Jokowi Bertemu 6 Partai Koalisi, Demokrat: Kami Buka Jalan Lain

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 26 Juli 2018 04:30 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di kediamannya di Jalan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu malam, 25 Juli 2018. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan enam pimpinan partai koalisi pengusungnya di Istana Kepresidenan Bogor, Senin, 23 Juli 2018, cukup untuk membuat partainya membuka jalan dengan koalisi selain Jokowi.

Baca juga: Pertemuan SBY - Prabowo, Politikus Demokrat: Koalisi Semakin Kuat

"Pertemuan di Bogor itu, kami membacanya, cukup untuk kami membuka jalan kepada yang lain," ujar Hinca di kediaman SBY di bilangan Mega Kuningan, Jakarta pada Rabu, 25 Juli 2018.

Pertemuan Jokowi dan para pimpinan parpol koalisi berlangsung empat jam pada Senin malam, 13 Juli 2018. Melalui akun media sosialnya, Jokowi mengunggah sebuah foto duduk semeja bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Oesman Sapta, Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mengatakan pertemuan itu membahas soal koalisi yang solid. "Koalisi kami bulat. PDIP, NasDem, PPP, PKB, Golkar, dan Hanura. Itu bulat," kata Oesman alias Oso.

Advertising
Advertising

Baca juga: Pertemuan SBY-Prabowo, Gerindra: Kami Tidak Akan Tinggalkan PKS

Sebelumnya, SBY mengatakan ada banyak rintangan bagi partainya untuk bisa turut dalam koalisi yang mendukung Presiden Joko Widodo di pemilihan presiden 2019. Namun itu tidak mudah. "Sebenarnya saya menjalin komunikasi dengan Pak Jokowi hampir satu tahun untuk menjajaki kemungkinan kebersamaan dalam pemerintahan," kata SBY di rumahnya, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Selasa, 24 Juli 2018.

Pernyataan ini disampaikan SBY menanggapi pertanyaan tentang peluang Demokrat mendukung Jokowi di pilpres 2019. Menurut SBY, Jokowi sebenarnya juga ingin berkoalisi dengan Demokrat di pemerintahan. Namun lagi-lagi, kata dia, ada penghambat yang membuat koalisi itu sulit terbentuk. "Tidak perlu saya sampaikan secara detail (hambatannya)," kata SBY.

Adapun saat ini, Demokrat tengah menjajaki koalisi dengan pendukung Ketua Umum Gerinda Prabowo Subianto. Sehari setelah bertemu Prabowo, Demokrat pun bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

1 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

2 jam lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

2 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

11 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

11 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

14 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

15 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

15 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

15 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya