AJI: Laporan Indonesialeaks Berbasis Data dan Fakta

Sabtu, 13 Oktober 2018 09:56 WIB

Perwakilan Indonesialeaks saat melakukan sosialisasi bersama KPK di Gedung KPK Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada Jumat, 2 Februari 2018. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen atau AJI, Abdul Manan, mengatakan wartawan dan penegak hukum sama-sama memiliki atensi untuk mencari kebenaran. Namun, kata dia, cara kedua profesi itu dalam memperoleh kebenaran menggunakan instrumen yang berbeda.

Baca: AJI Minta Laporan Indonesialeaks Tidak Dikaitkan Pilpres

Hal ini disampaikan Abdul menanggapi pemberitaan Indonesialeaks tentang dugaan kasus suap yang menyeret nama Kapolri Tito Karnavian. Pemberitaan itu mengundang beragam reaksi baik pro maupun kontra dari berbagai kalangan.

Ketua Setara Institute Hendardi, misalnya, mengatakan laporan Indonesialeaks bukanlah sebuah produk jurnalistik. "Bukan pula liputan produk kerja lembaga penegak hukum yang layak dipercaya," ujar Hendardi dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Abdul, penegak hukum seperti KPK dan polisi memiliki instrumen pemanggilan paksa, hak untuk meminta barang bukti, dan interogasi dalam mencari kebenaran akan sesuatu.

Advertising
Advertising

"Nah kami, wartawan, cara untuk mendekati kebenarannya itu dengan cara misalnya verifikasi, mengecek dokumen, dan konfirmasi," kata Abdul kepada Tempo, Jum'at 12 Oktober 2018. "Jadi, antara media dan penegak hukum punya instrumen yang berbeda walaupun sama-sama ingin mencari kebenaran," kata Abdul Manan.

Dia mengatakan pihaknya cukup percaya diri laporan Indonesialeaks berbasis pada data dan fakta. Menurutnya, jika pihak lain memiliki data dan fakta yang berbeda, langkah yang menurutnya tepat untuk dilakukan adalah mengkonfrontasi perbedaan fakta itu dengan penyelidikan ulang.

"Itu bagian dari kami mendorong supaya kasus perusakan barang bukti diselidiki," kata Abdul. "Karena memang itu (perusakan barang bukti) tindak pidana yang harusnya tidak boleh pelakunya dibiarkan melenggang terus."

Baca: AJI: Hasil Investigasi Indonesialeaks Penuhi Standar Jurnalistik

Indonesialeaks merupakan kanal bagi para informan publik yang ingin membagi dokumen penting tentang skandal yang layak diungkap. Mereka bisa merahasiakan identitas. Kanal ini didirikan oleh AJI, Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara dan Tempo Institute. Anggotanya adalah sejumlah LSM seperti ICW, LBH Pers, Change.org dan Auriga bersama dengan sejumlah media nasional.

Pada 8 Oktober 2018, Indonesialeaks mengungkap adanya kejanggalan dalam skandal suap pengusaha daging Basuki Hariman kepada hakim konstitusi Patrialis Akbar pada Januari 2017. Kejanggalan itu adalah ditemukannya perusakan barang bukti yang diduga dilakukan oleh dua penyidik KPK saat itu, Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy dan Komisaris Harun.

Barang bukti yang dimaksud adalah sebuah buku merah yang mencatat pengeluaran uang Basuki yang ditengarai salah satunya buat petinggi polisi, yaitu Tito Karnavian yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

Berita terkait

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

20 jam lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

23 jam lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

29 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

34 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

34 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

13 Februari 2024

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Ketua BEM UGM tanggapi pelaporan ke polisi terhadap sutradara dan 3 pakar hukum pemeran di film Dirty Vote. Ia khawatir terhadap kebebasan berpendapat

Baca Selengkapnya

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

13 Februari 2024

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

11 Februari 2024

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri bersama organisasi mahasiswa menggelar mimbar bebas bertajuk 'Darurat Demokrasi' di Kediri, Minggu, 11 Februari 2024.

Baca Selengkapnya