Gelombang Pengungsian Terjadi dari Nduga ke Kabupaten Asmat Papua

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 6 Juli 2018 11:25 WIB

Ilustrasi: TEMPO/Mahfoed Gembong

TEMPO.CO, Jakarta - Para pengungsi asal Kenyam, Kabupaten Nduga hingga kini terus berdatangan ke Agats, Kabupaten Asmat, Papua. Agats merupakan daerah tetangga terdekat dari Kenyam menyusul semakin meningkatnya gangguan keamanan oleh kelompok bersenjata di wilayah itu akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Sosial Asmat Amir Makhmud yang dihubungi dari Timika, mengatakan, sebanyak 116 pengungsi Kenyam kini ditampung sementara di rumah sewa Dinas Sosial Asmat, Gereja Kristen Injili Agats dan Rumah Adat Tongkonan Ikatan Keluarga Toraja Asmat.

Baca juga: Polisi Hilang Pasca-Pilkada Papua, Polda Turunkan 100 Personel

"Pengungsi warga non Papua dengan jumlah sebanyak 66 orang untuk sementara menempati Rumah Tongkonan Agats. Sedangkan 50 warga asli Papua ditempatkan di rumah sewa di Jalan Amborep Agats," kata Amir.

Menurut dia, Kabupaten Asmat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Nduga memang menjadi pilihan utama warga saat mengungsi dari Kenyam setelah situasi keamanan di daerah itu mencekam pascateror penembakan kelompok bersenjata.

Advertising
Advertising

Para pengungsi harus menempuh perjalanan belasan jam dari Batas Batu ke Agats, ibu kota Kabupaten Asmat dengan menumpang perahu motor menyusuri sungai-sungai lebar yang sangat banyak di wilayah itu.

Aksi pengungsian besar-besaran warga Kenyam tidak saja dilakukan oleh warga non Papua yang bekerja sebagai pedagang, buruh bangunan, peternak maupun aparatur pemerintah di Kabupaten Nduga, tetapi juga dilakukan oleh warga asli Papua asal Yahukimo, Jayawijaya dan sejumlah kabupaten di wilayah Pegunungan Tengah Papua.

Amir memperkirakan gelombang pengungsian warga Kenyam ke Agats Asmat masih akan terus bertambah beberapa waktu ke depan.

Baca juga: 2 Polisi Hilang seusai Penyerangan di Papua, Belum Ditemukan

Para pengungsi yang sementara ditampung di Agats Asmat rencananya akan pulang ke kampung halaman mereka masing-masing. Mereka masih menunggu kedatangan kapal Pelni, KM Leuser yang dijadwalkan akan singgah di Pelabuhan Agats Asmat pada 11 Juli dan selanjutnya berlayar menuju Pelabuhan Paumako Timika, Papua.

Hingga kini sudah dua gelombang pengungsi Kenyam tiba di Timika. Gelombang pertama pengungsi Kenyam tiba di Timika pada Minggu 1 Juli 2018 dengan jumlah sebanyak 45 orang menggunakan KM Tatamailau dari Agats Asmat.

Selanjutnya pada Rabu (4/7) sebanyak 106 pengungsi Kenyam juga tiba di Timika menggunakan KM Sirimau dari Agats Asmat.

Informasi yang diterima Antara di Timika, Pemkab Asmat membantu memfasilitasi tiket kapal Pelni untuk mengangkut para pengungsi Kenyam ke Timika dengan menggelontorkan biaya sebesar Rp 162 juta.

Berita terkait

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

20 menit lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

4 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

8 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

19 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

20 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

23 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

1 hari lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya