Tokoh Agama Papua Minta Aparat Keamanan Lindungi Warga Sipil

Sabtu, 8 Desember 2018 13:34 WIB

Aparat TNI dan Polri mengawal proses pemberangkatan keluarga korban untuk diterbangkan ke Timika di Wamena, Papua, Kamis, 6 Desember 2018. ANTARA/Iwan Adisaputra

TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh Katolik Papua, Pastor John Jonga, meminta aparat keamanan mengutamakan prinsip-prinsip kemanusiaan dan perlindungan warga sipil dalam menegakkan hukum terhadap pelaku penembakan pekerja proyek Trans Papua di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

Baca: Cerita Jokowi Pernah Dilarang ke Nduga Papua karena Soal Keamanan

Ia juga meminta penegak hukum menjelaskan secara transparan kepada publik ihwal kronologi kejadian dan tindakan hukum yang diambil. “Saling serang akan terus terjadi kalau operasi penegakan hukum menjadi asal tangkap,” kata dia kepada Tempo, Jumat, 7 Desember 2018.

Penerima penghargaan Yap Thiem Award ini juga mengutuk pembunuhan pekerja jembatan penghubung Trans Papua tersebut. Menurut John, tindakan itu malah membuat persepsi publik terhadap gerakan pemisahan Papua menjadi buruk. “Mereka itu (korban penembakan) telah bekerja membangun Papua,” katanya.

Hingga Jumat kemarin, tim gabungan TNI dan Polri masih memburu kelompok bersenjata yang menembak para pekerja. Kelompok yang beranggotakan 50 orang dan dipimpin Egianus Kogoya ini diperkirakan masih bersembunyi di Pegunungan Tengah Papua. Kelompok Egianus membunuh setidaknya 16 dari 28 pekerja.

Baca: Lima Penyerangan Kelompok Bersenjata di Papua Setahun Terakhir

Wakil Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih, Dax Sianturi, mengatakan pasukan gabungan tentara dan polisi terus berdatangan untuk mencari kelompok Egianus. Di samping 170 personel Tim Nanggala dan Tim Belukar, TNI juga memberangkatkan 200 prajurit dari Batalion Infanteri Sentani dan Wimane Sili. Puluhan anggota pasukan khusus Raider Kostrad juga diturunkan dengan dukungan helikopter, alat komunikasi, serta pesawat Hercules untuk mengangkut logistik.

Advertising
Advertising

Benny Giay, Ketua Sinode Gereja Kemah Injil Papua, meminta penegak hukum melibatkan tokoh adat atau tokoh masyarakat yang netral dan bukan merupakan informan kelompok mana pun. Hal ini untuk menghindari kembali jatuhnya korban sipil.

Baca: Panglima TNI Pastikan Proyek Trans Papua Dilanjutkan Pekan Depan

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) pun mengingatkan agar penegakan hukum dilakukan secara proporsional. “Jangan sampai menyasar, apalagi menggunakan kekerasan terhadap warga sipil Papua yang berujung pada pelanggaran HAM,” kata Koordinator Kontras, Yati Andriyani.

Berita terkait

Berkas Perkara Anak Penyuplai Senjata untuk TPNPB Diserahkan ke Kejaksaan

2 jam lalu

Berkas Perkara Anak Penyuplai Senjata untuk TPNPB Diserahkan ke Kejaksaan

Polres Nduga, Papua, melimpahkan berkas perkara Epson Nirigi, anggota TPNPB pimpinan Egianus Kogeya yang bertugas menyuplai senjata

Baca Selengkapnya

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

4 jam lalu

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

4 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Polda Papua sebut TPNPB Serang Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo dari Berbagai Sisi

5 jam lalu

Polda Papua sebut TPNPB Serang Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo dari Berbagai Sisi

Serangan terbaru TPNPB di Intan Jaya terjadi dalam dua hari berturut

Baca Selengkapnya

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

6 jam lalu

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

10 jam lalu

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

Polri juga mengajukan permintaan pemblokiran 2.862 situs judi online ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Baca Selengkapnya

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

14 jam lalu

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

Amnesty International Indonesia juga mendesak pemerintah, untuk memastikan hak-hak dasar seluruh individu di Tanah Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

14 jam lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

17 jam lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

17 jam lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya