PAN dan PKS Tanggapi Klaim Penjajakan untuk Usung Gatot Nurmantyo

Reporter

Caesar Akbar

Sabtu, 10 Maret 2018 17:23 WIB

Jenderal Gatot Nurmantyo mulai menghiasai peta politik Indonesia sejak akhir 2016. Kedekatannya dengan kelompok Islam membuatnya banyak dibicarakan sebagai calon pemimpin yang kelak akan menjadi pilihan umat. Presiden Joko Widodo akhirnya mengganti Gatot Nurmantyo dengan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno dan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menanggapi klaim Relawan Selendang Putih Nusantara soal penjajakan untuk mengusung mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden 2019.

Eddy enggan mengomentari klaim Relawan Selendang Putih Nusantara. Sebab, menurut dia, hal tersebut adalah perkara internal yang tidak bisa diungkapkan ke publik. Namun, dia memastikan partainya tengah berkomunikasi dengan seluruh tokoh politik yang berpeluang maju sebagai calon presiden. "Untuk sama-sama menjajaki kesamaan visi dan gagasan, serta kesamaan tujuan untuk membangun Indonesia pasca-2019," ujar dia ketika dihubungi Sabtu, 10 Maret 2018.

Baca juga: Dukung Gatot Nurmantyo Capres, Relawan: Wakilnya Terserah Bapak

Relawan Selendang Putih Nusantara dalam waktu dekat akan mendeklarasikan Gatot Nurmantyo menjadi calon presiden dalam pilpres 2019. Ketua Bidang Media dan Informasi RSPN Ahmad Ahyar mengatakan relawan telah menjajaki komunikasi dengan dua partai, yaitu PAN dan PKS.

Menurut Eddy, arah politik PAN, baru akan diformulasikan saat rapat kerja nasional yang digelar pada akhir April mendatang. "Tapi tentu nama-nama yang beredar selama ini akan kita jadikan bahan pertimbangan dalam rakernas nanti."

Kendati begitu, Eddy senang jika Gatot akhirnya mendeklarasikan diri sebagai capres. Sebab, itu menunjukkan bahwa putra-putra terbaik Indonesia siap untuk maju dalam pesta demokrasi 2019.

Mardani Ali Sera dari PKS juga mengapresiasi Gatot yang akhirnya akan memperjelas statusnya sebagai calon presiden. Dengan begitu, Mardani menyarankan Gatot untuk segera mendekati partai politik. "Kami juga ingin mengucapkan selamat datang di medan pengabdian baru di ranah politik."

Mardani mengatakan bahwa saat ini hubungan antara Gatot Nurmantyo dan PKS baik. Dia pun menuturkan partainya akan memusyawarahkan semua kandidat yang mungkin bisa dicalonkan. Walaupun, untuk saat ini, ujar Mardani, PKS masih berfokus pada 9 kader internal yang direkomendasikan Majelis Syuro pada 14 Januari 2018 untuk maju menjadi capres atau cawapres.

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya