3 Perubahan di Pemilu 2019 Versi Survei LSI Denny JA

Rabu, 12 September 2018 16:02 WIB

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby memberi keterangan pers terkait hasil survei terbaru Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di kantornya, 7 Maret 2017. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Al Faraby, mengatakan ada tiga potensi perubahan dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2019. Hal ini diketahui berdasarkan hasil survei lembaganya pada 12-19 Agustus 2018.

Baca juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf 52,2 Persen

1. PDIP berpotensi jadi juara pemilu dua kali berturut-turut

Dalam Pemilu 2019 mendatang, PDIP diperkirakan juara lagi. Ini akan menjadikan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu sebagai juara pemilu dua kali berturut-turut setelah era reformasi.

Pada pemilu 2014, PDIP menjadi pemenang dengan raihan suara 18,9 persen. Adapun untuk 2019, LSI Denny JA memprediksi suara partai berlambang kepala banteng itu mencapai 24,8 persen.

Advertising
Advertising

"Ibarat sepak bola, PDIP berpeluang menjadi Real Madrid, yang menjadi juara Liga Champion berturut-turut," kata Adjie di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta, Rabu, 12 September 2018.

2. Gerindra berpotensi jadi juara kedua

Adjie berujar Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra pimpinan Prabowo Subianto berpotensi menjadi juara kedua di luar PDIP dan Golkar. Dalam surveinya untuk Pemilu 2019, Gerindra meraih suara 13,1 persen.

"Dalam empat kali pemilu era reformasi, posisi runner-up tidak pernah diperoleh oleh partai di luar PDIP dan Golkar," ucapnya.

3. Partai Golkar terancam tak masuk dua besar

Partai Golkar terancam tidak masuk dua besar pemenang pemilu untuk pertama kali. Padahal sejak pemilu 1999 Golkar selalu masuk jajaran dua besar dan pernah menjadi pemenang dalam Pemilu 2004. Dalam Pemilu 2019, Golkar diprediksi berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 11,3 persen.

Menurut Adjie, perubahan elektabilitas Golkar ini akibat tidak ada kadernya yang menjadi calon presiden atau wakil presiden 2019. Selain itu, Golkar terkena efek kasus korupsi yang dilakukan para petingginya, seperti Setya Novanto dan Idrus Marham.

Baca juga: Jokowi - Ma'ruf Amin: Politik Identitas Vs Isu Ekonomi

"Sentimen negatif yang terus menimpa Partai Golkar nampaknya belum diimbangi dengan mobilisasi sentimen positif," ujar Adjie.

Survei LSI Denny JA ini dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 lewat wawancara tatap muka dengan instrumen kuesioner. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin of error lebih-kurang 2,9 persen.

Berita terkait

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

5 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

7 jam lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

7 jam lalu

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

Nama Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi masuk radar Partai Golkar untuk ikut dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

9 jam lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

12 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

13 jam lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

17 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

17 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

20 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

21 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya