Jokowi Didesak Tetapkan Gempa Lombok sebagai Bencana Nasional

Senin, 20 Agustus 2018 12:29 WIB

Presiden Jokowi mengusap kepala anak salah satu korban gempa di tenda pengungsian di Lombok Utara, NTB, Senin, 13 Agustus 2018. Lombok Utara merupakan daerah yang paling terdampak bencana, karena lokasinya yang amat dekat dengan pusat gempa. Foto: Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi didesak untuk segera menetapkan gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagai bencana nasional. Permintaan itu diungkapkan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid.

Baca: Gempa Lombok Beruntun, Warga Mataram Takut Pulang ke Rumah

Hidayat mengatakan memaklumi jika pemerintah Indonesia saat ini tengah sibuk menyukseskan perhelatan Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta dan Palembang. Namun dia mengingatkan pemerintah juga segera menetapkan gempa Lombok sebagai bencana nasional.

"Saya sangat setuju jika sesegera mungkin Pak Jokowi, di tengah-tengah menyukseskan Asian Games, juga beliau tidak lupa kondisi di Lombok, untuk segera menetapkan Lombok sebagai bencana nasional," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018.

Hidayat mengatakan penetapan itu mendesak dilakukan mengingat eskalasi gempa dan banyaknya korban berjatuhan. Menurut dia, kondisi saat ini sudah memenuhi kriteria untuk dijadikan bencana nasional.

Advertising
Advertising

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini melanjutkan, dia merasa aneh Jokowi belum menunjukkan sinyal menetapkan gempa Lombok sebagai bencana nasional. Hidayat menilai rencana Jokowi membuat peraturan presiden (Perpres) ihwal bantuan ke Lombok belumlah cukup. "Kalau Perpres, itu sudah hal yang biasa," ucapnya.

Baca: Korban Gempa Lombok di Mataram Kekurangan Logistik, Minim Bantuan

Gempa bumi beruntun terjadi di Lombok sejak Ahad, 29 Juli lalu. Lindu pertama kali mengguncang Lombok dengan kekuatan 6,4 skala Richter. Sepekan kemudian, tepatnya Ahad, 5 Agustus 2018, gempa kembali terjadi dengan kekuatan 7 skala Richter.

Ahad kemarin, 19 Agustus 2018, Lombok kembali diguncang gempa berkekuatan 5,4 skala Richter dan 6,5 skala Richter. Selain itu, gempa berskala kecil terjadi ratusan kali.

Serangkaian gempa tersebut mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan luka-luka. Hingga saat ini tercatat lebih dari 390 korban meninggal dunia. Gempa juga berimbas pada kerusakan bangunan, meliputi rumah, sekolah, dan fasilitas publik lain.

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

3 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

4 jam lalu

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

Topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang kuat wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

11 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

13 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

13 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

14 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

15 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

16 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

20 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

21 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya