TEMPO.CO, Jakarta - Survei Roda Tiga Konsultan menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo masih paling tinggi ketimbang delapan bakal calon presiden lainnya. Direktur Riset dan Data RTK Rikola Fedri mengatakan, jika pilpres digelar hari ini, pada pertanyaan spontan Jokowi dipilih oleh 38,2 persen responden.
"Sementara Prabowo Subianto 20,5 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 2,7 persen," ujar Rikola saat merilis hasil survei itu di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis, 10 Mei 2018. Urutan selanjutnya ditempati Gatot Nurmantyo dan Hary Tanoesoedibjo dengan perolehan 1,6 persen dam 0,9 persen.
Baca juga: Survei Kompas: Elektabilitas Jokowi Naik, Prabowo Turun
Setelah survei spontan, Rikola mengatakan lembaganya melakukan pertanyaan tertutup dengan 19 nama calon. Ternyata, kata dia, suara untuk Jokowi naik menjadi 48,2 persen. Di belakangnya, masih ada Prabowo Subianto dengan 22 persen dan AHY dengan 4,1 persen.
Ketika pilihan bakal calon presiden itu dikerucutkan menjadi sembilan orang, yaitu Jokowi, Prabowo, AHY, Gatot, Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto, Budi Gunawan, dan Puan Maharani; suara untuk Jokowi ternyata masih teratas dengan 47,5 persen.
Pesaing terdekat Jokowi, Prabowo Subianto, meraup 23,4 persen. Adapun dua orang yang membuntuti mereka adalah AHY dengan 4,8 persen dan Gatot Nurmantyo dengan 3,4 persen.
Baca: Survei: Tren Elektabilitas Jokowi dan Gatot Naik, Prabowo Turun
Atas hasil tersebut, Rikola berpendapat posisi Jokowi saat ini belum aman lantaran elektabilitasnya belum melebihi 50 persen. "Sebagai inkumben, apabila masih di bawah 50 persen, artinya masih fifty-fifty peluangnya," kata dia. "Walaupun Prabowo masih stagnan, serta AHY dan Gatot ada kenaikan tapi tak signifikan."
Rikola menyampaikan survei mengenai peluang capres-cawapres dan elektabilitas parpol tersebut dilakukan pada 21 April-2 Mei 2018. Metode yang dilakukan adalah dengan stratified systemic random sampling dengan responden sebanyak 1601 orang dan margin of error 2,5 persen.