Golkar: Koalisi Keumatan Baru Sebatas Wacana, Bukan Kekuatan Baru

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 6 Juni 2018 20:16 WIB

Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar TB Ace Hasan Sadzily usai menghadiri verifikasi faktual oleh KPU di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin, 29 Januari 2018. Tempo/Adam prirez

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Ace Hasan Syadzily tidak menganggap koalisi keumatan sebagai kekuatan baru. Menurut dia, koalisi ini baru sebatas wacana sementara persiapan menjelang pemilihan presiden sudah semakin dekat.

"Saya tidak yakin koalisi keumatan ini akan menjadi kekuatan yang solid. Kalau sebagai wacana, sah sah saja. Kalau istilah keumatan ini kan cenderung ke politik identitas," kata Ace saat ditemui Tempo di bilangan Cikini, Jakarta Pusat pada Rabu, 6 Juni 2018.

Baca: PBB Membuka Diri untuk Opsi Selain Koalisi Keumatan

Menurut Ace, kesepakatan-kesepakatan politik secara teknis dalam koalisi yang diusulkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) ini sulit dibentuk. Sebab, kata dia, semua partai memiliki keinginan yang berbeda tentang calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung.

"Seperti kita ketahui, PAN ingin mengajukan Zulkifli Hasan, Gerindra ingin mengajukan Prabowo, PBB juga maunya Yusril yang maju. Koalisi itu kan harus punya persepsi yang sama dulu," kata Ace.

Advertising
Advertising

Baca: Gerindra Sebut Koalisi Keumatan Masih Terbuka Buat Dua Partai Ini

Adapun koalisi keumatan usulan Rizieq Shihab terdiri dari Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Usulan tersebut diungkapkan Rizieq saat Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengunjunginya seusai ibadah umrah di Mekkah pada Sabtu, 2 Juni 2018. "Kami tidak melihat ada kekuatan baru dari umrah tokoh-tokoh itu kemarin," kata Ace.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut koalisi keumatan tersebut hanya soal penamaan saja. "Koalisi keumatan ini hanya soal nama saja. Sejauh ini kan Gerindra, PAN, dan PKS sudah banyak membangun koalisi. Jadi kalau mau diberi nama koalisi keumatan, sah-sah saja karena koalisi ini memang untuk umat rakyat," kata dia saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan pada Selasa, 5 Juni 2018.

Sementara itu, Ketua Bidang Pemenangan Partai Bulan Bintang atau PBB Sukmo Harsono menyatakan, partainya masih membuka diri untuk opsi-opsi koalisi lain, selain koalisi keumatan. "Selama untuk kepentingan umat, PBB siap berkoalisi dengan yang lain. Bahkan, menjadi oposisi jika hanya ada calon tunggal," ujarnya.

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

16 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

1 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

1 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

1 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

2 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

2 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

2 hari lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

3 hari lalu

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

Pakar menilai dukungan internal Golkar untuk pencalonan Ijeck pada Pilgub Sumut cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya