Pasca-Rusuh Brimob Polri Tangkap 96 Tersangka Teroris

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 5 Juni 2018 20:39 WIB

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memimpin upacara kenaikan pangkat Pati Polri di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 18 Mei 2018. Sebanyak 12 anggota perwira tinggi polri dilantik pada acara Korps Raport Kenaikan pangkat Pati Polri. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pasca-rusuh di Markas Komando Brigade Mobil atau Mako Brimob, Kepolisian RI telah menangkap 96 tersangka terduga teroris. Sebanyak 14 orang diantaranya tewas.

"Sejak insiden penyerangan di Mako Brimob, polisi telah tetapkan 96 tersangka, 16 diantarnya terpaksa ditembak dan tewas lantaran melakukan penyerangan saat upaya penangkapan," ujar Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa 5 Juni 2018.

Baca juga: Polisi Telusuri Aliran Dana Terduga Teroris di Riau

Tito menyebutkan, penangkapan terduga teroris terakhir terjadi di Lampung dan Riau. Untuk di Lampung, Densus 88 Antiteror menangkap dua orang terduga teroris yaitu AU dan IM di Pekon, Desa Waringinsari Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.

Sedangkan di Riau, Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris di Gelanggang Mahasiswa FISIP Universitas Riau. Mereka adalah Nur Zamzam yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan dua rekannya, Rio Bima Wijaya dan Orandir Saputra yang masih berstatus saksi.

Advertising
Advertising

Baca juga: Menkumham Targetkan Penjara Khusus Teroris Selesai Tahun Ini

Dari hasil penggeledahan di Universitas Riau, polisi menemukan barang bukti berupa 2 bom pipa yang sudah jadi, 2 busur, dan 8 anak panah, 1 senapan angin, 1 video dari ISIS, serta beberapa buku yang berisi teknik merakit bom dan teknik pertahanan diri. Ketiga terduga teroris berencana melakukan aksi peledakan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Riau dan DPR

Tito menyebutkan dari pemetaan Kepolisian sel jaringan ini sudah tersebar di seluruh provinsi, baik yang aktif maupun yang tidak aktif. Namun keduanya sama-sama memiliki potensi untuk melakukan aksi teror.

Baca juga: Pasca-Penangkapan Teroris di Unri, Polri: Bisa Ada Tersangka Baru

Menurut Tito, saat ini kepolisian bersama TNI masih bekerja keras untuk memburu jaringan teroris, terutama jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). "Tim masih bekerja, terutama mengejar jaringan-jaringan JAD," ujarnya.

Selain itu, Tito telah menginstruksikan Kepolisian Daerah untuk membentuk Satuan Tugas Antiteror, yang dikhususkan memonitor jaringan sel diduga teroris yang nonaktif.

Baca juga: Begini Kedekatan Terduga Teroris di Universitas Riau dengan JAD

Tito menyebutkan, Satgas ini dibentuk untuk membantu Densus 88 yang fokus memonitor sel-sel jaringan terduga teroris yang aktif. "Jadi sel-sel yang aktif dimonitor oleh Densus 88 sedangkan yang tidak aktif yang menyebar di daerah dimonitor oleh Satgas Antiteror," ujarnya.

Berita terkait

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

1 jam lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

4 jam lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

5 jam lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

6 jam lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangan Lanjutkan Kasus Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

7 jam lalu

Kapolri Pertimbangan Lanjutkan Kasus Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

1 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

6 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

6 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya