Area Pencarian Pesawat Lion Air JT 610 Diperluas

Reporter

Tempo.co

Rabu, 31 Oktober 2018 09:54 WIB

Tim Basarnas Special Group (BSG menyelam untuk mencari dan mengevakuasi korban serta puing pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa, 30 Oktober 2018. Ketua Badan SAR Nasional M. Syaugi mengatakan hingga Selasa (30/10) pukul 17.00 WIB sudah ada 34 kantong jenazah yang dibawa tim SAR dari tempat jatuhnya pesawat. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Tim penyelamatan gabungan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang memperluas wilayah pencarian korban dan bangkai pesawat. Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Didi Hamzah mengatakan pergerakan arus laut, angin, dan suhu memungkinkan posisi bangkai pesawat dan korban bergeser dari posisi semula.

Baca: RS Polri Telah Data 147 DNA dari 189 Korban Lion Air JT 610

"Posisi pukul 10 sama pukul 11 itu saja sudah berbeda. Semakin lama, titik gesernya makin jauh," kata Didi di kantor pusat Basarnas, Selasa, 30 Oktober 2018.

Basarnas menduga puing pesawat dan korban tersebar hingga radius 15 nautical mile (sekitar 27,7 kilometer) dari titik hilangnya pesawat di perairan Tanjung Karawang. Pada pencarian hari pertama kemarin, tim telah melakukan pencarian dalam radius 5 nautical mile. Kemarin, tim memperluas jangkauan hingga radius 10 nautical mile. Rencananya, area pencarian bakal kembali diperluas hingga radius 15 nautical mile pada hari ini.

Dalam pencarian kemarin, tim membagi wilayah pencarian menjadi dua wilayah prioritas. Daerah prioritas pertama berada di sisi timur dan selatan dari titik hilangnya pesawat. Di area ini, tim akan menggunakan empat kapal yang dilengkapi multi-beam sonar dan ping locator (detektor kotak hitam) untuk mendeteksi keberadaan bangkai pesawat. Adapun pada daerah prioritas kedua yang berada di utara dan barat dari titik hilangnya pesawat, tim akan menyisir permukaan laut untuk mencari serpihan pesawat dan potongan tubuh yang mengambang.

Baca: Potongan Tubuh, KTP, dan BPJS Ditemukan di Lokasi Lion Air Jatuh

Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi menuturkan, untuk mempercepat pencarian bangkai pesawat, timnya juga memanfaatkan alat canggih bernama multi-beam echo sounder. Alat ini sanggup memindai dasar laut dalam radius 150 meter. "Itu seperti yang kami gunakan di Danau Toba untuk menemukan KM Sinar Bangun," katanya.

Advertising
Advertising

Proses pencarian korban dan bangkai pesawat Lion Air JT 610 sudah mulai dilakukan sejak Senin lalu. Ratusan penyelam dari Basarnas dan Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut diterjunkan. Namun, hingga semalam, belum ada tanda-tanda tubuh pesawat yang jatuh pada Senin pagi itu. Sebanyak 181 penumpang dan 7 kru pesawat diperkirakan meninggal.

Serpihan pesawat, identitas korban, dan potongan tubuh pertama kali ditemukan di titik 40,2 kilometer dari bibir Pantai Pakis Jaya, Tanjung Karawang. Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Deden Ridwansyah, kondisi laut yang berarus deras menjadi tantangan bagi penyelam. Terlebih, kata dia, air laut di lokasi penemuan serpihan pesawat telah keruh karena bercampur dengan avtur pesawat.

Baca: Anggota DPR Sebut Pemerintah Lalai dalam Insiden Lion Air JT 610

Hingga kemarin, tim baru menemukan potongan tubuh, identitas, dan puing pesawat. Evakuasi korban dan puing-puing dilakukan menggunakan perahu karet dan dikumpulkan di kapal besar. Sebanyak 34 kantong mayat telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi.

Wakil Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Haryo Satmiko mengatakan ada tawaran bantuan untuk mencari Lion Air JT 610, yakni dari Argentina, Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia. Saat ini, sudah ada tiga personel dari Transport Safety Investigation Bureau, Singapura, yang ikut membantu pencarian. Singapura juga mengirimkan alat hydrophone yang bisa digunakan untuk mendengar suara dari dalam air. “Besok Rabu (hari ini) akan datang 10 teknisi dari Amerika Serikat,” katanya.

MAYA AYU | FRANCISCA CHRISTY ROSANA | AQIB SOFWANDI

Berita terkait

Bandara SMB II Buka Rute Penerbangan Palembang - Denpasar PP dengan Maskapai Lion Air

1 jam lalu

Bandara SMB II Buka Rute Penerbangan Palembang - Denpasar PP dengan Maskapai Lion Air

Penerbangan Palembang - Denpasar mulai 20 November 2024, dijadwalkan dua kali dalam sepekan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada Jamaah Umrah Meninggal Jatuh dari Tangga Pesawat Lion Air

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada Jamaah Umrah Meninggal Jatuh dari Tangga Pesawat Lion Air

Seorang jamaah umrah mengalami luka serius akibat jatuh dari tangga pesawat. Nyawanya tak tertolong.

Baca Selengkapnya

Boeing PHK 17 Ribu Karyawan, Urusan dengan Kecelakaan Lion Belum Selesai

23 hari lalu

Boeing PHK 17 Ribu Karyawan, Urusan dengan Kecelakaan Lion Belum Selesai

Boeing akan memberhentikan 17.000 karyawan, atau 10% dari tenaga kerja globalnya, sehingga harus menunda pengiriman pertama jet 777X-nya setahun.

Baca Selengkapnya

Bisnis dan Politik Rusdi Kirana: Bos Lion Air Group, Masuk PKB, Wantimpres, Dubes RI untuk Malaysia, Wakil Ketua MPR

32 hari lalu

Bisnis dan Politik Rusdi Kirana: Bos Lion Air Group, Masuk PKB, Wantimpres, Dubes RI untuk Malaysia, Wakil Ketua MPR

Perjalanan politik bos Lion Air Group, Rusdi Kirana hingga kini menjadi Wakil MPR. Katanya, ia akan fokus di parlemen dan pensiun dari bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Wings Air Buka Rute Baru Ternate - Kao Tobelo Halmahera Utara

32 hari lalu

Wings Air Buka Rute Baru Ternate - Kao Tobelo Halmahera Utara

Penerbangan perdana Wings Air rute Ternate - Kao Tobelo ini sudah dijadwalkan sejak 22 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Sumber Kekayaan Rusdi Kirana, Bos Lion Air Group yang Jadi Wakil Ketua MPR

32 hari lalu

Sumber Kekayaan Rusdi Kirana, Bos Lion Air Group yang Jadi Wakil Ketua MPR

Mengintip sumber kekayaan Bos Lion Air Group, Rusdi Kirana yang memilih mundur dan menjadi Wakil Ketua MPR RI

Baca Selengkapnya

Bos Lion Air Rusdi Kirana Ungkap Rencananya Usai Dilantik Jadi Pimpinan MPR

32 hari lalu

Bos Lion Air Rusdi Kirana Ungkap Rencananya Usai Dilantik Jadi Pimpinan MPR

Rusdi Kirana dilantik menjadi pimpinan MPR. Bos Lion Air ini mengungkapkan rencana ke depannya.

Baca Selengkapnya

Rusdi Kirana Berjanji Perjuangkan UMKM di Senayan

33 hari lalu

Rusdi Kirana Berjanji Perjuangkan UMKM di Senayan

Rusdi Kirana akan perjuangkan UMKM di Senayan. Ia memilih pensiun mengurus Lion Air Grup.

Baca Selengkapnya

Fokus di Parlemen, Rusdi Kirana Pensiun Urus Lion Air

33 hari lalu

Fokus di Parlemen, Rusdi Kirana Pensiun Urus Lion Air

Rusdi Kirana mengatakan, dia pensiun dari maskapai penerbangan Lion Air Grup setelah duduk di kursi parlemen. Ditambah lagi dia sudah dilantik sebagai Wakil Ketua MPR 2024-2029.

Baca Selengkapnya

PKB Bakal Usulkan Bos Lion Air Rusdi Kirana Jadi Pimpinan MPR

34 hari lalu

PKB Bakal Usulkan Bos Lion Air Rusdi Kirana Jadi Pimpinan MPR

PKB memastikan akan mengusulkan nama Rusdi Kirana sebagai calon pimpinan MPR.

Baca Selengkapnya