Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Urgensi Etika Beragama dan Mahkamah Etik

image-gnews
Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, Jumat 20 September 2024. Dok. BPIP
Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, Jumat 20 September 2024. Dok. BPIP
Iklan

INFO NASIONAL - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kembali menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD), pada Jumat, 20 September 2024. Diskusi bertema “Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dan Berbangsa dan Bernegara” yang berlangsung di Universitas Pattimura, Ambon.

Sejumlah narasumber yang hadir, antara lain Guru Besar Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Moch. Qasim Mathar; peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ahmad Najib Burhani; sosiolog Universitas Indonesia, Thamrin Amal Tomagola; dan lainnya. Mereka berdialog tentang bagaimana peran agama sebagai salah satu sumber moralitas tertinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Semua sepakat, tiada satupun agama yang memuat nilai-nilai buruk. Semua agama memiliki ajaran yang selaras dan integral dengan prinsip etika moralitas secara umum. Logikanya, orang yang menjalankan ajaran agama secara paripurna, maka dia juga memiliki etika berperilaku yang positif.

Bercermin dari fenomena yang terjadi saat ini, agama justru seolah hanya menjadi simbol dan institusi. Nilai-nilai agama tidak dimaknai hingga relung sanubari dan diimplementasikan menjadi perilaku. Ajaran agama hanya menggema sebagai sebuah ritual, tanpa penghayatan.

Akar persoalan etika bukan hanya persoalan individu, namun juga menjadi tantangan bagi negara. Kerapuhan etika yang kini terjadi, salah satunya karena pola asuh yang memberikan kebebasan berlebih, terutama kepada anak usia dini. Akibatnya, anak menjadi kurang bertanggung jawab, egois, permisif, berwatak lemah, tidak berpendirian, boros, dan malas.

Di sisi lain, paradoks keagamaan juga memiliki banyak masalah. Paradoks harmoni beragama yang tidak tercipta karena adanya pembatasan hak umat oleh negara karena faktor keamanan dan ketenangan di masyarakat, hingga pengelompokan dan kecenderungan dalam kehidupan beragama di Indonesia. Akibat dari semua itu, terjadi segregasi sosial yang berdampak di bidang hukum, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, persoalan agama mayoritas dan minoritas yang dianut oleh warga negara juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keadilan dan kesetaraan dalam berbangsa dan bernegara. Diskusi ini merumuskan sejumlah rekomendasi. Di antaranya, memasukkan nilai-nilai agama yang universal ke dalam Undang-undang Etik, sehingga nilai-nilai agama tidak hanya sebagai nilai moral, tetapi juga keputusan tertulis.

Penegakan hukum dan aturan yang ketat, yaitu pemimpin politik harus tunduk pada aturan dan sistem hukum yang kuat harus mampu menghukum mereka yang terbukti melakukan korupsi atau manipulasi politik. Perlunya penguatan pendidikan agama, bukan hanya berfokus pada ritual, tafsir agama tekstualis, simbol, namun juga pembentukan karakter yang mengedepankan toleransi, persatuan, dan kemanusiaan. Meningkatkan edukasi literasi digital sejak dini dalam jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta mewujudkan peran agama dalam pendidikan moral, yaitu pendidikan agama yang mengedepankan toleransi, keadilan, dan empati.

Sebelumnya, dalam FGD yang digelar BPIP bertema “Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara: Perspektif Budaya Hukum” di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa, 17 September 2024, Ketua Mahkamah Konstitusi 2003-2008 Jimly Asshiddiqie menegaskan, Indonesia sudah saatnya memiliki lembaga yang khusus menangani pelanggaran etika, yaitu Mahkamah Etika Nasional. Hal itu untuk memperbaiki kerapuhan etika penyelenggara negara.

Sejak 2009, Jimly telah berulang kali mempromosikan pentingnya menata sistem etika di Indonesia. Namun hingga kini, tidak ada usaha nyata dari pemerintah untuk mewujudkan rekomendasi yang telah tertuang dalam Tap MPR Nomor 6 Tahun 2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Koentjoro, mengatakan, pentingnya pendidikan etika sejak dini. Sebab, baginya, nilai-nilai etika adalah fondasi yang harus ditanam dari akar. Dengan begitu, pohon hukum akan tumbuh kuat dan berbuah keadilan. "Saya belajar adab lebih penting dari ilmu. Aturan sopan santun etika, itu yang harus ditingkatkan. Dan budaya kita sudah mulai mengutamakan logika daripada rasa. Ini yang menjadi masalah," kata Koentjoro. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Peringati World Clean Up Day, BRI Hadirkan Dua Program di Mandalika

