Kementerian Agama DIY Data Masjid yang Sebarkan Intoleransi

Selasa, 27 Maret 2018 21:05 WIB

Buya Syafii saat mendapat cinderamata ukiran geguritan dari Gerakan Masyarakat Yogya Melawan Intoleransi di Gedung Suara Muhammadyah Yogya, 17 Februari 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Kementerian Agama Wilayah DI Yogyakarta mendata masjid yang ada di wilayahnya agar tak menjadi tempat penyebaran paham radikal dan intoleransi.

"Kami mendeteksi ada masjid yang kerap menghadirkan penceramah yang provokatif atau memasukkan nilai-nilai intoleran," ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah DI Yogyakarta Muhammad Lutfi Hamid di kantornya 27 Maret 2018.

Luthfi menuturkan dalam pendataan masjid yang terindikasi menjadi tempat menyebarkan paham intoleransi ini, pihaknya juga melibatkan badan intelkam Markas Besar Kepolisian RI.

Baca juga: Heboh Selebaran Intoleransi di Rajeg, Kepala Desa: Sudah Dicabut

Luthfi mengakui tak mudah untuk mencegah agar masjid tak dijadikan sebagai tempat menyebarkan paham radikal dan intoleran.

Advertising
Advertising

Berbagai upaya pembinaan pada takmir masjid agar mengantisipasi masuknya khotib atau penceramah yang materi ceramahnya kerap mengandung nilai radikal dan intoleransi juga telah dilakukan.

"Penceramah yang mengajarkan kebencian dan intoleran kami minta tak dipakai lagi," ujarnya.

Namun tetap saja ada masjid yang dijadikan tempat menyebarkan nilai radikal dan intoleran itu. Mulai dari materi ujaran kebencian pada pemerintah lewat data-data ngawur, mendorong pendirian pemerintahan khilafah, menghembuskan permusuhan pada kelompok agama sendiri dan agama lain hingga ceramah yang membenturkan konsep agama, negara, dan budaya.

Di Yogya misalnya, Luthfi menyebut ada satu masjid yang saat ini terindikasi menjadi tempat penceramah menyebarkan nilai intoleransi itu.

Luthfi belum bersedia membuka di mana masjid itu berada. Alasannya pihaknya masih berupaya melakukan pendekatan agar masjid itu tak mengundang lagi penceramah yang provokatif.

"Kami coba upaya preventif dulu, agar takmir masjid itu tak mengundang lagi penceramah provokatif," ujarnya.

Luthfi menambahkan, Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY saat ini juga memiliki perhatian khusus atas eksistensi penyuluh agama. Salah satunya terkait moderasi pemahaman agama yang dimiliki.

Untuk memberi penguatan terhadap hal tersebut, Menteri Agama RI juga akan hadir menyapa langsung dan melakukan dialog dengan 1.000 penyuluh agama se-DIY pada Rabu 28 Maret 2018.

Berita terkait

Ketua Komisi VIII: Revisi UU Haji Tidak Bisa Ditunda

2 hari lalu

Ketua Komisi VIII: Revisi UU Haji Tidak Bisa Ditunda

Revisi Undang-undang Haji perlu dilakukan untuk mengatur kewenangan Badan Haji dan Umroh sebagai lembaga yang akan mengambil alih pengelolaan ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Nasaruddin Umar Akan Rampingkan Lembaga di Kementerian Agama

5 hari lalu

Nasaruddin Umar Akan Rampingkan Lembaga di Kementerian Agama

Nasaruddin Umar mengatakan Kementerian Agama akan fokus terhadap lembaga pendidikan dan yang menyangkut bimbingan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama

5 hari lalu

Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama

Nasaruddin Umar mengatakan retret Kabinet Merah Putih Prabowo sangat mungkin juga diterapkan di Kementerian Agama yang dipimpinnya.

Baca Selengkapnya

Digitalisasi Al-Quran dengan Terjemahan 4 Bahasa Daerah Segera Dimulai, Bahasa Apa Saja?

7 hari lalu

Digitalisasi Al-Quran dengan Terjemahan 4 Bahasa Daerah Segera Dimulai, Bahasa Apa Saja?

Proses penerjemahan Al-Quran dalam empat bahasa daerah menyisakan juz 16 hingga juz 30. Kementerian Agama menargetkan rampung akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Bentuk Badan Haji dan Umrah

14 hari lalu

Prabowo akan Bentuk Badan Haji dan Umrah

Ferry berujar mereka bertiga diberi pesan oleh Prabowo untuk kompak dalam membangun sistem haji.

Baca Selengkapnya

Kemenag Klaim Program Makan Bergizi Gratis Dapat Mengangkat Ekonomi Pesantren

19 hari lalu

Kemenag Klaim Program Makan Bergizi Gratis Dapat Mengangkat Ekonomi Pesantren

Sementara itu, bagi pesantren yang belum memiliki unit usaha, Basnang menyarankan bahwa mereka bisa melakukan kerja sama dengan masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

Kemenag Mendata Santri yang akan Mendapat Program Makan Bergizi Gratis

19 hari lalu

Kemenag Mendata Santri yang akan Mendapat Program Makan Bergizi Gratis

Program ini diharapkan bisa memenuhi gizi harian santri.

Baca Selengkapnya

Kemenag Optimistis Pesantren Jadi Kekuatan Baru Ekonomi Bangsa

23 hari lalu

Kemenag Optimistis Pesantren Jadi Kekuatan Baru Ekonomi Bangsa

Kemenag menyebut program kemandirian pesantren banyak manfaat, bahkan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Tiba di Jakarta, Imam Besar Masjid Nabawi Ungkap Kecintaannya Terhadap Masyarakat Indonesia

25 hari lalu

Tiba di Jakarta, Imam Besar Masjid Nabawi Ungkap Kecintaannya Terhadap Masyarakat Indonesia

Imam Besar Masjid Nabawi, Ahmad bin Ali Al-Hudhaify tiba Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin, 7 Oktober 2024. Ia akan berada di Indonesia hingga Jumat mendatang.

Baca Selengkapnya

Kementerian Agama Tegaskan Tak Melayani Pernikahan Dini

26 hari lalu

Kementerian Agama Tegaskan Tak Melayani Pernikahan Dini

Juru bicara Kementerian Agama, Sunanto, mengatakan KUA pasti menolak pernikahan dini atau di bawah umur 19 tahun.

Baca Selengkapnya