3 Faktor Ini Bakal Jadi Penentu Siapa Cawapres Jokowi di 2019

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 17 Maret 2018 14:23 WIB

Presiden Jokowi lagi bikin vlog bersama 18 remaja dari Indonesia di tepi Sydney Opera House, Sidney, Australia. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Joko Widodo atau Jokowi belum menentukan bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pemilihan Presiden 2019. Partai-partai pun sudah mengeluarkan pernyataan mengenai kriteria calon wakil presiden Jokowi. Adapun Jokowi dikabarkan membentuk tim internal penjaringan calon wakil presiden.

Menurut Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research &Consulting atau SMRC Djayadi Hanan, ada tiga faktor yang akan menjadi penentu siapa kelak bakal mendampingi Jokowi.

“Peluang paling besar belum ada. Semua belum ada yang dominan sekali untuk mendampingi Jokowi,” kata Djayadi saat dihubungi, Sabtu, 17 Maret 2018.

Baca juga: Soal Cawapres Jokowi, Mahfud MD: Saya Tak Ingin, Bukan Tidak Mau

Adapun tiga faktor itu adalah, pertama, penentuan cawapres akan ditentukan sendiri oleh Jokowi. Kedua, tergantung perkembangan ekonomi, politik dan hukum sampai Agustus mendatang. Seperti diketahui, pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dilakukan mulai 4-10 Agustus 2018

Advertising
Advertising

Jika keadaan ekonomi, politik stabil, kata dia, artinya kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi masih tinggi. Nah, di sini peran Jokowi akan makin penting dalam menentukan cawapresnya.

Namun, jika ada masalah misalnya dari sisi ekonomi, maka pendampingnya perlu yang menguasai hal tersebut. “Jadi cawapres Jokowi harus bisa menutupi kelemahannya, baik dari sisi politik teknokrasi seperti di bidang hukum, pertahanan dan ekonmi," ujar Djayadi.

Faktor ketiga adalah tergantung dari partai pengusung Jokowi. Jokowi resmi diusung PDI Perjuangan sebagai calon presiden. Sejauh ini, empat partai lain menyatakan dukungannya, yaitu Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan.

Ia menuturkan sejauh ini memang sudah ada sejumlah nama yang muncul di masyarakat terkait tokoh yang berpotensi mendampingi Jokowi, seperti Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono, Sri Mulyani, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan dan lainnya. Namun, di luar nama tersebut masih sangat berpotensi muncul.

Menurut dia lagi, adanya wacana Jokowi mesti didampingi calon dari kalangan agama juga belum bisa ditentukan. “Tunggu sampai Agustus, baru bisa terlihat cawapres dari kalangan mana yang dibutuhkan,” ujarnya.

Baca juga: Diam-diam Muhaimin Lamar Jokowi, Ajukan Proposal Sebagai Cawapres

Djayadi menuturkan jika Jokowi memilih pendampingnya dari kalangan militer, partai atau profesional, bukan berarti kalangan agama tidak diikuti. Kelompok agama masih bisa terlibat dalam menjadi pendukung presiden. Hal itu juga berlaku sebaliknya.

“Tokoh yang didukung kalangan santri katakanlah. Latar belakang militer juga bisa melengkapi,” ucapnya. Intinya, kata dia, dengan cara pemikiran konvensional bisa saling melengkapi. “Dari kelompok nasionalis, yang dari kelompok agama menyebutnya kelompok abangan. Semua masih berpeluang,” ujarnya.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

5 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

12 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

15 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya