Radikalisme Marak di Media Sosial, BNPT Minta Masyarakat Waspada

Reporter

Antara

Jumat, 2 Maret 2018 09:37 WIB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius (dua dari kiri) dalam peluncuran buku putih pemetaan pendanaan terorisme domestik yang terafiliasi dengan ISIS di Jakarta, 27 September 2017. Tempo/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Padang - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Suhardi Alius mengatakan penyebaran radikalisme marak dilakukan melalui media sosial. Ia pun meminta masyarakat lebih berhati-hati dalam menerima informasi dari media sosial yang bisa jadi berupa hoax.

"Kita imbau masyarakat, apabila menerima informasi, harus memilah-milah betul, karena media sosial saat ini dijadikan alat penyebar paham radikal," ucap Suhardi seusai acara Bedah Buku Ahmad Syafii Maarif di Padang pada Kamis, 1 Maret 2018.

Baca: Sebar Hoax, Komandan Grup The Family MCA Menyesal dan Minta Maaf

Ia mengatakan dunia digital yang maju begitu pesat membuat informasi bertebaran dengan luas. Suhardi berharap masyarakat tidak gegabah dalam menyebarkan informasi yang diterima. "Budaya sharing tanpa saring ini harus dihilangkan karena mulai meresahkan. Saat ini penegakan hukum juga telah dilakukan karena perbuatan ini meresahkan," ujarnya.

Suhardi menilai konten-konten yang ada di media sosial memang memprovokasi masyarakat. Ia menyebutkan menyebarkan hoax merupakan provokasi terhadap masyarakat dan masuk dalam kategori tindakan radikal.

Advertising
Advertising

"Apalagi memprovokasi orang yang pengetahuannya setengah-setengah, maka mereka menganggap provokasi itu merupakan sebuah kebenaran," ujar Suhardi.

Baca: Penyebar Hoax Orang Gila Masuk Pesantren Anggota The Family MCA

Karena itu, BNPT mengapresiasi pihak kepolisian yang telah menangkap tersangka penyebar hoax di media sosial yang juga menyebar benih-benih radikalisme. "Kita dukung pihak kepolisian melakukan penegakan hukum terkait dengan persoalan tersebut," tuturnya.

Kepolisian telah menangkap dan menetapkan lima tersangka atas dugaan kasus penyebaran hoax dan provokasi melalui media sosial dari kelompok The Family Muslim Cyber Army (MCA). Kelima tersangka ditangkap di daerah berbeda, yakni di Tanjung Priok (Jakarta Utara), Pangkal Pinang, Bali, Sumedang, dan Palu. Berdasarkan barang bukti yang diperoleh polisi, kelompok MCA menyebarkan isu provokatif dan kabar bohong terkait dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) melalui jaringan komunikasi WhatsApp.

Berita terkait

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

11 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

17 hari lalu

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

Ayah remaja yang ditangkap karena menikam seorang uskup di Sydney tidak melihat tanda-tanda radikalisme pada putranya.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

19 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

37 hari lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

26 Februari 2024

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

Executive Board Asian Moslem Network (AMAN) Indonesia, Yunianti Chuzaifah, menyoroti kaitan kaum perempuan Indonesia dengan terorisme tak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di ruang domestik.

Baca Selengkapnya

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

21 Februari 2024

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

Plt Menkopolhukam Tito Karnavian meminta BNPT membuat sejumlah program untuk mencegah terorisme di Indonesia

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Tangkal Gerakan Radikalisme

8 Februari 2024

Bamsoet Ajak Tangkal Gerakan Radikalisme

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo mengapresiasi kesolidan kader Pemuda Pancasila di berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Nilai Gerakan Radikalisme karena Merasa Ada Ketidakadilan

14 Januari 2024

Mahfud Md Nilai Gerakan Radikalisme karena Merasa Ada Ketidakadilan

"Karenanya, mari membangun keadilan, menegakkan hukum dengan baik. Ini pintu kemajuan ekonomi dan pemerataan," kata Mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

24 Desember 2023

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

Kelompok ini diduga membentuk organisasi resmi pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an dan lalu disebut dalang peristiwa Bom Natal 2000 dan Bom Bali.

Baca Selengkapnya

Atasi Terorisme dan Radikalisme, Prabowo Sebut Perlu Percepatan Transformasi Pembangunan

24 November 2023

Atasi Terorisme dan Radikalisme, Prabowo Sebut Perlu Percepatan Transformasi Pembangunan

Prabowo mengatakan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme tumbuh subur saat rakyat putus asa dan kehilangan harapan mengenai masa depan.

Baca Selengkapnya