Demo Hari Buruh Rusuh, PMII Yogya Tuding Aksinya Ditunggangi

Rabu, 2 Mei 2018 13:38 WIB

Demo buruh di Yogyakarta berlangsung ricuh. Aksi May Day diwarnai dengan tindakan anarkis pelemparan molotov ke pos polisi.

TEMPO.CO, Yogyakarta-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Daerah Istimewa Yogyakarta kecewa unjuk rasa yang digelar oleh sebagain besar kadernya dalam rangka Hari Buruh di depan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta berakhir ricuh, Selasa sore, 1 Mei 2018.

“Kami menduga kuat ada kelompok tertentu yang sengaja menunggangi aksi kami memperingati Hari Buruh hingga berujung rusuh,” ujar Ketua PMII DIY Faizi Zain kepada Tempo, Rabu, 2 Mei 2018.

Baca: Aksi di berbagai belahan dunia memperingati Hari Buruh

Menurut Faizi 43 kader PMII ditangkap polisi dari total 69 peserta aksi. Kader yang ditangkap, kata dia, mayoritas mahasiswa baru sehingga mudah ditunggangi kepentingan lain. Untuk mengetahui siapa penunggang aksi, kata dia, bukan perkara sulit. Sebab, hal itu bisa dilihat dari irisan isu yang diangkat dalam unjuk rasa.

Saat rapat persiapan sebelum unjuk rasa, ujar Faizi, sudah disepakati bahwa isu yang diangkat hanya seputar persoalan buruh. Misalnya upah layak, jaminan sosial dan kesejahteraan. Namun ketika di lapangan, muncul berbagai isu, mulai penguasaan tanah Sultan dan Pakualam Ground, penolakan pembangunan bandara baru Kulonprogo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) sampai program Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Simak: Hari Buruh, KSPI Deklarasi Dukungan kepada Prabowo sebagai Capres

Muncul pula tulisan bernada ancaman kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni ‘Bunuh Sultan’ di baliho iklan dan dinding kampus. “Jadi jelas sekali kepentingan yang menunggangi aksi para mahasiswa baru itu adalah mereka yang memunculkan isu di luar aksi May Day,” ujarnya.

Faizi menuding pihak yang menunggangi aksi ingin nama PMII Yogyakarta dan UIN Sunan Kalijaga hancur. Karena, dalam kejadian itu peserta aksi justru bentrok dengan warga kampung yang tak terima ada pembakaran. Satu peserta aksi bahkan ditangkap warga saat lari masuk kampus. Dia diseret menuju pos polisi dan dihajar beramai-ramai sebelum akhirnya dilerai polisi.

Lihat: Hari Buruh, Koalisi Perempuan: Hentikan Diskriminasi Pengupahan

Faizi menuturkan kader baru PMII yang seharusnya bisa belajar menyuarakan aspirasi itu sudah terlanjur dicokok polisi. Kepolisian Daerah DIY sendiri telah menetapkan tiga tersangka dari total 69 orang yang ditangkap sebagai pelaku perusakan dan pembakaran pos polisi lalu lintas. Adapun satu orang ditetapkan sebagai tersangka penggunaan narkoba.

“Mau tak mau kami akan tetap medampingi dan mengawal proses hukum adik-adik mahasiswa baru kami yang ditangkap, kami bertanggungjawab penuh pada mereka,” ujar Faizi.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

2 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

5 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

6 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

6 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

6 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

6 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

6 hari lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

6 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

6 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

6 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya