Sekjen PDIP Komentari Partai Laporkan Dana Kampanye Jutaan

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Senin, 24 September 2018 13:57 WIB

Perwakilan partai politik peserta Pemilu 2019 melaporkan dana awal kampanye di kantor KPU, Jakarta, Ahad, 23 September 2018. KPU tidak membatasi pengeluaran dana kampanye peserta Pemilu 2019, dan hanya mengatur besaran penerimaan dana kampanyenya sesuai ketentuan. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta -Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menganggap sejumlah partai politik tak memiliki semangat yang sama dalam rasionalitas dan transparansi pengelolaan dana kampanye partai.

"Banyak yang belum berada dalam spirit itu, hanya melaporkan jutaan rupiah saja,” kata Hasto di Jakarta, Senin 24 September 2018. “Ini pengkerdilan rasionalitas publik dan tembok tebal bagi terwujudnya transparansi keuangan partai."

Sejumlah pengurus partai peserta pemilu mengungkapkan besaran dana awal kampanye serta asal-usulnya. Partai-partai politik itu mengaku menghimpun dana dari calon legislator yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum, yakni Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Bintang Bulan dan PKP Indonesia.

Laporan dana awal kampanye PDI Perjuangan sebesar Rp 103 miliar. Dana itu berasal dari 569 calon legislator dan kas partai sebesar Rp 2,3 miliar. "Dana parpol tersebut merupakan dana akumulasi dari para caleg yang dikelola dengan cara gotong-royong," kata Hasto.

Dana awal kampanye Partai Kebangkitan Bangsa sebesar Rp 15 miliar juga berasal dari iuran anggota dan calon anggota legislatif. Pun demikian dana awal kampanye Rp 75,3 miliar Partai Gerindra.

Sedangkan Partai Demokrat melaporkan memperoleh dana Rp 839 juta dari 573 calon anggota DPR, serta kas partai Rp 300 juta. Dana awal kampanye yang dilaporkan oleh Partai Bulan Bintang dari kas partai dan calon anggota DPR mencapai Rp 15 miliar. Adapun dana awal kampanye yang dilaporkan oleh PKP Indonesia dari 177 calon anggota DPR-nya sebesar Rp500 juta.

Partai NasDem, PKS, dan Partai Amanat Nasional melaporkan dana awal dalam kas awal dan dalam bentuk barang. Partai-partai ini tak menyebutkan asal-usul dana yang dikelolanya. Perangkat kampanye PAN yang dilaporkan bernilai Rp 17 miliar dan dana yang dilaporkan Rp 50 juta dalam kas partai. Partai NasDem melaporkan dana kampanye berbentuk barang bernilai sekitar Rp 7 miliar dan dana dalam rekening khusus sebesar Rp 500 juta. Dana awal kampanye PKS sebesar Rp 17 miliar, di antaranya berbentuk alat peraga kampanye bernilai Rp 5 miliar.

Partai Berkarya dan Partai Hanura menyebutkan laporan dana awal kampanye Rp 100 juta dan Rp 13 juta dari kas partai.

Namun, ada pula partai politik yang melaporkan dana awal kampanye sebesar Rp 1 juta, yakni Partai Perindo. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Perindo Muhammad Sopiyan beralasan, angka yang dilaporkan kecil karena belum ada aktivitas kampanye dan KPU tak menentukan jumlahnya.

Adapun Partai Golkar, dan Partai Solidaritas Indonesia masih enggan menyebutkan besaran dana awal kampanye.

Seperti diketahui Undang-undang Nomor 7 tahun 2018 tentang Pemilu mewajibkan peserta pemilu melaporkan dana awal dalam rekening khusus dana kampanye. Peserta pemilu yang dimaksud adalah partai politik untuk pemilihan anggota DPR dan DPRD, setiap calon pada pemilihan anggota DPD, serta pasangan calon presiden-wakil presiden. Nantinya penggunaan dana kampanye itu akan diaudit oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh Komisi Pemilihan Umum.

ANTARA | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

5 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

7 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

Demonstrasi dari masing-masing kubu pasangan capres muncul tiga hari menjelang putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

14 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

14 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

14 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

21 hari lalu

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattaliti menghadiri open house presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Kenakan Kemeja Motif Garis Hitam Putih Lagi, Saat Salat Idul Fitri dan Open House

21 hari lalu

Ganjar Pranowo Kenakan Kemeja Motif Garis Hitam Putih Lagi, Saat Salat Idul Fitri dan Open House

Ganjar Pranowo kenakan kemeja motif garis-garis hitam putih vertikal saat Salat Id dan open house, Rabu, 10 April 2024. Seperti saat awal nyapres.

Baca Selengkapnya