Tinggal di Tenda, Ini Ketakutan Perempuan Korban Gempa Lombok

Senin, 17 September 2018 09:56 WIB

Sejumlah pengungsi korban gempa bumi melakukan penghormatan kepada bendera Merah Putih di Posko Pengungsian Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 17 Agustus 2018. Pengungsi korban gempa Lombok mengikuti upacara bendera peringatan HUT RI ke-73 di lapangan sekitar posko pengungsian. ANTARA

TEMPO.CO, Mataram - Korban gempa Lombok kini masih dalam kondisi memprihatinkan. Mereka masih tinggal di tenda-tenda darurat sementara hunian sementara belum ada. Sebanyak 14 organisasi relawan mengungkapkan hal tersebut dalam acara Ngopi Bareng Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mataram, di Ampenan, NTB, Ahad 16 September 2018.

Baca juga: Ini Data Lengkap Kerusakan Gempa Lombok Versi BNPB

"Bulan Oktober nanti sudah mulai hujan. Dengan kondisi pengungsian seperti sekarang ini saja sudah banyak masalah. Para pengungsi mestinya bisa tinggal di hunian yang sedikit lebih layak," ujar Fitri Rachmawati dari AJI Mataram.

Masalah pun mendera para perempuan yang tinggal di pengungsian. Ini karena tenda darurat yang didiami lebih dari satu keluarga.

"Banyak ibu-ibu dan remaja putri yang terkena gatal-gatal di area vital mereka karena tidak berani mengganti pakaian dalam," kata Isdiana Putri, relawan dari YDWS Mataram.

Advertising
Advertising

Mereka, kata Isdiana, tak mengganti pakaian dalam bukan karena tak ada, melainkan karena takut menggantinya sebab tak ada tempat khusus. "Sering hal tersebut dijadikan kesempatan oleh para laki-laki nakal," kata Isdiana.

Isdiana mengungkapkan, relawan juga menemukan adanya kasus pelecehan seksual yang dialami oleh para perempuan di pengungsian gempa Lombok. Ada pula kasus suami istri yang terpaksa berhubungan intim di semak-semak karena tak ada tempat. "Sayangnya diketahui anak-anak," kata dia.

Isdiana juga mengungkap temuan adanya kasus pelecehan seksual kepada anak-anak korban gempa Lombok. "Kasusnya sudah dilaporkan dan ditangani oleh pihak kepolisian," kata dia.

Dengan kondisi seperti itu, para relawan mendesak pemerintah segera membangun hunian sementara atau huntara bagi para pengungsi gempa Lombok tersebut.

Hunian sementara yang dimaksud adalah hunian yang lebih layak dari tenda-tenda darurat.

Baca juga: Fahri Hamzah Tak Ada Leadership dalam Rehabilitasi Lombok

Sebisa mungkin huntara tersebut ditempati oleh satu keluarga, sehingga lebih memudahkan juga buat mereka menguatkan sistem sosial mereka yang menurun akibat tinggal di pengungsian.

"Trauma healing terbaik adalah keluarga, para orang tua. Kalau mereka segera keluar dari pengungsian, dengan sendirinya mereka bisa menata kembali kehidupannya" ujar Agung dari Yayasan Alit Surabaya.

Hery dari Persatuan Kuli Bangunan (Perkubal) mendesak hal yang sama. Ia menegaskan tentang peran pemerintah dalam situasi bencana gempa Lombok yang masih kurang maksimal.

"Mari tekan terus pemerintah agar anggaran yang sudah ada bisa segera dimanfaatkan masyarakat," ujarnya keras sambil mengeluhkan lambannya prosedur membangun rumah.

Termasuk dalam hal huntara, Hery meminta pemerintahlah yang harusnya menginisiasi huntara tersebut, bukan lembaga lainnya.

Berita terkait

Arti Gold Play Button yang Diperoleh Channel Tempo.co dari Youtube

2 hari lalu

Arti Gold Play Button yang Diperoleh Channel Tempo.co dari Youtube

Youtube memberikan plakat Gold Play Button kepada channel YouTube Tempo.co, apa arti gold play button?

