus 2024

Survei Menunjukkan Indonesia Negara Paling Taat Beribadah di Dunia

Survei yang dilakukan Pew Research Centre menunjukkan Indonesia adalah negara paling agamis di dunia, apa ukurannya?

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Gelar Sarasehan Nasional Penghayat Kepercayaan, Penyusutan Organisasi Jadi Bahasan

20 Agustus 2024

Kemendikbudristek Gelar Sarasehan Nasional Penghayat Kepercayaan, Penyusutan Organisasi Jadi Bahasan

Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek memfasilitasi kegiatan sarasehan nasional bagi kelompok penghayat dan masyarakat adat.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sebut Indonesia Jadi Contoh Negara yang Berhasil Jaga Persatuan dengan Toleransi

11 Juli 2024

Kementerian Luar Negeri Sebut Indonesia Jadi Contoh Negara yang Berhasil Jaga Persatuan dengan Toleransi

Indonesia merupakan contoh negara yang berhasil meneguhkan persatuan nasional dengan toleransi dan keselarasan antar kelompok agama

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Membuka Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya

11 Juli 2024

Retno Marsudi Membuka Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya

Retno Marsudi menilai dialog konstruktif itu penting untuk mengatasi berbagai konflik di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

1 Mei 2024

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya