Alasan Jokowi Pilih Andika Perkasa Jadi KSAD Ketimbang Calon Lain
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 22 November 2018 10:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik Letnan Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Mulyono yang masuk masa pensiun. Penunjukan Andika, kata Jokowi, berdasarkan pertimbangan yang matang.
Baca juga: Andika Perkasa Dilantik Jadi KSAD, KontraS: Kental Pengaruh Elite
"Kami melihat rekam jejak, pak Andika pernah di Kopassus, Pusdiklat, Pangdam, Kostrad, pernah di penerangan. Pernah di Danpaspampres saya kira komplet," kata Jokowi usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 22 November 2018.
Menurut Jokowi, ia menerima empat usulan nama dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Namun tanpa membeberkan siapa saja calonnya, Jokowi menilai Andika yang paling tepat. "Ya memang ada beberapa kandidat tapi ini yang kami putuskan," katanya.
Meski Andika lebih junior ketimbang nama-nama lain yang sempat diisukan menjadi KSAD seperti Sekretaris Jenderal Wantannas Letnan Jenderal Doni Monardo dan Wakil KSAD Letnan Jenderal Tatang Sulaiman, kata Jokowi, keputusannya tidak melihat usia.
"Ya bukan muda atau tidak muda. Sekali lagi semuanya kan ada hitung-hitungannya terutama pengalaman kerja kemudian berkaitan dengan pendidikan yang telah dijalani semua kami lihat," ujarnya.
Baca juga: Jadi Pangkostrad di Tahun Politik, Begini Karier Andika Perkasa
Pelantikan Andika berlangsung di Istana Negara pukul 09.00 WIB pagi tadi. Pengangkatannya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 97/TNI/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAD.
Selain itu atas pelantikan ini maka pangkat Andika Perkasa naik menjadi bintang empat atau jenderal. Kenaikan pangkat ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 98/TNI Tahun 2018 tentang Kenaikan Pangkat dalam Golongan Tinggi Perwira TNI.