HMI: Kampanye Negatif Bikin Anak Muda Tak Tertarik Politik

Minggu, 29 April 2018 12:11 WIB

Petugas satpol pp dan panwaslu mencopot alat peraga berupa bendera partai politik saat penertibkan di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten (6/4). Penertiban tersebut dilakukan panwaslu bersama satpol pp yang dimulai dini hari pukul 00.01 saat memasuki massa tenang kampanye. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Respiratori Saddam Al Jihad mengatakan budaya politik para elit politikus saat ini sangat menentukan arah politik anak muda sebagai pemilih pemula.

"Kalau para elit berpolitik dengan campaign-campaign negatif, anak muda semakin tidak menarik bagi anak muda," kata Saddam dalam diskusi publik di Jakarta pada Sabtu, 28 April 2018.

Baca: Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

Saddam mengatakan, banyak campaign dan cara politik para elit kurang baik yang dipertontonkan di media sosial, yang mayoritas penggunanya adalah anak muda. "Mendukung si A, memburukan si B, itu banyak dilakukan oleh para elit politikus di media sosial," ujarnya.

Kecenderungan politik tersebut, menurut Saddam, berpotensi memecah belah bangsa termasuk anak muda. Bahkan memicu permusuhan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca: Pengamat: Tanpa Karakter, Generasi Milenial Jadi Politikus Busuk

Saddam berpendapat anak muda merupakan aset politik bagi bangsa di masa mendatang. Jika anak muda hari ini semakin anti terhadap politik, maka akan menjadi sebuah ancaman bagi perkembangan demokrasi dan politik Indonesia ke depannya.

Para elit politik, kata Saddam, semestinya memberikan tuntunan bagi anak muda dalam berpolitik. "Dengan memberikan dukungan dan ruang bagi anak muda untuk berpolitik sesuai zamannya yang dekat dengan teknologi dan sosial media," ujarnya.

Bagi anak muda, Saddam mengatakan harus berideologi terlebih dahulu sebelum masuk dalam politik agar bisa menjaga independensinya dan tidak dijadikan objek dalam politik praktis. "Anak muda harus menjaga independensinya, karena yang mengkritisi suatu bangsa adalah anak-anak mudanya," ujarnya.

Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

22 menit lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

16 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

19 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

19 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

25 hari lalu

Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

Anies Baswedan tengah berfokus pada urusan internal dan silaturahim hari raya Idulfitri 2024.

Baca Selengkapnya

JPMorgan Ingatkan Amerika Serikat Hadapi Risiko Geopolitik dan Dalam Negeri

27 hari lalu

JPMorgan Ingatkan Amerika Serikat Hadapi Risiko Geopolitik dan Dalam Negeri

JPMorgan ingatkan Amerika Serikat sedang menghadapi kuburan risiko buntut dari ketegangan geopolitik dunia dan polarisasi politik dalam negeri

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

40 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Politik Indonesia

43 hari lalu

Dagang Sapi Politik Indonesia

Politik Indonesia tak kunjung lepas dari "politik dagang sapi"-istilah bagi-bagi kekuasaan di kalangan elite partai melalui kursi kabinet.

Baca Selengkapnya

Instagram Mulai Membatasi Konten Politik

43 hari lalu

Instagram Mulai Membatasi Konten Politik

Instagram akan membatasi konten politik dari konten yang tidak diikuti pengguna secara default.

Baca Selengkapnya

MK Terima 2 Gugatan PHPU Pilpres dan 56 Pileg

44 hari lalu

MK Terima 2 Gugatan PHPU Pilpres dan 56 Pileg

Hari terakhir permohonan PHPU. MK terima pendaftaran gugatan Pileg yang paling banyak.

Baca Selengkapnya