Peluang Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo Maju Versi SMRC

Senin, 12 Maret 2018 20:52 WIB

Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di lapangan silang Monumen Nasiaonal, Jakarta, 1 Desember 2017. Panitia Penyelengaraan Majelis Rasullah mengatakan sekitar 10.000 orang menghadiri hari lahir Nabi Muhammad SAW. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan kemenangan poros ketiga dalam pemilihan presiden 2019 bergantung pada calon yang diusung. Menurut dia, jika poros ketiga mengusung Agus Harimurti Yudhono dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, keduanya diprediksi akan kalah karena elektabilitasnya masih di bawah 5 persen.

Adapun nama di luar partai politik, Djayadi mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmantyo bisa saja masuk ke poros ketiga itu. Namun, menurut Djayadi, kemenangan poros ketiga tetap sulit lantaran elektabilitas calon yang diusung masih di bawah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Baca: Relawan Segera Deklarasikan Gatot Nurmantyo Jadi Capres

“Tidak tergantung pada partai mana yang mengusung, calonnya dulu siapa. Kalau tidak ada calon, walaupun ada poros ketiga, tetap susah,” katanya kepada Tempo, Senin, 12 Maret 2018.

Menurut Djayadi, jika Anies memilih masuk ke poros ketiga, masyarakat akan berpandangan bahwa dia orang yang tidak setia dan oportunis politik. Sebab, Anies baru memenangi pilkada DKI Jakarta. “Pasti (kalau maju) dia harus ke Gerindra. Karena kalau enggak, dia akan dianggap sebagai orang yang tidak setia dan oportunis politik,” ujarnya.

Adapun jika Gatot yang diusung, menurut Djayadi, juga belum mampu berkompetisi dengan Jokowi ataupun Prabowo karena elektabilitasnya hanya sekitar dua persen. Menurut dia, hal itu berisiko bagi poros ketiga karena waktu pencalonan presiden makin sempit. Lima bulan tersisa untuk pencalonan, menurut dia, tidak cukup untuk mendongkrak elektabilitas.

Simak: PKS: Gatot Nurmantyo Harus Mulai Dekati Parpol

Sebelumnya, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional menyatakan telah matang membentuk poros ketiga. Poros baru itu dibentuk untuk menghindari kemungkinan hadirnya calon tunggal atau dua calon presiden.

Djayadi berujar wacana pembentukan poros ketiga masih manuver politik saja. Manuver politik tersebut, kata dia, untuk meningkatkan posisi tawar. “Sebelum poros ketiga itu dideklarasikan, itu masih manuver politik saja, dan membentuk poros itu tidak mudah,” tuturnya.

Berita terkait

Tom Lembong Ditahan Kejagung, Rencana Anies Mau Pamer Tempat Favorit di Jogja Buyar

3 hari lalu

Tom Lembong Ditahan Kejagung, Rencana Anies Mau Pamer Tempat Favorit di Jogja Buyar

Sebelum Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Kejaksaan Agung, Anies berencana memamerkan tempat favoritnya di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Bertemu Jokowi di Tengah Elektabilitas yang Stagnan, Analis: Blunder

3 hari lalu

Ridwan Kamil Bertemu Jokowi di Tengah Elektabilitas yang Stagnan, Analis: Blunder

Langkah Ridwan Kamil bertemu dengan Jokowi di tengah elektabilitasnya yang cenderung stagnan dinilai malah blunder. Jakarta bukan basis Jokowi.

Baca Selengkapnya

Roller Coaster Perjalanan Tom Lembong, Dari Era Jokowi Hingga Ditetapkan Tersangka

4 hari lalu

Roller Coaster Perjalanan Tom Lembong, Dari Era Jokowi Hingga Ditetapkan Tersangka

Kejaksaan Agung menangkap Tom Lembong atas dugaan kasus ikorupsi impor gula , ini perjalanan karirnya di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

DPR Beri Lampu Hijau Mendikdasmen Abdul Mu'ti Terapkan UN Lagi, Sudah 8 Kali Ujian Nasional Ganti Nama

5 hari lalu

DPR Beri Lampu Hijau Mendikdasmen Abdul Mu'ti Terapkan UN Lagi, Sudah 8 Kali Ujian Nasional Ganti Nama

DPR beri kesempatan pembahasan lebih lanjut soal rencana Mendikdasmen Abdul Mu'ti menerapkan kembali kebijakan ujian nasional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Turut Prihatin Tom Lembong Jadi Tersangka Impor Gula

5 hari lalu

Bahlil Turut Prihatin Tom Lembong Jadi Tersangka Impor Gula

Soal kasus Tom Lembong, Bahlil mengatakan semua pihak harus percaya kepada aparatur negara dan proses hukum yang baik.

Baca Selengkapnya

Respons Anies Baswedan dan Cak Imin Soal Penetapan Tom Lembong Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula

5 hari lalu

Respons Anies Baswedan dan Cak Imin Soal Penetapan Tom Lembong Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula

Tom Lembong pernah menjadi Co-Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. Begini respons Anies dan Cak Imin,

Baca Selengkapnya

Ditetapkan Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula, Ini Rekam Jejak Tom Lembong

5 hari lalu

Ditetapkan Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula, Ini Rekam Jejak Tom Lembong

Tom Lembong pernah menjadi menteri dan penulis pidato Jokowi, kemudian sebagai tim pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar saat Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Beberapa Sikap Kritis Tom Lembong Terhadap Pemerintahan Jokowi, Kini Kejagung Tetapkan Jadi Tersangka Impor Gula

6 hari lalu

Beberapa Sikap Kritis Tom Lembong Terhadap Pemerintahan Jokowi, Kini Kejagung Tetapkan Jadi Tersangka Impor Gula

Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong jadi tersangka korupsi gula impor. Co-Captain Anies Baswedan-Cak Imin di Pilpres 2024 kerap bersikap kritis.

Baca Selengkapnya

Tom Lembong Jadi Tersangka, Ini Kata Anies, Muhaimin dan Kejaksaan Agung

6 hari lalu

Tom Lembong Jadi Tersangka, Ini Kata Anies, Muhaimin dan Kejaksaan Agung

Kejaksaan Agung menegaskan bahwa penetapan Tom Lembong sebagai tersangka dalam perkara dugaan korupsi impor gula tak unsur politis.

Baca Selengkapnya

Ragam Respons Orang Terdekat Usai Tom Lembong Dijadikan Tersangka

6 hari lalu

Ragam Respons Orang Terdekat Usai Tom Lembong Dijadikan Tersangka

Kejagung menduga Tom Lembong terlibat dalam pemberian izin importir gula kristal mentah sebanyak 105 ribu ton.

Baca Selengkapnya