Kubu Prabowo akan Survei Kepercayaan Rakyat terhadap LSI Denny JA

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Amirullah

Jumat, 7 Desember 2018 10:20 WIB

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Dennya JA, Ikrama M (kanan), dan moderator Rully Akbar (kiri), menjelaskan hasil survei terbaru mereka bertajuk Ulama dan Efek Elektoralnya di gedung LSI, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu, 14 Oktober 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ferry Juliantono menanggapi hasil sigi Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang menunjukkan elektabilitas Prabowo stagnan. Menurut Ferry alih-alih mengevaluasi cara berkampanye, sebaliknya mereka akan mengevaluasi LSI.

Baca: Survei: Elektabilitas Jokowi 53,2 Persen, Prabowo 31,2 Persen

"Kami akan survei rakyat masih percaya LSI apa tidak?" kata Ferry saat dihubungi Tempo, Jumat, 7 Desember 2018.

Menurut Ferry, hasil survei LSI berbeda jauh dengan hasil lembaga sigi lain. Pihaknya meragukan independensi LSI dalam melakukan survei. Ia pun mengaku tak mau ambil pusing dan lebih percaya pada survei internal yang mereka miliki di BPN.

Hasil survei LSI menunjukkan selisih yang cukup signifikan antara elektabilitas pasangan Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - sandiaga. Pasangan Jokowi - Ma'ruf mendapatkan 53,2 persen suara, sedangkan Prabowo - Sandiaga hanya 31,2 persen.

Advertising
Advertising

Selama dua bulan masa kampanye, September dan Oktober 2018, LSI merekam dinamika elektabilitas. Menurut peneliti LSI, Rully Akbar, hasil termutakhir ini tidak banyak berubah. "Jarak kedua kandidat masih tetap di atas 20 persen dengan keunggulan Jokowi-Ma'ruf dibandingkan Prabowo-Sandi," tutur Rully dalam rilis hasil survei di Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018.

Baca: Survei: Jokowi Terlibat Percakapan Sensasi, Prabowo Nihil Program

Menurut Rully, kedua kubu masih sibuk terlibat dalam adu pernyataan penuh sensasi. Padahal menurut hasil survei mereka cara seperti ini tidak banyak memengaruhi pada elektabilitas.

"Petahana (Jokowi) dan tim masih terlihat ikut terlibat dalam percakapan yang penuh sensasi di masa awal kampanye. Di pihak penantang (Prabowo) belum ada satu pun program kerja yang terdengar masif di telinga publik selama periode awal kampanye," kata Rully.

Pengumpulan data pada survei ini dilaksanakan pada 10 hingga 19 November 2018. Metodologi survei menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200. Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dan margin of error survei ini diklaim sebesar kurang lebih 2,9 persen.

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

1 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Apindo Usul Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan, Apa Tujuannya?

1 jam lalu

Apindo Usul Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan, Apa Tujuannya?

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan supaya Prabowo membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan. Apa tujuannya?

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

13 jam lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

13 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

14 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

20 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

21 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

21 jam lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya