Sekjen PDIP Sebut Pidato AHY Cermin Inkonsistensi Demokrat

Selasa, 12 Juni 2018 16:33 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto saat melepas peserta mudik gratis di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Selasa, 12 Juni 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi pidato Agus Harimurti Yudhono atau AHY yang mengkritik pemerintahan Joko Widodo saat ini. Hasto mengatakan, kritik harusnya diberikan berdasarkan penilaian obyektif.

"Kritik itu harusnya diberikan berdasarkan obyektivitasnya, bukan berdasarkan kepentingan politiknya," kata Hasto di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Juni 2018.

Baca juga: Pertemuan AHY dan Sandiaga Buka Peluang Koalisi Gerindra-Demokrat

Hasto mengakui sebelumnya ada sinyal bahwa Demokrat akan merapat ke koalisi pengusung Joko Widodo dalam pilpres 2019. Dia mengatakan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono termasuk salah satu yang memberi sinyal tersebut.

Selain bersama PDIP, Demokrat juga tampak menjajaki kemungkinan koalisi dengan Partai Gerindra. Namun, sikap Demokrat berubah setelah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menemui pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab yang menggagas terbentuknya koalisi keumatan.

Advertising
Advertising

Baca juga: Survei RTK: AHY, Gatot, dan Anies Pilihan Cawapres 2019 Teratas

SBY disebut langsung memberikan arahan agar partai mengambil sikap dan menginisiasi terbentuknya poros baru yang dinamakan koalisi kerakyatan.

Lalu pada Sabtu, 9 Juni lalu, Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat AHY menyampaikan pidato yang mengkritik pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Beberapa hal yang menjadi poin kritik AHY yakni daya beli masyarakat, kenaikan tarif listrik, sulitnya lapangan pekerjaan, banyaknya tenaga kerja asing, dan revolusi mental.

"Pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebagian besar rakyat menaruh harapan kepada program pembangunan manusia Indonesia. Ketika pemerintah saat ini berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya, lantas kita patut bertanya, apa kabar revolusi mental?" kata Agus dalam salah satu bagian pidatonya yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta pada Sabtu malam lalu.

Baca juga: Survei RTK: Elektabilitas Jokowi Teratas, Prabowo dan AHY Buntuti

Hasto pun menilai kritik itu sebagai pergeseran sikap Partai Demokrat terkait koalisi dalam pemilihan presiden 2019. Dia berujar rakyat akan melihat inkonsistensi tersebut.

"Ketika mau ketuk pintu cerita yang baik-baik, ketika ada agenda berbeda kemudian memberikan kritik yang berbeda. Rakyat melihat ketidakkonsistenan di situ," ujar Hasto.

Berita terkait

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

4 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

6 jam lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

9 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

18 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

20 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

1 hari lalu

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN memastikan tidak ada permasalahan lahan untuk pembangunan runway Bandara VVIP di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

1 hari lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya