Beri Uang Rp5 miliar untuk Golkar, Setya Mengaku Tak Tahu Asalnya

Reporter

Alfan Hilmi

Kamis, 22 Maret 2018 18:30 WIB

Terdakwa kasus e-KTP Setya Novanto berbicara dengan hakim ketua disela sidang lanjutan kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 19 Februari 2018. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Meski mengakui ada uang Rp5 miliar yang diserahkannya untuk Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Bali pada 2016, terdakwa korupsi KTP elektronik (e-KTP) Setya Novanto mengatakan tak tahu sumber uang itu. “Masalahnya, saya juga baru tahu, tahu-tahu ada uang sejumlah itu,” kata Setya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis 22 Maret 2018.

Uang Rp5 miliar untuk rapimnas itu diberikannya kepada panitia. “Saat itu pada 2016 saya juga memberikan uang pribadi Rp1 miliar untuk membantu.”

Menurut Setya, mengatakan uang yang berasal dari PT Biomorf Mauritius itu sebelumnya diterima keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi. Uang diantar pesuruhnya, Ahmad setelah dikirim oleh perusahaan penukaran uang PT Inti Valuta. Irvanto yang saat itu juga penyelenggara rapimnas dan membutuhkan uang Rp5 miliar.

Baca:
Sambil Menangis, Setya Novanto Minta Maaf ...
Setya Novanto: Ada Uang E-KTP ke Puan ...

Menurut Setya, setelah mengetahui bahwa uang Rp5 miliar itu berasal dari proyek e-ktp maka bekas Ketua DPR itu mengembalikannya melalui rekening Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Jangan sampai karena itu menyangkut partai atau keponakan saya, maka dengan sadar hati saya harus kembalikan karena itu merupakan uang negara,” kata Setya.

Irvanto menurut Setya juga telah mengakui mendapatkan dana Rp5 miliar ketika diperiksa penyidik pada Rabu malam, 21 Maret 2018. Sebelumnya, di persidangan Irvanto selalu mengelak memdapatkan uang itu.

Jaksa penuntut umum KPK mendakwa Setya korupsi dengan berperan meloloskan anggaran proyek e-KTP di DPR pada 2010-2011 saat menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar. Setya disebut menerima imbalan US$7,3 juta. Dia juga diduga menerima jam tangan merek Richard Mille seharga US$135 ribu.

Baca juga:
Pramono Anung Minta Setya Novanto Tidak Asal ...
PDIP: Setya Novanto Sebut Banyak Nama Demi ...

Sedangkan Irvanto menjadi tersangka karena disebut menerima uang US$3,5 juta dari PT Biomorf Mauritius melalui perusahaan penukaran uang dari Singapura.

Manajer PT Inti Valuta, Riswan alias Iwan Barala, sebagai pengelola perusahaan money changer yang menyalurkan uang, membenarkan adanya aliran dana itu. "Kemungkinan saya kasih ke Irvanto antara US$3,5-an. Sudah dipotong fee," kata Riswan saat bersaksi untuk Setya Novanto, Senin, 5 Maret 2018.

Advertising
Advertising

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

1 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

2 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

2 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

2 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

2 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

3 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

3 hari lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

4 hari lalu

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

Pakar menilai dukungan internal Golkar untuk pencalonan Ijeck pada Pilgub Sumut cukup tinggi.

Baca Selengkapnya