Jokowi: Jangan Ada yang Menyampaikan Korupsi Kita Stadium 4

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 4 Desember 2018 13:55 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, didampingi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo saat menghadiri Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia dan Peresmian Pembukaan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi Tahun 2018 di Jakarta, Selasa 4 Desember 2018. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rangkaian acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2018 untuk menyambut Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh pada 9 Desember. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membantah pernyataan calon presiden, Prabowo Subianto, yang menyebut korupsi di Indonesia sudah stadium 4.

Baca juga: Jokowi Gendong Anak Difabel di Hari Penyandang Disabilitas

"Kalau bicara pakai angka-angka. Seperti tadi yang disampaikan Pak Ketua KPK tadi itu angka-angka. Pakai angka, pakai data," kata Jokowi dalam acara Hari Anti Korupsi Sedunia di Hotel Bidakara, Selasa, 4 Desember 2018.

Saat berpidato di Singapura beberapa waktu lalu, Prabowo menyindir para elite pemerintahan Indonesia yang sarat korupsi dan suap menyuap. Dalam The World in 2019 Gala Dinner di Hotel Grand Hyatt, Prabowo mengatakan korupsi di Indonesia sudah seperti kanker stadium empat. Menurut Prabowo, pernyataannya itu berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi.

Jokowi mengatakan, berdasarkan data Corruption Perception Index (CPI) yang disampaikan Ketua KPK Agus Rahardjo, skor CPI Indonesia tumbuh paling tinggi di Indonesia sejak 1998 hingga 2018. Menurut Jokowi, peningkatan skor CPI Indonesia sangat signifikan karena pernah menjadi yang paling rendah di antara negara ASEAN.

Advertising
Advertising

"Sekarang sudah naik menjadi indeks korupsi kita di angka 37 patut disyukuri. Jangan sampai ada yang menyampaikan bahwa korupsi kita stadium 4. Ndak ada, kenaikannya seperti itu," kata dia.

Menurut Jokowi, memang masih banyak yang perlu diperbaiki dalam upaya pencegahan korupsi. Namun, kata dia, masyarakat juga jangan sampai tutup mata atas prestasi peningkatan skor CPI.

Baca juga: Ditanya Kasus Penganiayaan Novel Baswedan, Begini Jawaban Jokowi

Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya menyampaikan bahwa CPI sudah dipakai secara internasional sebagai indikator keberhasilan pencegahan dan penindakan korupsi. Pada 1998, kata Agus, skor CPI Indonesia saat itu hanya 20. Sehingga menjadi negara yang skor CPI terendah di antara negara-negara Asia Tenggara.

Dalam perkembangannya, Agus melihat keberhasilan pencegahan dan penindakan korupsi di Indonesia masih belum ideal seperti yang diinginkan. Namun, berdasarkan rilis Transparency International, Indonesia mendapatkan skor 37. "Memang dua tahun lalu juga 37, tapi dibanding banyak negara, Malaysia turun, Filipina turun," kata Agus.

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

7 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

7 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

8 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

8 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

9 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

10 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

11 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

11 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

12 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

12 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya