Dari Prabowo ke Jokowi, Begini Empat Fakta Ali Mochtar Ngabalin

Sabtu, 1 September 2018 10:07 WIB

Ali Mochtar Ngabalin berfoto bersama anggota Sahabat Pancasila saat menghadiri diskusi berjudul "Kenapa Harus Jokowi?" di Cafe Ajag Ijig, Jakarta Pusat, Sabtu, 28 Juli 2018. Tempo/Rezki Alvionitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Ali Mochtar Ngabalin menjadi salah satu pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang paling nyaring bersuara menjelang pemilihan presiden 2019. Politikus Partai Golkar ini sering melancarkan serangan kepada lawan-lawan politik Jokowi.

Baca: Ali Mochtar Ngabalin dan Sederet Pernyataan Kontroversialnya

Ngabalin merapat ke Jokowi setelah diangkat menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden. Padahal pada pilpres 2014 lalu, Ngabalin menjadi bagian dari tim sukses Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Prabowo bakal kembali menjadi lawan Jokowi di pilpres 2019 nanti.

Selain berganti haluan dukungan politik, berikut fakta-fakta lain seputar Ngabalin.

1. Pernah menjadi kader Partai Bulan Bintang
Politikus kelahiran Fakfak, Papua Barat, pada 25 Desember 1968 ini mengawali karier politik sebagai kader PBB. Dia bahkan sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009.

Advertising
Advertising

Pada 2010, Ngabalin keluar dari PBB dan menjadi kader Partai Golkar. Dia sebelumnya mengikuti Muktamar PBB untuk menjadi ketua umum, namun akhirnya kalah dari MS Kaban. Di partai beringin, Ngabalin mengawali karier sebagai wakil sekretaris jenderal.

2. Pernah menjadi juru kampanye Jusuf Kalla-Wiranto
Ngabalin menjadi juru kampanye Jusuf Kalla-Wiranto di pilpres 2009. Pilihan ini berbeda dengan arah politik PBB ketika itu yang mendukung Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Ngabalin mendukung JK dan Wiranto yang akhirnya kalah di pilpres 2009.

Baca: Ngabalin Tuding #2019GantiPresiden Mau Kacaukan Pemilu

3. Mendesak Allah membela Prabowo Subianto
Ngabalin menjadi Direktur Politik dan juru debat Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di pilpres 2014. Saat jagoannya dinyatakan kalah versi pemungutan suara, Ngabalin melontarkan pernyataan kontroversial.

"Perjuangan yang kami lakukan tidak terhenti sampai di sini dan kami mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada Prabowo-Hatta. Kami gemas, kapan Tuhan turunkan. Kami desak Allah turunkan bala tentaranya tolong Prabowo," kata Ngabalin di Rumah Polonia, Minggu, 3 Agustus 2014. Pernyataan Ngabalin saat halalbihalal itu terekam dalam video berdurasi 6 menit 38 detik.

4. Dekat dengan Andi Nasrudin Zulkarnain
Andi Nasrudin Zulkarnain ialah mantan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, ”cucu” badan usaha milik negara PT Rajawali Nusantara Indonesia. Pada 2009, Nasrudin tewas ditembak oleh dua orang tak dikenal saat tengah mengendarai mobilnya pulang dari bermain golf.

Sejumlah pihak mengatakan pembunuhan itu terkait dengan perkara korupsi di PT Putra Rajawali Banjaran. Ngabalin ketika itu mengatakan, Nasrudin sempat menemuinya dua bulan sebelum kejadian. Nas, demikian rekannya itu biasa dipanggil, sempat meminta dukungan dari Ngabalin jika suatu hari ada masalah di kantornya. ”Saya diminta mem-backup-nya,” ujar Ngabalin.

Hanya, kata Ngabalin, ia tak sempat menanyakan secara spesifik masalah yang dikeluhkan adik angkatannya di organisasi Pelajar Islam Indonesia itu. ”Ini yang saya sesali, mengapa tidak menanyakan lebih jauh,” katanya.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | MAJALAH TEMPO

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

9 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

10 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Gagal Lolos Jadi Anggota DPR, Ali Mochtar Ngabalin Hanya Raih 7.001 Suara

43 hari lalu

Gagal Lolos Jadi Anggota DPR, Ali Mochtar Ngabalin Hanya Raih 7.001 Suara

Ngabalin maju di dapil Buton, Sulawesi Tenggara sebagai caleg dari Partai Golkar. Dia hanya meraih 7.001 suara.

Baca Selengkapnya

Ali Mochtar Ngabalin Balik ke KSP setelah Gagal jadi Anggota DPR

43 hari lalu

Ali Mochtar Ngabalin Balik ke KSP setelah Gagal jadi Anggota DPR

Ngabalin maju di daerah pemilihan (dapil) Buton, Sulawesi Tenggara sebagai caleg Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

43 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya