TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tetapi keuangan negara sangat terbatas, melihat kebutuhan rakyat lain yang sangat besar.
"Sehingga belanja alutsista harus dilakukan bijak baik caranya dan peruntukannya," kata Jokowi dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Monumen Nasional, Jakarta Pusat pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Pemerintah berencana menggelontorkan Rp39,47 triliun untuk modernisasi alutsista di 2024. Jokowi menyampaikan ini dalam Pidato RAPBN 2024 dan Nota Keuangan di DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Agustus 2023.
Anggaran Rp39,47 triliun ini masuk ke daftar belanja Kementerian Pertahanan pimpinan Prabowo Subianto.
Total alokasi belanja Kemenhan berdasarkan program mencapai Rp135,44 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.
Jokowi, dalam pidatonya di Monas pada Kamis, mengatakan, modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari pengembangan investasi pertahanan dalam negeri sehingga harus didorong transfer teknologi dan propduk dalam negeri.
"Karena sulit dalam mengumpulkannya, sulit dalam mendapatkannya, dan merupakan uang dari rakyat, sehingga sebisa mungkin harus dibelanjakan dan diputar kembali untuk rakyat," katanya.
Anggaran untuk modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarpras pertahanan ini turun dari outlook 2023 yang mencapai Rp51,39 triliun.
Angka ini juga lebih rendah ketimbang pengadaan 2022 sebesar Rp58,54 triliun. Namun, gelontoran duit negara untuk modernisasi alutsista tahun depan lebih besar ketimbang anggaran 2021 yang hanya Rp37,69 triliun.
Anggaran modernisasi alutsista ini juga disiapkan khusus dari total belanja kementerian/lembaga (K/L) tahun depan yang direncanakan mencapai Rp1.077.224,9 miliar.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Daftar Belanja Alutsista Prabowo: dari Jet Tempur hingga Kapal Selam