Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Minggu, 20 Mei 2018 13:59 WIB

Jemaah Ahmadiyah Berharap Mendapat Izin Rumah Ibadah

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu dan Ahad, 19-20 Mei 2018.

Sekretaris Pers Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia Yendra Budiana menjelaskan, peristiwa penyerangan pertama terjadi pada sekitar pukul 11.00 Wita, Sabtu, 19 Mei 2018. Sekelompok orang merusak dan mengusir tujuh kepala keluarga dan 24 jiwa dari Dusun Grepek Tanak Eat.

Baca juga: Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Akibatnya, enam rumah rusak beserta peralatan rumah tangga dan elektronik, juga empat sepeda motor hancur. "Kelompok massa yang berasal dari daerah yang sama ini melakukan penyerangan dan perusakan karena sikap kebencian dan intoleransi pada paham keagamaan yang berbeda," ujar Yendra dalam siaran pers.

Sekitar pukul 13.00, 24 penduduk yang rumahnya diamuk massa dievakuasi oleh polisi ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur dan mereka menginap di sana.

Advertising
Advertising

Menurut Yendra, pada pukul 21.00, lokasi yang sama kembali diserang kelompok itu di hadapan polisi yang menyebabkan satu rumah hancur.

Penyerangan belum berhenti pada Ahad, 20 Mei 2018. Pada pukul 06.30 Wita, satu rumah penduduk kembali dihancurkan. "Target penyerang adalah meratakan semua rumah penduduk komunitas muslim Ahmadiyah dan mengusirnya dari Lombok Timur," ujar Yendra.

Yendra mengatakan seluruh rentetan peristiwa itu sebenarnya telah dilaporkan oleh pengurus muslim Ahmadiyah Lombok kepada aparat kepolisian. Dialog juga telah dilakukan beberapa kali dan dihadiri unsur kepolisian.

Baca juga: Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Atas peristiwa di Lombok Timur itu, Yendra meminta polisi menjamin keamanan mereka. "Kami meminta jaminan keamanan dari pihak kepolisian untuk komunitas muslim Ahmadiyah di mana pun berada," katanya.

Ia juga meminta jaminan dari pemerintah pusat dan daerah agar mereka bisa tinggal di rumah mereka dengan aman.

Yendra juga meminta penganut Ahmadiyah diberi jaminan beribadah. "Kami juga meminta ada penegakan hukum yang adil atas para pelaku teror dan kriminal yang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran kepada komunitas," tuturnya. Dia pun meminta adanya solusi dari pemerintah atas rusaknya rumah dan harta benda korban akibat teror tersebut.

Tempo belum mendapat penjelasan dari pihak polisi terkait dengan peristiwa ini.

Berita terkait

Gelar Sarasehan Wawasan Kebangsaan, Ahmadiyah Jelaskan Peran Mereka Perjuangkan Kemerdekaan

31 Agustus 2024

Gelar Sarasehan Wawasan Kebangsaan, Ahmadiyah Jelaskan Peran Mereka Perjuangkan Kemerdekaan

Jemaah Ahmadiyah Indonesia menyatakan sudah menerapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya

Dua Cendekiawan Muslim Indonesia Bicara di Podium Jalsah Salanah Inggris Raya 2024

28 Juli 2024

Dua Cendekiawan Muslim Indonesia Bicara di Podium Jalsah Salanah Inggris Raya 2024

Alimatul Qibtiyah dan Ismatu Ropi sampaikan perkembangan Ahmadiyah di Indonesia dalam Jalsah Salanah Inggris Raya 2024

Baca Selengkapnya

Puluhan Ribu Jemaah Ahmadiyah dan Tokoh Lintas Agama Tiba di London Hadiri Jalsah Salanah 2024

25 Juli 2024

Puluhan Ribu Jemaah Ahmadiyah dan Tokoh Lintas Agama Tiba di London Hadiri Jalsah Salanah 2024

Jemaah Ahmadiyah Inggris menggelar pertemuan akbar tahunan yang dihadiri berbagai tokoh lintas agama dari seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Usai Penyegelan Masjid Ahmadiyah, Situasi di Nyalindung Garut Kondusif

9 Juli 2024

Usai Penyegelan Masjid Ahmadiyah, Situasi di Nyalindung Garut Kondusif

Salah seorang pendamping warga Ahmadiyah di Garut mengatakan penyegelan masjid Ahmadiyah dilakukan tanpa pemberitahuan sama sekali.

Baca Selengkapnya

Penyegelan Masjid Ahmadiyah di Garut, YLBHI: Pelanggaran Kebebasan Beragama

7 Juli 2024

Penyegelan Masjid Ahmadiyah di Garut, YLBHI: Pelanggaran Kebebasan Beragama

Menurut YLBHI, tindakan penutupan masjid Ahmadiyah itu merupakan pelanggaran hak yang sudah dijamin konstitusi.

Baca Selengkapnya

LBH Bandung Kecam Penyegelan Masjid Jemaah Ahmadiyah di Garut

7 Juli 2024

LBH Bandung Kecam Penyegelan Masjid Jemaah Ahmadiyah di Garut

Penyegelan Masjid Ahmadiyah di Garut dinilai LBH Bandung menambah kegagalan negara dalam melindungi dan menjamin hak asasi.

Baca Selengkapnya

Masjid Ahmadiyah di Garut Disegel Pemerintah Tanpa Proses Dialog

6 Juli 2024

Masjid Ahmadiyah di Garut Disegel Pemerintah Tanpa Proses Dialog

Usama Ahmad Rizal, salah seorang pendamping warga Ahmadiyah di Garut, mengatakan penyegelan masjid Ahmadiyah dilakukan tanpa pemberitahuan sama sekali.

Baca Selengkapnya

Tim Pakem Garut Sebut Penyegelan Mesjid Ahmadiyah Tak Langgar Aturan

6 Juli 2024

Tim Pakem Garut Sebut Penyegelan Mesjid Ahmadiyah Tak Langgar Aturan

Tim Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem), mengaku tidak melakukan pelanggaran atas penyegelan mesjid Ahmadiyah di Kabupaten Garut.

Baca Selengkapnya

Masjid Ahmadiyah Disegel Satpol PP, Amnesty International Sebut Negara Diskriminatif

4 Juli 2024

Masjid Ahmadiyah Disegel Satpol PP, Amnesty International Sebut Negara Diskriminatif

Sumber Amnesty International Indonesia mengungkapkan Satpol PP Kabupaten Garut menyegel tempat ibadah jamaah Ahmadiyah pada Selasa lalu.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

15 April 2024

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya