Alghifari Tak Yakin Prabowo Bisa Tuntaskan Kasus Novel Baswedan

Reporter

Andita Rahma

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 25 Desember 2018 03:21 WIB

Penyidik KPK Novel Baswedan melihat layar yang menunjukkan jam hitung sejak penyerangan terhadap dirinya, di gedung KPK, Selasa, 11 Desember 2018. Jam tersebut merupakan penanda belum terungkapnya kasus penyiraman air keras yang dialami Novel pada 11 April 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Advokasi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Alghifari Aqsa, menyebut kliennya tidak berafiliasi dengan satu kelompok politik tertentu. Sebab, dukungan terhadap penuntasan kasus penyerangan terhadap Novel mengalami penurunan karena publik menilai Novel Baswedan berada dalam satu kelompok politik tertentu.

Baca juga: KPK Tindak Lanjuti Rekomendasi Komnas HAM terkait Novel Baswedan

Padahal menurut Alghifari, Novel tidak terkait dengan satu kelompok politik tertentu. "Sebenarnya sudah banyak dukungan, tapi memang karena ada Pilkada DKI Jakarta dan jelang pemilu 2019, jadi ada friksi masyarakat dan mengidentikkan Novel dengan posisi politik tertentu," ujar Alghifari di Kantor Lokataru, Rawamangun, Jakarta Pusat pada Senin, 24 Desember 2018.

Alghifari menegaskan bahwa kasus ini melebihi kontestasi politik Pilpres 2019 yang diidentikkan dengan pasangan calon presiden nomor urut 01 dan dengan nomor urut 02. "Kami menegaskan bahwa kasus ini beyond Cebong dan Kampret, beyond Jokowi dan Prabowo," kata dia.

Lebih jauh, Alghifari mengaku tak percaya dengan janji Prabowo Subianto yang ingin menuntaskan kasus penyerangan terhadap Novel. Ia menilai janji Prabowo sama saja dengan janji Jokowi kala kampanye yang ingin menuntaskan kasus pembunuhan Munir.

Advertising
Advertising

Baca juga: Koalisi Desak Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta Novel Baswedan

"Meski Prabowo menjanjikan akan menuntaskan kasus ini terus terang tim advokasi Novel Baswedan tidak percaya sama sekali dengan janji itu. Ini juga sama dengan janji Jokowi yang bilang akan menuntaskan kasus Munir," ucap Alghifari.

Sudah lebih dari setahun kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan terjadi. Namun sampai saat ini pelakunya belum ditemukan. Novel diserang menggunakan air keras usai salat subuh di masjid dekat rumahnya pada April 2017. Akibat penyerangan itu, kedua mata Novel mengalami kerusakan. Mata kirinya hingga harus diimplan.

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

4 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

4 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

4 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

5 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

6 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

7 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

7 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

8 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

8 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya