20 Tahun Komnas Perempuan: Aktivis HAM Perempuan Rawan Dirundung

Rabu, 31 Oktober 2018 15:09 WIB

Ketua Komnas Perempuan Azriana menyampaikan sambutan dalam acara Refleksi 2 Dasawarsa Upaya Penghapusan dan Diskriminasi terhadap Perempuan di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat dalam peringatan 20 tahun berkiprah melindungi hak- kaum hawa di Indonesia, perundungan terhadap aktivis perempuan masih terjadi. Para aktivis acap menghadapi kerentanan berlapis.

"Perempuan pembela HAM rentan terhadap identitasnya sebagai aktivis, juga rawan karena gendernya," kata Ketua Komnas Perempuan Azriana kepada Tempo saat ditemui seusai acara Refleksi 2 Dasawarsa Upaya Penghapusan dan Diskriminasi terhadap Perempuan di Hotel Sari Pasific, Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2018.

Baca: 5 Aktivis Perempuan Arab Saudi Terancam Dipenggal Kepala

Azriana mencontohkan kasus yang mendera aktivis Eva Bande. Ia dibui lantaran membela hak petani di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Toili Barat, Banggai, Sulawesi Tengah,. Sel prodeo mengungkungnya pada Mei 2014 setelah ia ditangkap dan ditahan pada Mei 2010 dengan tuduhan menghasut. Ia divonis 4 tahun pejara kala itu. Masa hukuman ini lebih tinggi dari tuntutan jaksa yang menyebut ia harus mendekam selama 3 tahun 6 bulan.

Azriana mengatakan perlindungan negara terhadap aktivis pembela HAM seperti Eva kurang. Apalagi, negara acap memandang sosok aktivis sebagai orang yang membangkang dan doyan memprovokasi massa. Tak jarang perempuan aktivis harus berhadapan dengan hukum.

Advertising
Advertising

Pandangan-pandangan tersebut juga kerap muncul dari masyarakat. Beberapa kali, aktivis perempuan menerima ancaman. Azriana menyayangkan perundungan aktivis perempuan ini terjadi.

Baca: Koalisi Perempuan: Visi Misi Capres Belum Berpihak ke Kaum Rentan

Bahkan, tak hanya di kota, tindakan merisak pembela masyarakat itu juga kerap terjadi di pelosok-pelosok. "Dalam 4 undang-undang perempuan, tidak satu pun mengatur perlindungan aktivis HAM yang seharusnua mereka terima," kata Azrina.

Ia berharap negara menjangkau peran aktivis dan tidak lagi dianggap seseorang yang membangkang. "Bagaimana pun juga aktivis adalah mitra," ujarnya.

Berita terkait

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

6 jam lalu

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

Ketua FPI menyinggung peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin. Berikut kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Sorotan terhadap Natalius Pigai: Tanggapan Soal Anggaran Rp20 Triliun hingga Tambahan Pegawai

3 hari lalu

Sorotan terhadap Natalius Pigai: Tanggapan Soal Anggaran Rp20 Triliun hingga Tambahan Pegawai

Menteri HAM Natalius Pigai, terus menjadi sorotan. Bermula sejak ia mengusulkan permintaan mendapat anggaran sebanyak Rp20 triliun

Baca Selengkapnya

Rapat Perdana Natalius Pigai dengan DPR: Dari Juru Parkir hingga Tambah Pegawai

4 hari lalu

Rapat Perdana Natalius Pigai dengan DPR: Dari Juru Parkir hingga Tambah Pegawai

Menteri HAM Natalius Pigai menghadiri Rapat Dengar Pendapat perdana dengan Komisi XII DPR. Berikut seputar DRP Pigai dengan DPR.

Baca Selengkapnya

Menteri HAM Natalius Pigai Minta Tambahan Pegawai, Ini Respons Komisi XIII DPR

4 hari lalu

Menteri HAM Natalius Pigai Minta Tambahan Pegawai, Ini Respons Komisi XIII DPR

Menteri HAM Natalius Pigai menuturkan tambahan pegawai harus dibarengi dengan penambahan anggaran.

Baca Selengkapnya

Tarik Ulur RUU PPRT, Bagaimana Proses Kelanjutan RUU yang Diperjuangkan 20 Tahun Ini?

4 hari lalu

Tarik Ulur RUU PPRT, Bagaimana Proses Kelanjutan RUU yang Diperjuangkan 20 Tahun Ini?

Komisioner Komnas Perempuan mengatakan RUU PPRT ini telah diusulkan sejak 20 tahun lalu namun belum kunjung disahkan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Menteri HAM Minta Tambahan Pegawai dari 188 Menjadi 2.544 Orang, Butuh Rp 1,2 Triliun

5 hari lalu

Menteri HAM Minta Tambahan Pegawai dari 188 Menjadi 2.544 Orang, Butuh Rp 1,2 Triliun

Menteri HAM, Natalius Pigai, meminta tambahan pegawai di kementerian yang dipimpinnya dari 188 pegawai menjadi 2.544 pegawai

Baca Selengkapnya

Natalius Pigai Perkenalkan Diri sebagai Aktivis Jalanan yang Jadi Menteri: Saya Terkenal Seantero Republik

5 hari lalu

Natalius Pigai Perkenalkan Diri sebagai Aktivis Jalanan yang Jadi Menteri: Saya Terkenal Seantero Republik

Menteri HAM Natalius Pigai memperkenalkan diri sebagai aktivis jalanan yang meniti karir dari bawah.

Baca Selengkapnya

DPR Tagih Keseriusan Prabowo dalam Penegakan HAM

5 hari lalu

DPR Tagih Keseriusan Prabowo dalam Penegakan HAM

DPR akan tetap menagih keseriusan Prabowo dalam penegakan HAM

Baca Selengkapnya

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

7 hari lalu

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

Ini untuk pertama kalinya Komnas HAM dan TNI memiliki nota kesepahaman.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap terhadap Usulan Penambahan Anggaran Kementerian HAM Jadi Rp 20 Triliun

10 hari lalu

Beda Sikap terhadap Usulan Penambahan Anggaran Kementerian HAM Jadi Rp 20 Triliun

Pengamat menilai upaya Kementerian HAM mengalokasikan dana Rp 20 triliun selaras dengan program Asta Cita Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya