Cerita Ma'ruf Amin Sulit Tinggalkan Posisi Rais Aam PBNU

Reporter

Dewi Nurita

Sabtu, 22 September 2018 15:32 WIB

Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi berjabat tangan dengan calon wakil presiden Maruf Amin, Jusuf Kalla, dan Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Erick Thohir di Posko Cemara, Jakarta, Jumat, 7 September 2018. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Ma'ruf Amin sempat bercerita cukup panjang sebelum menyampaikan pengunduran dirinya sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Calon wakil presiden pasangan Jokowi itu mengatakan dirinya dihadapkan pada situasi amat sulit dan berada dalam dua pilihan berat dalam beberapa bulan terakhir. Pilihan tersebut adalah menjadi cawapres atau tetap menjadi Rais Aam PBNU.

"Saya harus pilih salah satunya. Tugas sebagai Rais Aam merupakan amanah yang amat mulia bagi semua kader NU, tak terkecuali saya. Namun di sisi lain ada situasi yang saya sebagai kader NU tidak bisa menghindar," kata Ma'ruf Amin dalam rapat pleno PBNU di kantor PBNU, Jakarta Pusat pada Sabtu, 22 September 2018.

Baca: Ma'ruf Amin Resmi Mundur dari Jabatan Rais Aam PBNU

Di satu sisi, kata Ma'ruf, bangsa dan negara memanggilnya untuk memberikan pengabdian terbaik dengan dicalonkan sebagai cawapres. Ia juga dididik di lingkungan pesantren yang memegang teguh keyakinan bahwa apabila bangsa dan negara memanggil untuk mengabdi, maka siapapun harus tunduk dan patuh.

"Sebelum menerima panggilan tersebut, saya meminta arahan dan saran dari banyak masyayikh dan para kiai. Semua menyarankan agar saya menerima panggilan tersebut," kata Ma'ruf.

Advertising
Advertising

Baca: Sekjen PKB Perkarakan Waloni dengan Tuduhan Menghina Ma'ruf Amin

Atas dasar itulah, kata Ma'ruf, dia menerima tawaran untuk menjadi cawapres Jokowi. Ia berpikir akan bisa membawa metode berpikir dan metode bergerak NU ke ranah yang lebih luas, yaitu ranah berbangsa dan bernegara.

"Dengan tekad bulat, saya merelakan diri untuk menjalankan petunjuk masyayikh dan para kiai tersebut. Meskipun berat saya akhirnya menerima panggilan sebagai cawapres. Konsekuensinya, saya harus mundur dari tugas sebagai Rais Aam," ujar Ma'ruf.

Terhitung hari ini, Sabtu, 22 September 2018, Ma'ruf mundur dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU dalam rapat pleno PBNU. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyatakan menerima pengunduran diri Ma'ruf Amin karena menjalankan ketentuan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama Bab XVI Pasal 51 dan menetapkan Wakil Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar sebagai Pejabat Rais Aam.

Berita terkait

Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ma'ruf Amin berharap permainan Timnas Indonesia U-23 terus konsisten setelah mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

2 hari lalu

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya Presiden dibantu Wakil Presiden. Presiden juga dibantu para menteri. Lalu, apa bedanya Wapres dengan menteri?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

2 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

Partai Demokrat menegaskan langkah Prabowo yang akan menempatkan orang berdasarkan kebutuhan itu bukan sebagai bentuk politik bagi-bagi kue.

Baca Selengkapnya

Hasil Persamuhan Gibran dan Ma'ruf Amin: Dari Saling Sinergi hingga Undangan ke Solo

2 hari lalu

Hasil Persamuhan Gibran dan Ma'ruf Amin: Dari Saling Sinergi hingga Undangan ke Solo

Usai mengunjungi Ma'ruf Amin, Gibran mengaku mendapat wejangan ini. Selain itu, Gibran juga disebut mengundang Ma'ruf ke Solo. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Bertemu Gibran, Ma'ruf Amin Sebut Wapres Tak Punya Stempel Ambil Keputusan

2 hari lalu

Bertemu Gibran, Ma'ruf Amin Sebut Wapres Tak Punya Stempel Ambil Keputusan

Dalam pertemuan dengan Gibran, Ma'ruf Amin menekankan pentingnya kentinuitas program-program pemerintah, terutama terkait pemerataan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Gibran Undang Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Objek Wisata di Solo Juni Mendatang

2 hari lalu

Gibran Undang Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Objek Wisata di Solo Juni Mendatang

Dalam pertemuan dengan Ma'ruf Amin, Gibran menyampaikan meminta wapres meresmikan tempat wisata di Solo pada Juni mendatang.

Baca Selengkapnya

Jubir Wapres Ma'ruf Amin Sebut Belum Ada Agenda Bertemu dengan Prabowo

2 hari lalu

Jubir Wapres Ma'ruf Amin Sebut Belum Ada Agenda Bertemu dengan Prabowo

Juru Bicara Wakil Presiden RI, Masduki Baidlowi, mengklaim belum ada agenda pertemuan antara Ma'ruf Amin dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Korea Selatan, Wapres Ma'ruf Amin Berharap Pemain Timnas U-23 Tampil Percaya Diri

3 hari lalu

Indonesia vs Korea Selatan, Wapres Ma'ruf Amin Berharap Pemain Timnas U-23 Tampil Percaya Diri

Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap para pemain Timnas U-23 bermain dengan penuh percaya diri melawan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya