GKR Hemas Jelaskan Soal Dualisme di DPD ke Jokowi

Selasa, 8 Januari 2019 12:31 WIB

Anggota DPD RI, GKR. Hemas (tengah), Nurmawati Dewi Bantilan (jilbab biru), Anna Latuconsina (jilbab hijau), dan pengacara Irmanputra Sidin usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 8 Januari 2019. TEMPO/Ahmad Faiz.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara khusus mengundang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, GKR Hemas, ke Istana Kepresidenan pagi ini, Selasa, 8 Januari 2019. Jokowi ingin mengetahui soal konflik dualisme kepemimpinan DPD RI antara kubu Hemas dan Oesman Sapta Odang yang sudah berlangsung sejak 2017.

Baca: Diberhentikan Sementara dari DPD RI, GKR Hemas Tempuh Upaya Hukum

Hemas tiba bersama anggota DPD lain, yakni Nurmawati Dewi Bantilan dan Anna Latuconsina serta pengacara Irmanputra Sidin. "Kami diundang, beliau (Jokowi) minta kami menjelaskan persoalan yang terjadi di DPD," kata Hemas saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Hemas menuturkan, Jokowi memahami apa yang sedang terjadi di DPD setelah mendapat penjelasan pihaknya. Ia mengklaim Jokowi mendukung langkah kubu Hemas untuk membawa masalah dualisme kepemimpinan lembaga negara ini ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Beliau mendorong supaya semua terselesaikan di MK," ucapnya.

Irmanputra Sidin menjelaskan, konflik di DPD belum usai. Ia menyebut pimpinan DPD yang sah saat ini adalah Hemas dan Farouk Muhammad. Keduanya dipilih berdasarkan hasil pemilihan pada 2014.

Baca: GKR Hemas Protes Pemberhentian Sementara Dirinya dari DPD RI

Merujuk putusan MA nomor 20P/HUM/2017, kata Irman, masa jabatan pimpinan DPD adalah lima tahun. Putusan ini merupakan hasil judicial review terhadap Peraturan DPD RI Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tata Tertib yang sebelumnya memangkas masa jabatan pimpinan DPD dari lima tahun menjadi 2,5 tahun.

Advertising
Advertising

"Artinya DPD masih terbelah dua pimpinan. Pimpinan versi 2014-2019 yaitu Ibu Hemas dengan Pak Farouk (Muhammad) dengan yang sekarang, Pak Oesman Sapta (Oesman Sapta Odang, Nono Sampono, dan Darmayanti Lubis)," ujarnya.

"Kami menyampaikan juga (pada Jokowi) kami akan mencari kepastian konstitusional siapa lembaga yang paling berwenang ke MK," ujar Irma.

Konflik DPD bermula dari perubahan tata tertib tersebut. Meski sudah ada putusan MA, DPD yang dipimpin oleh Mohammad Saleh, yang menggantikan Irman Gusman, tetap menggelar rapat paripurna untuk memilih pimpinan yang baru pada 3 April 2017 dengan alasan sesuai rapat panitia musyawarah sebelumnya.

Baca: GKR Hemas dan 7 Tokoh Ini Dapat Tanda Kehormatan dari Jokowi

Sidang paripurna DPD saat itu akhirnya berjalan dengan ricuh. Sempat diwarnai beberapa kali skorsing, sidang yang berlangsung hingga dini hari ini akhirnya memutuskan ada pergantian pimpinan DPD. Oesman Sapta Odang, Nono Sampono, dan Darmayanti Lubis terpilih menggantikan Mohammad Saleh, GKR. Hemas, dan Farouk Muhammad.

Belakangan ini Hemas dan Farouk menganggap keterpilihan Oesman ilegal. Konflik kedua kubu terus berlanjut. Terbaru, Hemas diberhentikan sementara dengan alasan banyak membolos rapat.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

8 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

11 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

15 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

18 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya