TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno mengaku punya tawaran yang lebih konkret yang bisa menarik suara dari pemilih Joko Widodo atau Jokowi.
Baca: Jokowi Belum Terima Surat Permohonan Bertemu dari Sandiaga
"Yaitu ekonomi yang lebih bergerak, lapangan pekerjaan yang dibuka, harga-harga yang terjangkau. Seperti kita ketahui, semua pada mahal sekarang," kata Sandi saat ditanya wartawan di Posko Melawai, Jalan Melawai Raya nomor 16, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Agustus 2018.
Dia menceritakan kisah seorang ibu di Koja, Jakarta Utara, bernama Arsa. "Dia bilang punya uang Rp 500 ribu buat beli bahan bikin rendang untuk Idul Adha, kembalinya cuma Rp 25-30 ribu. Ini yang perlu kami perhatikan, suara-suara seperti Ibu Arsa yang buat saya sangat jauh lebih penting untuk disolusikan dalam satu koridor prioritas utama."
Sandi menyebut ada dua isu yang akan menjadi fokus kampanye Prabowo-Sandi, yaitu lapangan kerja dan harga bahan pokok. Dia berharap isu ini bisa menarik perhatian pemilih.
Dalam menyusun tim pemenangan, kubu Prabowo-Sandi tidak hanya memasukkan aspirasi partai koalisi, tapi dari berbagai kalangan. "Kami ingin menangkap seluruh aspirasi masyarakat, dari pedesaan, ibu-ibu, dari partai emak-emak ini. Dari kalangan pengusaha juga ada aspirasinya, dari milenial juga ada."
Baca: Pilih Sandiaga, Elektabilitas Prabowo Naik di 3 Kantong Suara Ini
Hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny menunjukkan calon wakil presiden Ma'ruf Amin bisa menggerus elektabilitas pasangannya, Joko Widodo atau Jokowi. "Ma'ruf menggerus elektabilitas Jokowi di tiga kantong suara, yakni pemilih nonmuslim, kaum terpelajar, serta pemilih pemula," ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, lewat keterangannya, Selasa, 21 Agustus 2018.
Adapun Sandiaga yang dipinang Prabowo, dinilai bisa menaikkan suara Prabowo dari segmen pemilih perempuan atau pemilih emak-emak, pemilih pemula, serta kaum terpelajar.
REZKI ALVIONITASARI | DEWI NURITA