32 menit lalu

Peserta pelatihan pengelolaan sampah Program Yok Kita Gas dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dilaksanakan di Mandalika pada 20 September 2024. Dok. BRI
Peringati World Clean Up Day, BRI Hadirkan Dua Program di Mandalika

Perseroan menyelenggarakan beberapa kegiatan yang dilaksanakan guna mendorong pengelolaan sampah terpadu


Program BRI Peduli Yok Kita GAS Diselenggarakan di Mandalika

49 menit lalu

Pelatihan pengelolaan sampah Program Yok Kita Gas dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dilaksanakan di Mandalika pada 20 September 2024. Dok. BRI
Program BRI Peduli Yok Kita GAS Diselenggarakan di Mandalika

Sebanyak 300 petugas yang dilatih akan mengelola sampah di area Sirkuit Mandalika


Pentingnya Peran Pola Asuh Perempuan dalam Wujudkan Generasi Emas

1 jam lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Pentingnya Peran Pola Asuh Perempuan dalam Wujudkan Generasi Emas

Pola asuh adalah cara terbaik yang ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan tanggung jawab kepada anak.


Bukit Asam Ikut Teken Piagam Menoreh untuk Dukung Rehabilitasi DAS

1 jam lalu

VP Pengelolaan Lingkungan dan Penunjang Tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Amarudin menandatangani Piagam Menoreh
Bukit Asam Ikut Teken Piagam Menoreh untuk Dukung Rehabilitasi DAS

PT Bukit Asam memberi perhatian kepada rehabilitas daerah aliran sungai (DAS) di kawasan Menoreh agar sumber daya air tetap alami dan dapat dimanfaatkan warga setempat.


Ini Strategi Pertamina International Shipping Jawab Tantangan Transisi Energi Dunia

1 jam lalu

CEO PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi tengah berbicara dalam sesi panel CEO GASTECH 2024, yang digelar di booth PIS, George R Brown Convention Center, Houston, Amerika Serikat (AS), Kamis, 19 September 2024. Dok Pertamina International Shipping
Ini Strategi Pertamina International Shipping Jawab Tantangan Transisi Energi Dunia

PIS terus memodernisasi armada untuk operasional yang prima


Kelompok Tani Agrotomation Binaan Bukit Asam Panen Perdana Melon Golden Premium

2 jam lalu

(Dari kiri) Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Kabupaten Muara Enim Ulil Amri, bersama AVP Sustainable Economic, Social, dan Environment PT Bukit Asam Mustafa Kamal saat panen perdana melon golden premium di Desa Tanjung Karangan, Muara Enim, Selasa 10 September 2024. Dok. PT Bukit Asam
Kelompok Tani Agrotomation Binaan Bukit Asam Panen Perdana Melon Golden Premium

Harga melon golden premium yang mencapai Rp35 ribu per kg memberikan potensi penghasilan besar bagi para petani. Rasanya yang manis juga menjadi daya tarik.


Akademisi UGM: Program Cetak Sawah di Merauke Optimis Berhasil

4 jam lalu

Kementerian Pertanian mengembangkan varietas unggul padi Cakrabuana Agritan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Dok. Kementan
Akademisi UGM: Program Cetak Sawah di Merauke Optimis Berhasil

Lahan pertanian di Merauke memerlukan benih unggul yang sesuai dengan lahan garapan. Sebab di beberapa titik memang masih ada keterbatasan indeks kesesuaian.


Ahli Sebut Lahan Cetak Sawah di Kabupaten Merauke Layak Tanam

5 jam lalu

Lahan cetak sawah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Dok. Kementan
Ahli Sebut Lahan Cetak Sawah di Kabupaten Merauke Layak Tanam

Cetak sawah menjadi program nasional yang akan dijalankan pada 2025 untuk memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan.


Lika-Liku Olly Membangun Tanah Kelahiran

6 jam lalu

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey berziarah ke makam Mantan Gubernur Sulut Frits Yohannes Tumbelaka di TMP Kalibata, Jakarta, Jumat, 20 September 2024
Lika-Liku Olly Membangun Tanah Kelahiran

Olly Dondokambey berpesan agar anak muda tidak alergi terhdap politik. Jadilah mapan agar idealisme tidak kandas di perut, lalu membangun Sulawesi Utara.


141 Komunitas Relawan Dukung Airin-Ade dan Benyamin-Pilar

19 jam lalu

Airin Rachmi Diany (tengah) berfoto bersama dalam acara Kopdar Relawan usai mendeklarasikan dukungan untuk pasangan bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Banten Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan di Kota Tangerang Selatan, Sabtu, 21 September 2024. Dok. Pribadi
141 Komunitas Relawan Dukung Airin-Ade dan Benyamin-Pilar

Sebanyak 141 komunitas relawan secara resmi mendeklarasikan dukungan untuk pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur Banten, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi