Setara Institute Sebut Demo Ricuh di Yogya Akibat Provokasi

Jumat, 4 Mei 2018 07:31 WIB

Sekelompok massa membakar kantor polisi di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogya dalam unjuk rasa menolak bandara baru, 1 Mei 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Setara Institute Hendardi berpendapat aksi ricuh yang terjadi pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, 1 Mei lalu berkaitan dengan pilpres 2019. Ia menduga ada pihak tertentu yang menyusup sebagai massa aksi untuk menimbulkan kekacauan.

"Bahwa menjelang perhelatan elektoral, khususnya pilpres 2019, ada pihak-pihak yang coba merepetisi pola lama yaitu memancing situasi chaos dan menebar ketakutan di tengah masyarakat," kata Hendardi dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 4 Mei 2018.

Baca: Cerita Orang Bertopeng di Unjuk Rasa Mahasiswa Yogyakarta

Aksi yang digelar di persimpangan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogya itu berubah menjadi kericuhan antara warga dan pendemo. Terjadi pembakaran pos polisi dan ditemukan tulisan penghinaan terhadap Sri Sultan Hamengkubuwono X berupa "Bunuh Sultan" di tembok-tembok.

Hendardi meyakini narasi "Bunuh Sultan" yang diangkat dalam demo tersebut bukan datang dari aspirasi mahasiswa atau buruh sebagai pendemo. Ia menyebut narasi itu sebagai provokasi brutal yang sangat berlebihan.

Advertising
Advertising

"Dengan cara itu, kelompok yang kekuatan dan pengaruh riilnya kecil tersebut berharap, rasionalitas politik para pemilih dalam menggunakan hak pilihnya dapat ditekan sedemikian rupa," kata Hendardi.

Baca: Mahasiswa dan Tukang Sablon Jadi Tersangka Demo Ricuh di Yogya

Atas aksi yang berakhir ricuh itu, kepolisian telah menetapkan 12 orang tersangka yang sebagian besar adalah mahasiswa. Mereka dianggap terlibat dalam aksi perusakan pos polisi dan rambu lalu lintas di lokasi. Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta pun masih menyelidiki kasus ini. "Kami tidak mengenal dalang, tapi kami akan telusuri siapa yang membiayai aksi ini," ujar Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Polisi Hadi Utomo.

Mahasiswa yang terlibat dalam aksi itu membantah melakukan aksi pembakaran pos polisi dan coretan bernada mengancam yang ditujukan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. “Kami disusupi orang-orang bertopeng yang membakar pos polisi,” kata Hayyan, seorang peserta aksi Aliansi Gerakan 1 Mei ketika dihubungi, Rabu, 3 Mei 2018.

Senada dengan Hayyan, Ketua Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia DIY, Faizi Zain pun menduga ada pihak yang menunggangi aksi peringatan hari buruh itu. “Kami menduga kuat ada kelompok tertentu yang sengaja menunggangi aksi kami memperingati hari buruh hingga berujung rusuh,” kata dia.

Baca: Mahasiswa Terlibat Demo Rusuh, UIN Yogya Tunggu Penyidikan Polisi

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

11 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

12 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya