Ratna Sarumpaet saat memberikan konferensi pers terkait buntut dari penderekan mobilnya oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, di Jakarta, 9 April 2018. Ratna menyatakan telah mengirim somasi pada Dishub DKI Jakarta yang merupakan buntut dari penderekan mobil Ratna oleh Dishub DKI pada Selasa pekan lalu. Ratna protes lantaran merasa tak melanggar aturan apapun. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis dan selebritis, Ratna Sarumpaet, membuat kehebohan saat terjadi dialog antara Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bersama Tim SAR Gabungan dan keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba. Kehebohan tersebut terjadi dalam pertemuan yang digelar hari ini, Senin, 2 Juli 2018.
Dialog berlangsung di sela-sela proses tabur bunga untuk mengenang para korban tenggelamnya KM Sinar Bangun. Kehebohan pun terjadi lantaran Ratna tidak terima proses evakuasi korban dan bangkai kapal yang karam pada Senin, 18 Juni 2018, dihentikan. "Ini persoalan nasional. Semua mayat diangkat dulu baru boleh berhenti itu (proses evakuasi)," ujar Ratna yang mengaku perwakilan keluarga di Pelabuhan Tigaras, Simalungun.
Ratna menganggap jika kejadian di Danau Toba merupakan persoalan nasional. Sehingga proses evakuasi yang berjalan lebih dari dua pekan tersebut tidak boleh dihentikan sebelum semua korban ditemukan.
Namun pernyataan Ratna langsung mendapat sanggahan dari keluarga korban yang turut berada di lokasi. "Saya lebih paham Danau Toba. Jangan hanya salahkan pemerintah, masyarakat juga ada salahnya,” kata wanita yang juga mengaku sebagai keluarga korban.
Mendengar jawaban itu, Ratna sontak menghardik wanita tersebut. Dia menuduh jika wanita keluarga korban dibayar. Hal itu pun langsung dibantah keluarga korban. "Tidak, saya tidak dibayar," ucap wanita tersebut.
Ratna pun mengatakan jika dia ingin bertemu dengan Luhut. Mendengar permintaan Ratna, Luhut langsung bereaksi. "Kamu boleh ngomong macam-macam sama orang, tapi jangan sama aku," tutur Luhut.
Luhut mengatakan jika Ratna bukanlah prioritas untuk ia jumpai. Dia menegaskan, jika hanya ingin berbicara langsung dengan pihak keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, bukan dengan perwakilan keluarga.
Beruntung suasana panas dapat dicegah Kapolres Simalungun AKBP Liberty Panjaitan. Liberty langsung meminta Ratna untuk keluar dari tenda Basarnas dan meninggalkan lokasi pelabuhan.
Adapun Ratna, hingga berita ini diturunkan, belum bisa dimintai konfirmasi. Pesan singkat yang dikirim Tempo dan panggilan ke telepon seluler Ratna tak berbalas.
Aquabike World Championship di Danau Toba, Fatoni: Momen Tingkatkan Perekonomian Daerah
3 hari lalu
Aquabike World Championship di Danau Toba, Fatoni: Momen Tingkatkan Perekonomian Daerah
Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota se-Sumatera Utara mendukung penuh terselenggaranya Aquabike World Championship 2024. Mulai dari dukungan pendanaan, dukungan acara, ekosistem dan lainnya juga disiapkan.
Pariwisata Kabupaten Simalungun Terangkat Berkat Pon XXI di Kawasan Danau Toba Parapat
25 hari lalu
Pariwisata Kabupaten Simalungun Terangkat Berkat Pon XXI di Kawasan Danau Toba Parapat
Dengan adanya PON XXI di Sumatera Utara, ini mampu mengangkat pesona pariwisata Danau Toba Parapat sebagai salah satu aset wisata dunia yang berada di Kabupaten Simalungun.
Renang Perairan Terbuka PON XXI di Danau Toba Parapat Ramai Penonton Anak Sekolah
34 hari lalu
Renang Perairan Terbuka PON XXI di Danau Toba Parapat Ramai Penonton Anak Sekolah
Rombongan anak sekolah yang sebagian besar siswa sekolah dasar itu diminta hadir oleh pihak sekolah untuk menonton perlombaan olahraga renang yang berlangsung di kawasan Danau Toba Parapat.