Baca Selengkapnya

AJI Kota Semarang dan PWI Jawa Tengah Somasi Pj Gubernur Jawa Tengah

24 hari lalu

AJI Kota Semarang dan PWI Jawa Tengah Somasi Pj Gubernur Jawa Tengah

Somasi dilayangkan AJI dan PWI lantaran ajudan Pj Gubernur Jateng diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap jurnalis JPNN.

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Aksi Petugas Keamanan KPU Maluku Utara yang Intimidasi Jurnalis

41 hari lalu

AJI Ternate Kecam Aksi Petugas Keamanan KPU Maluku Utara yang Intimidasi Jurnalis

AJI Ternate menilai sikap arogansi dan intimidasi yang ditunjukkan tiga petugas keamanan KPU melanggar UU Pers

Baca Selengkapnya

AJI dan LBH Pers Desak Kepolisian Usut Teror terhadap Wartawan Bocor Alus Politik Tempo

3 September 2024

AJI dan LBH Pers Desak Kepolisian Usut Teror terhadap Wartawan Bocor Alus Politik Tempo

Teror ini merupakan teror yang kedua kalinya dialami oleh wartawan Bocor Alus Tempo.

Baca Selengkapnya

11 Jurnalis Jadi Korban Kekerasan Aparat Saat Liput Demo Kawal Putusan MK, AJI: Pelanggaran Serius

25 Agustus 2024

11 Jurnalis Jadi Korban Kekerasan Aparat Saat Liput Demo Kawal Putusan MK, AJI: Pelanggaran Serius

Jurnalis yang mengenakan atribut pers dan identitas pembeda di lokasi demonstrasi tetap saja menjadi sasaran amuk aparat keamanan.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Desak Propam Polri Usut Kekerasan Aparat terhadap Jurnalis saat Aksi Tolak RUU Pilkada

24 Agustus 2024

Dewan Pers Desak Propam Polri Usut Kekerasan Aparat terhadap Jurnalis saat Aksi Tolak RUU Pilkada

Dewan Pers meminta segera penyelidikan internal untuk memberikan keadilan bagi para jurnalis yang menjadi korban saat meliput demo pada 22 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

AJI Semarang Kecam Represi Aparat ke Peserta Aksi Tolak Revisi UU Pilkada

23 Agustus 2024

AJI Semarang Kecam Represi Aparat ke Peserta Aksi Tolak Revisi UU Pilkada

AJI mencatat ada 18 korban atas represi yang dilakukan aparat keamanan saat unjuk rasa tolak revisi UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Berbagai Pihak Terus Desak Polisi Usut Tuntas Aksi Perusakan Mobil Jurnalis Tempo

13 Agustus 2024

Berbagai Pihak Terus Desak Polisi Usut Tuntas Aksi Perusakan Mobil Jurnalis Tempo

Berbagai pihak desak polisi usut tuntas aksi perusakan mobil oleh orang tak dikenal terhadap jurnalis Tempo dan host Bocor Alus Hussein Abri Dongoran.

Baca Selengkapnya

Gelar Perayaan Ulang Tahun ke-30, AJI Soroti Disrupsi Media dan Menguatnya Otoritarianisme

11 Agustus 2024

Gelar Perayaan Ulang Tahun ke-30, AJI Soroti Disrupsi Media dan Menguatnya Otoritarianisme

AJI menyebut jurnalis membutuhkan ketangguhan dalam menghadapi dua persoalan aktual, yakni disrupsi media dan otoritarianisme.

Baca Selengkapnya

HUT AJI ke-30, Podcast Bocor Alus Politik Tempo Terima Udin Award

9 Agustus 2024

HUT AJI ke-30, Podcast Bocor Alus Politik Tempo Terima Udin Award

Juri menyebut siniar Bocor Alus Politik berani memberitakan isu-isu sensitif yang berdampak pada kepentingan publik.

Baca Selengkapnya