AJI Usulkan Udin Bernas Dapat Penghargaan dari Unesco

Kamis, 16 Agustus 2018 19:42 WIB

Sekelompok pengamen bermain musik di depan sebuah bangunan dengan mural TTS seri Pers dan Media di Jalan Munggur Kota Yogyakarta (14/3). Mural itu dilengkapi gambar wajah Udin, wartawan Bernas yang tewas akibat dianiaya orang tak dikenal 17 tahun lalu. Meski demikian, hingga kini polisi tak berhasil mengungkap pelakunya. TEMPO/Anang Zakaria

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) tengah mengusulkan Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin kepada Unesco untuk menerima Guillermo Cano Press Freedom Prize 2019 mendatang. Udin adalah wartawan Bernas yang dianiaya orang tak dikenal di teras rumahnya di Bantul, DI Yogyakarta pada 13 Agustus 1996 dan menghembuskan nafas terakhir dalam kondisi tetap tidak sadar pada 16 Agustus 1996.

Baca juga: Peringatan 20 Tahun Tewasnya Jurnalis Udin

Namun hingga 22 tahun kematiannya tepat 16 Agustus 2018, kasus penganiayaannya belum diungkap.
“Biar Unesco turut mendorong penuntasan kasus Udin,” kata anggota Majelis Etik AJI Bambang Muryanto dalam diskusi publik bertema “22 Tahun, Apakah Kasus Udin Bisa Dituntaskan?” yang diadakan AJI Yogyakarta dan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) di Auditorium Kampus Pascasarjana UII Yogyakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.

Penghargaan tersebut diberikan kepada jurnalis yang mempunyai kontribusi memperjuangkan kebebasan pers. Penerima penghargaan pada 2018 adalah fotografer asal Mesir Mahmoud Abu Zeid yang telah empat tahun lebih dipenjara di Mesir.

Baca juga: Jurnalis Malang Tuntut Kasus Udin Dituntaskan

Advertising
Advertising

Kasus Udin pernah disidangkan dengan menyeret terdakwa palsu, Dwi Sumadji alias Iwik dengan dalih perselingkuhan. Padahal berdasarkan investigasi wartawan Bernas yang bergabung dalam Tim Kijang Putih dan Tim Pencari Fakta dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Yogyakarta menghasilkan petunjuk ada dugaan pembunuhan Udin karena sejumlah berita korupsi di Bantul yang ditulisnya.

Sejumlah upaya hukum dan advokasi dilakukan. Termasuk memberikan data-data hasil investigasi itu kepada polisi. Namun polisi tetap berpegang teguh Iwik pelakunya.

“Polisi selalu menuntut adanya bukti baru. Tapi bukti lama tidak pernah ditindaklanjuti,” kata Bambang.

Berdasarkan data yang dihimpun AJI, ada 10 jurnalis di Indonesia yang terbunuh karena menjalankan tugas jurnalistiknya. Termasuk Udin. Data tersebut tidak menutup kemungkinan bertambah mengingat tugas jurnalis rentan dengan tindak ancaman, kekerasan, hingga pembunuhan.

“Publik harus melawan ketika jurnalis menjadi target pembunuhan,” kata Bambang.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Wartawan Udin Tidak Kedaluwarsa

Lantaran tindak kriminal itu tidak hanya mengancam kebebasan pers, tetapi juga kebebasan publik memperoleh informasi. Di sisi lain, tidak menutup kemungkinan tindak kekerasan yang dialami jurnalis akibat dari pelanggaran etik dari jurnalis itu sendiri. Apalagi 162 juta lebih orang Indonesia menggunakan internet sehingga potensi penyebaran hoax pun tinggi.

Berkaitan dengan upaya penuntasan kasus Udin, Ombudsman RI juga pernah meminta salinan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Pengadilan Militer yang pernah mengadili Bupati Bantul Sri Roso Sudarmo. Namun hingga kini, BAP itu belum diberikan untuk bahan Ombudsman melakukan klarifikasi.

“Akan ketahuan nama-nama aktor lain dari BAP itu,” kata Ketua Ombudsman RI Perwakilan DIY Budhi Masturi.

Sementara aktivis Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) UII Tri Guntur Narwaya mengingatkan, meskipun negara tak hadir dalam penuntasan kasus Udin, berbagai upaya advokasi tetap harus dilakukan untuk melawan lupa.

“Kalau gagal melawan lupa justru akan mengedepankan ketakutan. Jadi perlu refleksi terus-menerus,” kata Guntur.

Berita terkait

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

24 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

29 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

29 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

13 Februari 2024

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Ketua BEM UGM tanggapi pelaporan ke polisi terhadap sutradara dan 3 pakar hukum pemeran di film Dirty Vote. Ia khawatir terhadap kebebasan berpendapat

Baca Selengkapnya

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

13 Februari 2024

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

11 Februari 2024

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri bersama organisasi mahasiswa menggelar mimbar bebas bertajuk 'Darurat Demokrasi' di Kediri, Minggu, 11 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diduga Jadi Korban Pelecehan saat Liput Kampanye Ganjar-Mahfud di Semarang

11 Februari 2024

Jurnalis Diduga Jadi Korban Pelecehan saat Liput Kampanye Ganjar-Mahfud di Semarang

Seorang jurnalis perempuan diduga menjadi korban pelecehan seksual saat meliput kampanye pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Semarang

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Terima Aduan Narasumber Majalah Tempo yang Dikriminalisasi

9 Januari 2024

Dewan Pers Terima Aduan Narasumber Majalah Tempo yang Dikriminalisasi

Dewan Pers sudah menyatakan ke Polres Pasuruan Kota bahwa kasus yang menimpa Kosala Limbang Jaya harus diselesaikan melalui mereka.

Baca Selengkapnya