Jadi Tersangka, Ketua PA 212 Singgung Surat Tim Kampanye Prabowo

Senin, 11 Februari 2019 11:26 WIB

Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif, seusai pertemuan dengan pimpinan Partai Gerindra, PKS, dan PAN, di rumah konglomerat Maher Algadrie, Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, Selasa malam, 31 Juli 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Surakarta telah menetapkan Ketua PA 212 atau Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif sebagai tersangka. Dia dijerat dengan sangkaan melakukan kampanye di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pemilu.

Baca: Ketua PA 212 Tersangka: Kronologis Dugaan Pelanggaran Kampanye

Pengacara tersangka, Ahmad Michdan mengatakan bahwa kliennya tidak bisa dijerat dengan tuduhan itu. "Jadi Slamet Maarif bukan subyek hukum untuk delik pemilu," katanya, Senin 11 Februari 2019.

Menurutnya, delik itu hanya bisa dikenakan untuk tim kampanye. "Sedangkan hingga sekarang klien kami belum mendapatkan surat pengangkatan dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga," katanya.

Slamet justru tahu bahwa dia masuk dalam struktur tim BPN Prabowo - Sandiaga dari media massa. Saat diperiksa di Bawaslu Kota Surakarta dua pekan lalu, Slamet juga baru pertama kalinya melihat daftar nama dalam struktur tim yang disodorkan oleh Bawaslu.

Advertising
Advertising

Selain itu, kehadiran Slamet dalam acara tablig akbar yang digelar di Solo pada Januari lalu dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum PA 212. "Ceramahnya juga tidak mengandung unsur kampanye," katanya. Dia menganggap penjeratan terhadap kliennya sangat dipaksakan.

Terpisah, juru bicara BPN Prabowo - Sandiaga, Ferry Juliantono mengatakan bakal mengecek sirkulasi surat pengangkatan para pengurus di tim tersebut. "Saya belum tahu surat pengangkatannya sudah diserahkan atau belum, akan segera dicek," katanya.

Simak juga: Ketua PA 212 Slamet Maarif Tersangka Pelanggaran Kampanye

Dia mengakui, ada kemungkinan belum semua tim yang ditunjuk telah mendapat surat pengangkatan. "Karena orangnya memang banyak," katanya. Apalagi, Slamet Maarif sendiri memiliki banyak aktivitas berceramah di luar kota. "Mungkin saja dia belum menerimanya," kata politikus Partai Gerindra itu.

Berita terkait

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

16 menit lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

33 menit lalu

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

Menurut pakar, Prabowo lebih baik menggunakan Wantimpres ketimbang menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

38 menit lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

40 menit lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

58 menit lalu

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

Dalam Kajian Pusat Studi Konstitusi Unand, Feri Amsari menyatakan Indonesia hanya membutuhkan 26 menteri.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

1 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

1 jam lalu

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

PAN sedang menyiapkan komedian Eko Patrio untuk mendapat posisi menteri dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

2 jam lalu

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

Sudah ada aturan yang mengatur bahwa maksimal jumlah yang ditetapkan ialah 34 menteri dan kementerian.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

2 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

2 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya