Pengacara Bantah Setya Novanto Setengah Hati Ajukan JC

Reporter

M Rosseno Aji

Senin, 26 Maret 2018 07:15 WIB

Terdakwa korupsi e-KTP, Setya Novanto didampingi kuasa hukumnya, Maqdir Ismail, mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 15 Januari 2018. ANTARA/Hafidz Mubarak

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Setya Novanto, Maqdir Ismail, membantah kliennya setengah hati mengajukan justice collaborator (JC) terkait dengan kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) lantaran dianggap tidak mengakui menerima dana aliran e-KTP. Menurut Maqdir, Setya memang tidak pernah menerima duit US$ 7,3 juta dari hasil korupsi tersebut.

"Tidak ada alat bukti dan tidak ada barang bukti yang membenarkan Pak Setya untuk mengaku telah menerima uang tersebut," kata Maqdir, Ahad, 25 Maret 2018.

Baca juga: Sidang Setya Novanto, PDIP Minta KPK Fokus Usut Nama-nama di BAP

Jumat lalu, juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, mengatakan lembaganya masih mempertimbangkan pengajuan status justice collaborator oleh Setya Novanto. Namun, kata Febri, masih ada kesan Setya setengah hati mengakui perbuatannya untuk membuka pihak-pihak lain, termasuk pengembalian dana.

Maqdir menegaskan Setya memang tak pernah menerima dana aliran e-KTP. Menurut dia, hal itu diperkuat dengan kesaksian Made Oka Masagung yang membantah telah menyerahkan uang US$ 3,8 juta kepada Setya.

Begitu pula kesaksian Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, yang juga membantah telah menyerahkan uang US$ 3,5 juta kepada Setya. Made Oka dan Irvan merupakan tersangka perantara suap kepada Setya.

"Inilah yang menjadi alasan klien kami tidak bisa mengakui isi surat dakwaan bahwa beliau telah menerima uang tersebut," kata Maqdir.

Maqdir mengatakan selama ini Setya sudah bertindak kooperatif dalam penyelidikan korupsi e-KTP. Dia mengatakan Setya telah mengakui menerima jam merek Richard Mille seri RM 011 dari saksi Andi Agustinus alias Andi Narogong. Setya pun, kata dia, telah mengembalikan uang Rp 5 miliar untuk membayar Rapimnas Partai Golkar 2012 yang diduga berasal dari duit korupsi tersebut.

"Terus terang saya tidak tahu pengakuan bersalah seperti apa yang harus disampaikan di hadapan persidangan untuk mendapat status sebagai justice collaborator," kata pengacara Setya Novanto tersebut.

Berita terkait

Siapa Saja yang Pernah Jadi Ketua Umum Golkar? Disaksikan Jokowi, Bahlil Ketum Partai Golkar 2024-2029

22 Agustus 2024

Siapa Saja yang Pernah Jadi Ketua Umum Golkar? Disaksikan Jokowi, Bahlil Ketum Partai Golkar 2024-2029

Mereka yang pernah menjabat menjadi Ketua Umum Golkar sejak awal berdiri hingga sekarang. Terakhir, Bahlil Lahadalia gantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kembali Miryam S. Haryani Eks Anggota DPR dalam Kasus Korupsi e-KTP, Pernah Beri Keterangan Palsu

16 Agustus 2024

KPK Periksa Kembali Miryam S. Haryani Eks Anggota DPR dalam Kasus Korupsi e-KTP, Pernah Beri Keterangan Palsu

Pada 2019, KPK menetapkan Miryam S. Haryani sebagai tersangka dalam kasus e-KTP. Kini, ia dipanggil lagi oleh penyidik KPK dalam kasus yang sama.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto dan Kabar Dugaan Korupsi CPO, Berikut Daftar Ketua Umum Parpol Tersangkut Korupsi

14 Agustus 2024

Airlangga Hartarto dan Kabar Dugaan Korupsi CPO, Berikut Daftar Ketua Umum Parpol Tersangkut Korupsi

Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Golkar, disangkutpautkan dengan dugaan korupsi CPO. Ini daftar ketua umum parpol yang tersangkut korupsi.

Baca Selengkapnya

Profil Partai Golkar yang Dipimpin Airlangga Hartarto Selama 7 Tahun

13 Agustus 2024

Profil Partai Golkar yang Dipimpin Airlangga Hartarto Selama 7 Tahun

Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar setelah 7 tahun menjabat.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Hengkang dari Kursi Ketua Umum Golkar, Kilas Balik Pengangkatannya Gantikan Setya Novanto

12 Agustus 2024

Airlangga Hartarto Hengkang dari Kursi Ketua Umum Golkar, Kilas Balik Pengangkatannya Gantikan Setya Novanto

Mundur dari kursi Ketua Umum Golkar, bagaimana kilas balik perjalanan Airlangga Hartarto dalam menggantikan Setya Novanto?

Baca Selengkapnya

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto Mundur, Berikut Ketum Golkar dari Masa ke Masa

12 Agustus 2024

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto Mundur, Berikut Ketum Golkar dari Masa ke Masa

Airlangga Hartarto mundur dari kursi Ketua Umum Golkar, bagaimana sejarah para pemimpin partai beringin ini dari masa ke masa?

Baca Selengkapnya

KPK Usut Lagi Kasus E-KTP, Panggil Eks Anggota DPR Miryam S. Haryani

9 Agustus 2024

KPK Usut Lagi Kasus E-KTP, Panggil Eks Anggota DPR Miryam S. Haryani

KPK kembali mengusut kasus E-KTP, dengan memanggil eks anggota DPR Miryam S. Haryani yang juga tersangka dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Didorong Aktivis Antikorupsi Maju Capim KPK, Bukti Keberaniannya Ungkap Kasus Papa Minta Saham Setya Novanto

15 Juli 2024

Sudirman Said Didorong Aktivis Antikorupsi Maju Capim KPK, Bukti Keberaniannya Ungkap Kasus Papa Minta Saham Setya Novanto

Ketua IM57 Institute, Praswad Nugraha mendorong Mantan Menteri ESDM Sudirman Said maju mendaftarkan diri sebagai capim KPK. Rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Bantah Sinyal Pembatasan BBM Bersubsidi dari Luhut, Ini Profil Airlangga Hartarto

12 Juli 2024

Menko Perekonomian Bantah Sinyal Pembatasan BBM Bersubsidi dari Luhut, Ini Profil Airlangga Hartarto

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membantah sinyal yang diberikan Luhut soal adanya pembatasan BBM bersubsidi dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 Mei 2024

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya