Reaksi Ali Mochtar Ngabalin Dikritik Fadli Zon dan Fahri Hamzah

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 20 Juli 2018 19:43 WIB

Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, menghadiri acara workshop nasional anggota FPG DPRD se-Indonesia di Hotel Redtop, Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin membalas kritikan yang diungkapkan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah dan Fadli Zon ihwal pengangkatan dirinya sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I. Kedua pimpinan parlemen tersebut menuding Ngabalin diangkat sebagai komisaris sebagai bentuk bagi-bagi jabatan, hadiah atau kompensasi dari pemerintah.

Baca: Jadi Komisaris, Ali Mochtar Ngabalin Mundur dari DPP Golkar

"Itu istilah manusia syirik. Sayang sekali itu keluar dari pimpinan parlemen. Pernyataan yang ditertawai anak SD. Disiarkan omongan saya ini ya, ditulis benar-benar," ujar Ngabalin saat ditemui di Hotel Redtop, Jakarta pada Jumat, 20 Juli 2018.

Menurut Ngabalin, dirinya terpilih sebagai komisaris Angkasa Pura I tidak serta merta dan begitu saja. Ada proses yang sudah cukup lama dijalaninya. "Saya mengikuti banyak seleksi, baik dari kemampuan, pengalaman, sekolah. Rekening saya juga diperiksa," ujar Ngabalin.

Baca: Jadi Komisaris AP I, Ali Mochtar Ngabalin: Prosesnya Sudah Lama

Ngabalin merupakan politikus Golkar yang kini menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan. Kamis, 19 Juli 2018, Ngabalin diangkat menjadi anggota dewan komisaris di PT Angkasa Pura I melalui surat keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pengangkatan Ngabalin menjadi Komisaris menuai kritik keras dari Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Fadli menuding pengangkatan Ngabalin tak lain sebagai 'hadiah' dari pemerintah.

Fadli Zon menilai, pemerintah tidak konsisten karena memberikan jabatan kepada orang yang bukan profesional di bidangnya. Jabatan Komisaris AP I diberikan kepada Ngabalin yang bukan ahli pengelolaan transportasi udara. "Akhirnya BUMN jadi sapi perah saja. BUMN menjadi tempat penampungan bagi tim sukses," ujar Fadli. "Harusnya orang yang lebih profesional diangkat. Kalau begini, BUMN amburadul jadinya".

Baca: Fahri Hamzah: Pengangkatan Ali Mochtar Ngabalin adalah Kompensasi

Advertising
Advertising

Fahri Hamzah menyebut pengangkatan Ngabalin itu sebagai kompensasi. Menurut Fahri, yang mengaku telah lama mempelajari soal Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah kerap menawarkan posisi-posisi strategis di BUMN kepada 'orang-orangnya' sebagai kompensasi memberikan tambahan gaji. "Berapa sih gaji jubir presiden itu, padahal tanggungjawabnya besar. Nah, akhirnya muncul opsi menjadi komisaris BUMN. Rangkap jabatan sebagai kompensasi," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan pada Jumat, 20 Juli 2018.

Namun, Fahri teramat menyanyangkan hal ini. Sebab, akhirnya BUMN terbebani. Di satu sisi menyejahterakan masyarakat, di sisi lain sebagai alat negara, tapi masih dibebani dengan 'tugas-tugas khusus negara'. "Citra BUMN semakin rusak. Harusnya Pak Jokowi mencari sumber pembiayaan lain untuk menggaji timnya. Jangan jadi beban BUMN," ujarnya.

Baca: Ali Mochtar Ngabalin Komisaris, Fadli Zon: BUMN Jadi Sapi Perah

Selain itu, ujar Fahri, masuknya Ali Mochtar Ngabalin dalam deretan Komisaris AP I bisa membuat proyek-proyek BUMN tersebut rentan dipolitisasi. "Begitu komisaris masuk, politik masuk, permainan politik masuk, proyek di politisasi. Rusak BUMN," ujarnya.

Berita terkait

Ragam Respons Balasan ke PDIP soal Tak Undang Jokowi ke Rakernas

20 jam lalu

Ragam Respons Balasan ke PDIP soal Tak Undang Jokowi ke Rakernas

PDIP tidak mengundang Jokowi ke Rakernas menuai respons dari sejumlah kalangan. Ada respons menohok dan ada pula yang santai.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

2 hari lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan

11 hari lalu

Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan

Sebelumnya Partai Gelora kencang menyuarakan penolakan PKS merapat ke Prabowo.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

19 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

20 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

42 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

54 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

Gagal Lolos Jadi Anggota DPR, Ali Mochtar Ngabalin Hanya Raih 7.001 Suara

19 Maret 2024

Gagal Lolos Jadi Anggota DPR, Ali Mochtar Ngabalin Hanya Raih 7.001 Suara

Ngabalin maju di dapil Buton, Sulawesi Tenggara sebagai caleg dari Partai Golkar. Dia hanya meraih 7.001 suara.

Baca Selengkapnya

Ali Mochtar Ngabalin Balik ke KSP setelah Gagal jadi Anggota DPR

19 Maret 2024

Ali Mochtar Ngabalin Balik ke KSP setelah Gagal jadi Anggota DPR

Ngabalin maju di daerah pemilihan (dapil) Buton, Sulawesi Tenggara sebagai caleg Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Delegasi BKSAP DPR Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia

19 Maret 2024

Delegasi BKSAP DPR Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon menjadi Observer Internasional Pemilu Presiden Rusia 15-17 Maret 2024 di Moskow

Baca Selengkapnya