Polri: Pelaku Penyerangan Polisi di Lamongan Terpapar Radikalisme

Jumat, 23 November 2018 00:36 WIB

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian menyatakan bahwa salah seorang pelaku penyerangan polisi di pos lalu lintas (lalin) di Wisata Bahari Lamongan, Jawa Timur, yang bernama Eko Ristanto rupanya telah terpapar radikalisme sejak masih berada di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas).

"Di dalam, dia didoktrin oleh kelompok radikal," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Kamis, 22 November 2018.

Baca: Seorang Pelaku Penyerangan Polisi di Lamongan Bekas Anggota Polri

Setelah bebas, kata Dedi, Eko masih terus mempelajari radikalisme melalui media sosial. Selain itu, Eko terus mendatangi narapidana teroris di lapas untuk berguru.

Eko Ristanto merupakan bekas anggota Polri yang pernah terlibat pidana kasus penembakan seorang guru ngaji pada 2011 silam. Saat menjalani masa pidana atas kasus itu, Eko diduga kerap terpengaruh sejumlah narapidana teroris.

Advertising
Advertising

Indikasi paparan paham radikal Eko, kata Dedi, diketahui dari hasil penggeledahan di rumah Eko, di Lingkungan Geneng Kelurahan Brondong Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Polisi menemukan sejumlah buku yang mengarah kepada paham radikal. "Ini juga memengaruhi konsep berpikirnya yang bersangkutan," ujarnya.

Baca: Penyerangan Polisi di Lamongan Diduga Terkait Kelompok Radikal

Bahkan, kata Eko, berdasarkan hasil pemeriksaan, Eko juga telah didoktrin untuk melakukan jihad dan menyerang pemerintah. "Dia didoktrin jihad, pemerintah togut, polisi togut, kalau sudah lepas dr polisi berarti yang bersangkutan kelompok mereka, jaminannya surga. Dia (Eko) boleh menyerang togut dengan caranya," kata dia.

Dedi mengatakan saat ini kepolisian masih mendalami pihak lain yang terkait dengan Eko. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan ada keterkaitan Eko dengan kelompok-kelompok radikal yang dipantau Polri. Pelaku Eko juga telah diserahkan ke Densus 88 Antiteror Polri.

Pos lalu lintas di kawasan WBL diserang Eko pada 20 November 2018. Eko menyerang pos polisi tersebut dengan ketapel dan melukai polisi bernama Brigadir Kepala Andreas Dwi Anggoro. Sejumlah kaca di pos polisi tersebut pun pecah.

Baca: Penyerangan Polisi di Lamongan Diduga Terkait Kelompok Radikal

Berita terkait

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

6 jam lalu

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

12 jam lalu

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

Polri juga mengajukan permintaan pemblokiran 2.862 situs judi online ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

17 jam lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

19 jam lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

20 jam lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

1 hari lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

1 hari lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya