Kata Mardani Ali Sera Soal Penolakan Gerakan #2019GantiPresiden
Reporter
Tempo.co
Editor
Juli Hantoro
Minggu, 26 Agustus 2018 14:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera berharap massa pendukung dan penolak gerakan #2019GantiPresiden bisa saling menghormati agar demokrasi berjalan sesuai Undang-undang dan konstitusi.
Baca juga: Aktivis Bakal Kerahkan Emak-emak untuk Dukung Neno Warisman
"Gerakan #2019GantiPresiden ini bagian dari kebebasan berkumpul dan berserikat serta menyatakan pendapat. Justru gerakan ini sudah memberi kontribusi bagi terwujudnya partisipasi aktif warga bagi proses politik yang terjadi," kata Mardani dalam akun Twitter-nya, @MardaniAliSera.
Mardani yang merupakan penggagas gerakan #2019GantiPresiden menambahkan dalam cuitannya bahwa gerakan itu justru meningkatkan kualitas demokrasi. "Karena demokrasi pada prinsipsnya kedaulatan rakyat. Dan itu terwujud pada tingkat partisipasi publik dalam proses politik dan dalam pemilu," kata dia.
Ia pun mengatakan gerakan #2019GantiPresiden adalah gerakan yang transparan, damai, dan tertib. Karena dalam setiap deklarasi yang dilakukan gerakan #2019Ganti Presiden, pihaknya ia anggap tidak pernah melanggar aturan yang ada, serta selalu mematuhi prosedur dengan baik, berdasarkan izin yang ada.
“Mau yang dua periode atau satu periode semua punya hak menyampaikan pendapat dan dijamin Undang-Undang,” ujar Mardani.
Baca juga: Ketua MPR: Melarang #2019GantiPresiden Tidak Sesuai Demokrasi
Sebelumnya, salah satu aktivis gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman ditolak kedatangannya saat tiba di Pekanbaru, Riau pada Sabtu, 25 Agustus 2018. Kelompok organisasi masyarakat yang menolak deklarasi ini di Riau bahkan sampai menghadang Neno Warisman agar tidak bisa keluar dari bandara.
Kejadian yang hampir serupa terjadi di Surabaya hari ini, Ahad 26 Agustus 2018. Salah satu aktivis gerakan #2019GantiPresiden, Ahmad Dhani juga dikepung di hotelnya oleh sekelompok massa.
Namun Koordinator pengunjuk rasa, Ahmad Nur Aminudin membantah mengusir Dhani. Menurut dia, Banser hanya ingin bicara baik-baik dengan pentolan grup Dewa 19 itu.
"Kalau Ahmad Dhani selaku arek Suroboyo mencintai kotanya, tolong jangan membuat gaduh. Kami mau bicara baik-baik, bukan menggeruduk atau persekusi," kata Nur Aminudin pada Tempo.
FIKRI ARIGI|KUKUH S WIBOWO