Busyro Muqoddas: Tak Ada Potensi Dahnil Anzar Korupsi

Selasa, 27 November 2018 14:27 WIB

Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas memberikan keterangan terkait penarikan kembali permohonan uji materi UU MD3 oleh Koalisi Masyarakat Sipil di kantor MK, Jakarta Pusat, 7 Desember 2017. Tempo / Arkhelaus

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas mengatakan cukup mengenal Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca juga: Soal Dana Kemah, Dahnil Anzar Minta Jokowi Turun Tangan

Pernyataan Busyro terkait perkara dana Kemah Pemuda yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga. Soal ini kini tengah diusut Kepolisian Daerah Metro Jaya. Adapun Dahnil Anzar telah menjalani pemeriksaan.

"Dahnil orang yang mandiri, perekonomiannya kuat, artinya tak ada potensi ke arah sana (korupsi)," ujar Busyro di sela Muktamar Pemuda Muhammadiyah Selasa 27 November 2018.

Busyro seringkali dalam berbagai kesempatan menyampaikan, indikasi korupsi pertama bisa dilihat ketika gaya hidup seseorang pejabat tidak sesuai dengan profil pekerjaan yang dimiliki. Termasuk dalam ceramah di Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Yogya itu, Busyro menuturkan pejabat yang berpotensi korupsi saat memimpin ketika dalam masa pemilihan kepala daerah rela mengeluarkan biaya miliaran rupiah demi terpilih.

Advertising
Advertising

Padahal gaji sebagai kapala daerah tak mungkin untuk mengembalikan modal tersebut sehingga pada akhirnya setelah terpilih banyak memainkan proyek dengan cukong politik yang membiayai pencalonannya.

Busyro sendiri berharap dalam kasus dana kemah yang menyeret Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, polisi bisa sistematis dan mengedepankan skala prioritas dalam penanganannya.

Sistematis dalam arti penyelidikan dilakukan atas dasar bukti dan temuan awal. Misalnya dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sedangkan skala prioritas yakni dengan membandingkan muatan dari kasus dana kemah dengan kasus lainnya yang lebih besar dan perlu diprioritaskan.

Baca juga: Dahnil Anzar Diperiksa Polda Metro: Jangan Dikait-kaitkan Politik

"Saya cuma khawatir jika tidak sistematis dan mengedepankan prioritas, polisi dituduh cuma jadi alat kekuasaan, apalagi penanganannya bersamaan agenda Muktamar Pemuda Muhammadiyah," ujarnya.

Dahnil Anzar sebelumnya mengaku dalam kasus ini pihaknya seperti dikerjai oleh polisi. Alasannya dalam acara Kemah Pemuda itu
pihak Pemuda Muhammadiyah hanya bertugas memobilisasi massa agar hadir dalam acara yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

1 hari lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

1 hari lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

5 hari lalu

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

Prabowo ingin para mantan presiden Republik Indonesia rutin bertemu dalam wadah presidential club.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra dan PDIP Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati

28 hari lalu

Respons Gerindra dan PDIP Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati

Politikus PDIP Aria Bima mengatakan Megawati memiliki karakter yang tidak bisa ditekan atau didesak oleh keadaan.

Baca Selengkapnya

Gelar Deklarasi Kampus Menggugat, Wakil Rektor UGM: Demokrasi Kita Terancam

55 hari lalu

Gelar Deklarasi Kampus Menggugat, Wakil Rektor UGM: Demokrasi Kita Terancam

Sivitas akademika UGM gelar aksi Kampus Menggugat. Wakil Rektor UGM Arie Sujito sebut demokrasi dalam ancaman.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya

Fedi Nuril Trending, Sudah Tentukan Pilihan Presiden, yang Penting Bukan...

5 Februari 2024

Fedi Nuril Trending, Sudah Tentukan Pilihan Presiden, yang Penting Bukan...

Secara terbuka, lewat Twitter, Fedi Nuril menyatakan sikapnya, siapa yang akan tidak akan dicoblosnya dalam Pemilu Presiden 2024.

Baca Selengkapnya

Jubir Prabowo Sebut Ada Masalah Literasi Pertahanan Usai Cak Imin Kritik Belanja Alutsista

5 Januari 2024

Jubir Prabowo Sebut Ada Masalah Literasi Pertahanan Usai Cak Imin Kritik Belanja Alutsista

Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menanggapi pernyataan Cak Imin tentang anggaran Kementerian Pertahanan.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Tunda Beli 12 Jet Tempur Mirage 2000-5 Bekas Qatar, Jubir Prabowo: Karena Kapasitas Fiskal Terbatas

4 Januari 2024

Kemenhan Tunda Beli 12 Jet Tempur Mirage 2000-5 Bekas Qatar, Jubir Prabowo: Karena Kapasitas Fiskal Terbatas

Kementerian Pertahanan atau Kemenhan menunda rencana membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 yang sebelumnya digunakan oleh Qatar. Kenapa?

Baca Selengkapnya