Tak Paham Hukum, Sandiaga Uno Tak Ingin Komentari Kasus Meiliana

Kamis, 23 Agustus 2018 18:15 WIB

Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tiba di kawasan Monumen Perjuangan Jatinegara guna melaksanakan Salat Idul Adha di Jakarta Timur, 22 Agustus 2018. Tempo/Budiarti Utami Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno menolak berkomentar mengenai hukuman terhadap Meiliana, warga Tanjung Balai, Medan, Sumatera Utara yang divonis Pengadilan Negeri Medan bersalah menista agama. "Saya tidak memiliki keahlian di bidang hukum, jadi bukan pada tempatnya saya memberikan komentar," kata saat ditanya oleh wartawan di Posko Melawai, Jalan Melawai Raya nomor 16, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Agustus 2018.

Menolak mengomentari kasus Meiliana karena tak punya keahlian, kata Sandiaga adalah bagian dari kedisiplinan para pimpinan negara. “Kalau memang memiliki keahlian di bidang hukum, tidak memiliki referensi yang cukup, lebih baik kita tidak berkomentar,” ujar Sandi.

Baca:
Sandiaga Dengarkan Emak-Emak untuk Menarik ...
Jokowi Belum Terima Surat Permohonan ...

Perkara Meiliana diputus PN Medan pada Selasa, 21 Agustus 2018. Perempuan itu dihukum satu tahun enam bulan penjara. Hakim menilainya terbukti melanggar Pasal 156 a KUHP karena memprotes volume suara azan yang berkumandang dari Masjid Al Maksun di lingkungannya.

Perkara ini bermula dari kejadian pada Senin, 29 Juli 2016. Suasana di Jalan Karya Lingkungan I, Kelurahan Tanjung Balai Kota I, Kecamatan Tanjung Balai Selatan tegang setelah Meiliana menyampaikan protesnya. Berdasarkan penelusuran Tempo dua tahun lau, protes Meiliana disampaikan kepada salah seorang nazir masjid bernama Kasidik. Kasidik lalu menyampaikan teguran itu kepada jamaah masjid setelah salat maghrib.

Advertising
Advertising

Baca: Jadi Cawapres, Total Harta Sandiaga Uno Rp 5 Triliun

Setelah berdialog dengan jamaah masjid, Imam Masjid Harris Tua Marpaung dan beberapa pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) mendatangi rumah Meliana. Terjadi perdebatan antara pengurus masjid dengan Meliana. “Lu, lu yaa... Itu masjid bikin telinga awak pekak. Kalau ada pula jamaah minta berdoa, minta kaki lah bujang, bukannya angkat tangan.” Meliana berbicara sambil menunjuk ke arah jamaah masjid seperti yang diceritakan Harris Tua saat dijumpai Tempo di Masjid Al Maksun pada Kamis, 4 Agustus 2016.

Perdebatan tidak berlangsung lama setelah suami Meliana Lian Tui, hadir menjadi penengah dan meminta maaf kepada pengurus masjid. Namun suasana kembali tegang setelah Meiliana kembali berteriak dan marah saat azan Isya berkumandang. Sikap itu membuat masyarakat makin emosi. Demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, saat itu pengurus BKM dan jamaah masjid berinisiatif membawa Meliana ke kantor kelurahan Tanjung Balai Kota 1.

Simak: Sandiaga Uno Klarifikasi Dugaan Mahar Politik ...

Di sana, Meiliana terus disoraki oleh masyarakat meski telah meminta maaf di hadapan Lurah Tanjung Balai Kota 1 saat itu, Edy Muriadi. “Enggak sempat buat permintaan maaf di atas kertas. Karena kami anggap sudah makin tidak kondusif, makanya dibawa ke Polsek Tanjung Balai,” kata Edy saat ditemui di kantornya, 4 Agustus 2016.

Edy sempat akan pulang seusai membawa Meiliana ke Polsek. Namun Camat Tanjung Balai Selatan memintanya kembali ke Polsek untuk mediasi. Di tengah mediasi, sekitar pukul 21.30 kerusuhan pecah saat masyarakat yang diduga dari luar kelurahan Tanjung Balai Kota 1 mendatangi dan merusak rumah Meiliana.

Seketika kerusuhan menjalar dan massa yang tidak diketahui pasti asalnya menyerbu berbagai kelenteng dan vihara di seputaran Kota Tanjung Balai. Amukan massa berpuncak hingga penyerangan Vihara Tri Ratna dan Kelenteng Dewi Samudera di tepi Sungai Asahan menjelang subuh. Sepanjang malam itu suasana mencekam.

Simak: Sandiaga Ogah Polisikan Andi Arief soal ...

Tiga vihara, delapan kelenteng, dua yayasan Tionghoa, satu tempat pengobatan dan rumah Meiliana rusak akibat kejadian itu. Sebanyak 20 orang juga sempat ditahan polisi karena dianggap melakukan perusakan.

Meiliana menjadi tersangka penistaan agama pada Maret 2017 hingga diseret ke meja hijau. Delapan orang yang terlibat pengrusakan vihara dan klenteng juga dihukum sekitar 1-3 bulan penjara.

Vonis terhadap Meiliana memantik kritik berbagai pihak. Di antaranya PBNU, Setara Institute, dan ICJR. Begitupun Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sedangkan Sandiaga Uno menolak berkomentar.

REZKI ALVIONITASARI | IIL ASKAR MONZA

Berita terkait

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

4 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

16 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

24 hari lalu

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.

Baca Selengkapnya

Respons Sandiaga soal Harga Tiket Pesawat Mahal: Itu Kelas Bisnis, Kelas Ekonomi Masih Sesuai Aturan

25 hari lalu

Respons Sandiaga soal Harga Tiket Pesawat Mahal: Itu Kelas Bisnis, Kelas Ekonomi Masih Sesuai Aturan

Sandiaga Uno merespons keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat domestik yang dinilai lebih mahal ketimbang tiket penerbangan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN

26 hari lalu

Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno buka suara soal penetapan pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 menjadi Proyek Stratgis Nasional (PSN).

Baca Selengkapnya

Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo, Sandiaga Uno: Perlu Kesatuan yang Kuat

26 hari lalu

Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo, Sandiaga Uno: Perlu Kesatuan yang Kuat

Soal wacana PPP masuk koalisi Prabowo-Gibran, Sandiaga Uno Kutip Ceramah Gus Miftah soal perlunya kesatuan atau ukhuah yang kuat untuk kemajuan bangs.

Baca Selengkapnya

Film Horor Jadi Sorotan Usai Kontroversi Kiblat, Sandiaga: Seharusnya untuk Tingkatkan Takwa

27 hari lalu

Film Horor Jadi Sorotan Usai Kontroversi Kiblat, Sandiaga: Seharusnya untuk Tingkatkan Takwa

Sandiaga mengatakan, saat ini Kemenparekraf juga selalu berkomunikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait polemik film horor Kiblat.

Baca Selengkapnya

Banjir Kritik Pedas, Berikut Kronologi Penolakan Film Kiblat

32 hari lalu

Banjir Kritik Pedas, Berikut Kronologi Penolakan Film Kiblat

Poster film Kiblat menuai kecaman, dianggap kampanye hitam umat Islam.

Baca Selengkapnya

Saat Sandiaga Jogging Lewat Depan Rumah Prabowo: Sore Pak Prabowo!

33 hari lalu

Saat Sandiaga Jogging Lewat Depan Rumah Prabowo: Sore Pak Prabowo!

Politikus PPP Sandiaga Salahuddin Uno berteriak menyapa Prabowo Subianto ketika melintasi rumah Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Baca Selengkapnya

Ajukan Gugatan ke MK, Sandiaga Optimistis PPP Bisa Masuk Parlemen

34 hari lalu

Ajukan Gugatan ke MK, Sandiaga Optimistis PPP Bisa Masuk Parlemen

Kata Sandiaga soal gugatan PPP ke MK.

Baca Selengkapnya