Kenapa Rizieq Shihab Ingin Capres Rekomendasi GNPF Teken Kontrak?

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 28 Juli 2018 05:36 WIB

Sejumlah tokoh hadir dalam acara pembukaan Ijtima' Ulama yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa atau GNPF di Hotel Menara Penisula, Jakarta pada 27 Juli 2018. Di antaranya, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab berharap hasil Ijtima' Ulama yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa atau GNPF di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Pusat pada Jumat 27 Juli 2018, menghasilkan rekomendasi pasangan calon presiden.

Rizieq Shihab menegaskan, keduanya nantinya akan meneken kontrak politik dengan para ulama untuk kemaslahatan agama, bangsa dan negara.
Baca : Rizieq Shihab Klaim Koalisi Keumatan Bisa Mirip Pertarungan Pilkada DKI 2017

"Didukung ulama dan umat, saya yakin pasangan calon yang direkomendasikan para ulama akan menang," ujar Rizieq Shihab lewat teleconference dari Mekah, Arab Saudi.

Rizieq mengklaim, saat ini ada lima partai yang bersama-sama dengan umat, yang ia sebut koalisi keumatan itu. Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang dan Partai Berkarya. Rizieq menyebut, lima partai tersebut sebagai lokomotif perjuangan umat menegakkan keadilan.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Imam Besar FPI Rizieq Shihab bertemu di Mekkah. Foto pertemuan diunggah oleh Fadli melalui akun Twitternya pada Selasa, 22 Agustus 2017

"Ayo kita satukan koalisi umat. Ayo kita satukan mereka melawan komunisme, liberalisme, dan islamphobia," ujar Rizieq.

Pimpinan FPI itu juga berharap, Partai Demokrat segera bergabung. Rizieq meyakini, jika keenam partai tersebut bersama, terbentuk koalisi keumatan yang akan didukung gelombang umat besar. "Kekuatan umat akan jadi modal politik yang dahsyat," ujar dia.
Simak juga : Ijtima GNPF Ulama Berharap 5 Partai Deklarasikan Koalisi Keumatan

Acara pertemuan ulama ini mengundang lima pimpinan partai yakni, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Berkarya, yang dihadiri langsung masing-masing ketua umum partai yakni, Prabowo Subianto, Zulkifli Hasan, Sohibul Iman, Yusril Ihza Mahendra, dan Tommy Soeharto. Perwakilan Demokrat tak tampak hadir.

Adapun Ketua GNPF sekaligus penanggung jawab acara Yusuf Muhammad Martak mengatakan pertemuan ulama ini bertujuan menjadi forum menyampaikan aspirasi umat ihwal koalisi keumatan untuk pemilihan presiden 2019. Sekaligus, menindaklanjuti diskusi para ulama dengan pimpinan-pimpinan partai politik itu sebelumnya. Hasil Ijtima'Ulama ini pun diharapkan, dapat menghasilkan rekomendasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden

Berita terkait

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

2 jam lalu

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

Ketua FPI menyinggung peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin. Berikut kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

3 jam lalu

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

Ketua FPI Muhammad bin Husein Alatas menyinggung soal peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin.

Baca Selengkapnya

Rizieq Syihab Layangkan Gugatan G30S JOKOWI ke PN Jakarta Pusat

35 hari lalu

Rizieq Syihab Layangkan Gugatan G30S JOKOWI ke PN Jakarta Pusat

Rizieq Syihab dan para penggugat lain menuntut agar Jokowi membayar ganti rugi materiil sebesar nilai utang luar negeri Indonesia sejak 2014-2024.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Sampaikan Sikap ke Kedubes AS: Amerika Berperan Damaikan Israel dan Palestina

11 Oktober 2023

Massa Aksi Sampaikan Sikap ke Kedubes AS: Amerika Berperan Damaikan Israel dan Palestina

Ketua PA 212 Slamet Maarif menyampaikan pernyataan sikap ke Kedubes AS soal perang antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bendera Palestina Berkibar depan Kedubes AS Saat Massa Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina

11 Oktober 2023

Bendera Palestina Berkibar depan Kedubes AS Saat Massa Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina

Massa Aksi Solidaritas untuk Palestina menggelar unjuk rasa depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Anies Tidak Bisa Lepas dari Rizieq Shihab

30 September 2023

Pengamat Nilai Anies Tidak Bisa Lepas dari Rizieq Shihab

Anies menjadi saksi pernikahan anak Rizieq Shihab. Kata pengamat, kehadiran Anies memberikan efek negatif dan positif yang seimbang di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

FPI Cs Bikin Aksi Bela Pulau Rempang Hari Ini, Polisi Siagakan Seribu Personel

20 September 2023

FPI Cs Bikin Aksi Bela Pulau Rempang Hari Ini, Polisi Siagakan Seribu Personel

Demonstrasi menyikapi konflik lahan antara masyarakat Pulau Rempang dan pemerintah akan berlangsung di Patung Kuda, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, FPI dan Alumni 212: Alhamdulillah Kami Bersyukur

30 Maret 2023

Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, FPI dan Alumni 212: Alhamdulillah Kami Bersyukur

Massa dari FPI, GNPF dan Alumni 212 menggelar demo menolak kedatangan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Film Dokumenter Kilometer 50 tentang Penembakan Laskar FPI Tayang 15 September

14 September 2022

Film Dokumenter Kilometer 50 tentang Penembakan Laskar FPI Tayang 15 September

Film dokumenter Kilometer 50 mengangkat peristiwa penembakan laskar FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Menguak cerita lain.

Baca Selengkapnya

PA 212 Gelar Demo Penolakan Kenaikan BBM di Depan Istana Merdeka Siang Ini

12 September 2022

PA 212 Gelar Demo Penolakan Kenaikan BBM di Depan Istana Merdeka Siang Ini

PA 212 kembali turun ke jalan. Hari ini mereka akan menggelar demo BBM naik yang direncanakan menuju Istana Merdeka.

Baca Selengkapnya