Pemilu 2019, Menhan Ryamizard: Pesta Demokrasi Kok Seram-Seraman
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Jumat, 4 Mei 2018 16:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengatakan bakal segera memanggil Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian. Ryamizad mengatakan bakal membahas tahun politik Pemilihan Kepala Daerah 2018 dan Pemilihan Umum 2019.
"Nanti saya akan kumpulkan Panglima TNI dengan Kapolri bagaimana susunannya ke depan, yang penting siaplah," kata Ryamizard usai memberikan pengarahan kepada prajurit Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 4 Mei 2018.
Baca juga: Pilkada Dijadikan Ajang Pemanasan Pemilu 2019
Ryamizard menilai tahun politik pada 2018 dan 2019 seharusnya bernuansa pesta demokrasi yang menyenangkan. "Kita ini pesta demokrasi joget-joget, ini kok seram-seraman, bagaimana pesta serem-seraman, seperti mau perang saja, tidak boleh, menjaga keamanan saja," kata Ryamizard.
Dalam pertemuan dengan Kopaskhas TNI AU, Ryamizard juga mengingatkan soal loyalitas prajurit TNI. Menurut dia, loyalitas prajurit penting dan tidak boleh setengah-tengah."Kalau tidak suka di tentara ya berhenti saja, mau jadi tentara kok merongrong, tidak benar," kata Ryamizard.
Baca juga: Panglima Tegaskan Netralitas Prajurit TNI dalam Pemilu 2019
Ia juga meminta anggota TNI tidak berangan-angan menjadi kepala daerah setelah bertugas sebagai prajurit. "Jangan sampai baru masuk, baru tengah jalan sudah berangan-angan pengen jadi apa, waduh ini rusak, jadi bupati, gubernur, dan terakhir jadi presiden," katanya.
Kekhawatiran Ryamizard Ryacudu bukan tanpa alasan. Pemilu 2019 diprediksi memanas dengan kemungkinan dua poros koalisi partai pendukung yang tercipta dalam pemilihan presiden. Joko Widodo diperkirakan akan duel kembali dengan Prabowo Subianto dalam pilpres mendatang.