Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 21 Juli 2018 14:24 WIB

Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu menyiram air kembang pada Helikopter Apache AH 64E di Skadron 11 Lanumad Ahmad Yani, Semarang, 16 Mei 2018. Helikopter ini harganya sekitar USD 41 juta (Rp. 576,7 miliar) per unit. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Penerbang TNI Angkatan Darat yang telah menjalani pelatihan di US Army Flank School selama delapan sampai 10 bulan sudah memiliki kualifikasi atau kemampuan untuk menerbangkan Helikopter Apache AH 64E.

Baca juga: Sudah Punya 10 Pilot Helikopter Apache, TNI AD Akan Tambah Lagi

"Kalau kita lihat kemampuan pilot, kemampuannya sudah standar sesuai dengan kemampuan yang distandarkan dari Amerika," kata Komandan Skuadron-11/Serbu Puspenerbad Letkol Cpn Cahyo Permono, di Hangar Helikopter Apache Skuadron-11/Serbu Puspenerbad, Semarang, Jawa Tengah, Jumat.

Menurut dia, ada 20 pilot reguler yang ikut pelatihan di US Army Flank School selama delapan sampai 10 bulan. Hanya saja, saat ini baru 10 pilot yang kembali ke Tanah Air dan mengoperasikan delapan Apache setiap harinya.

"Karena merupakan jenis helikopter baru maka Apache harus sering diuji coba agar pilot bisa mengawaki dengan baik dan paham seluk-beluknya," katanya.

Advertising
Advertising

Sehingga, lanjut Cahyo, para penerbang semakin paham karakter Apache sekaligus menambah pengalaman dalam menerbangkan helikopter di segala medan.

"Yang kita kerjakan setiap hari adalah menambah jam terbang, ini pesawat baru buat kita dan perlu familiar, tergantung kebutuhan bisa dua sampai tiga jam. Dalam sehari, setidaknya terbang satu sampai satu setengah jam," kata alumnus Akmil 1998 itu.

Kemampuan pilot sendiri sudah beradaptasi dengan sistem digital yang ada di Apache, termasuk penggunaan taktik, karena semua tergantung user-nya.

Di Pusdik Penerbad sendiri silabus untuk menerbangkan Apache sudah diadopsi untuk menjadi materi pelatihan khusus bagi penerbang TNI AD.

"Kita juga sudah punya silabus, di mana pendidikan pilot itu tidak berbeda jauh, tinggal menyesuaikan dengan tugas dan ancaman yang dihadapi," ujarnya.

Saat ini, delapan unit helikopter AH-64E Apache sudah resmi menjadi bagian keluarga besar Pusat Penerbad. Alat utama sistem senjata (alutsista) buatan negeri Paman Sam ini menjadi helikopter termodern yang dimiliki TNI AD.

Baca juga: Begini Kecanggihan Helikopter Apache Milik TNI AD

Nilai kontrak delapan unit Apache seri terbaru lengkap dengan persenjataan ini mencapai 295 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4,27 triliun dengan kurs saat ini, sebelumnya, Skadron 11/Serbu hanya diperkuat heli Bell 412 EP.

Cahyo menjelaskan, Apache yang datang pada awal tahun ini, merupakan proyek alat utama sistem senjata (alutsista) yang diteken pada 2013. Apache bertugas menggantikan helikopter Bolcow yang dikandangkan karena sudah uzur.

Menurut Cahyo, Apache merupakan helikopter tercanggih yang dimiliki TNI AD. Berbeda dengan semua jenis helikopter milik Pusat Penerbad yang digerakkan secara manual, khusus Apache semua operasinya dikerjakan oleh komputer.

"Ini menjadi helikopter digital pertama yang kita miliki, artinya bukan hanya displai saja melainkan juga semua proses untuk menggunakan senjata dan pengenaan target, semua diatur komputer," katanya.

Ia menambahkan, dengan adanya fasilitas gabungan optik dan elektronik yang menjadi satu kemampuan, maka Apache sangat siap digunakan untuk tugas operasi sepanjang hari, sehingga kalau ada misi rahasia, maka Helikopter Apache memiliki keunggulan bisa bertempur pada malam hari.

Baca juga: TNI AD Kini Punya 8 Helikopter Apache Paling Canggih

Hal itu juga ditunjang dengan senjata automatic gun dan roket yang menunjang untuk menghancurkan musuh.

"Kita membeli (senjata), artinya yang kita beli 'basic US army', persis sama. Apache yang kita miliki tipe echo terakhir yang itu juga diproduksi oleh Boeing. Jadi sistem persenjataannya tidak berbeda jauh dengan standarnya Amerika," kata Cahyo.

Berita terkait

Serangan 7 Oktober: Apa yang Ditunjukkan Analisis forensik?

22 Maret 2024

Serangan 7 Oktober: Apa yang Ditunjukkan Analisis forensik?

Investigasi menyusun daftar korban tewas dalam serangan 7 Oktober, namun juga menemukan klaim tertentu Israel tidak benar.

Baca Selengkapnya

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

8 Januari 2024

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.

Baca Selengkapnya

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

12 Desember 2023

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

Anggran belanja Kemenhan itu naik sekitar 4,25 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya yang hanya 20,75 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

13 November 2023

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

Guru besar ITS, Agoes Santoso mendorong optimalisasi peran kampus dalam pengembangan alutsista di tengah gempuran teknologi ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

5 Oktober 2023

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tetapi keuangan negara sangat terbatas.

Baca Selengkapnya

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

24 Agustus 2023

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

Anggaran belanja pertahanan dan alutsista Kemenhan di era Prabowo, mulai Rp109,55 triliun hingga direncanakan Rp135,44 triliun pada 2024.

Baca Selengkapnya