Bertemu Jokowi, PSI Tawarkan Kampanye Pilpres Lewat Media Sosial
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 1 Maret 2018 18:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jajaran pimpinan pusat Partai Solidaritas Indonesia atau PSI bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, sore tadi. Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas soal strategi pemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden 2019.
Ketua DPP PSI Tsamara Amani mengatakan PSI akan bergerak di media sosial untuk mempengaruhi masyarakat agar memilih Presiden Jokowi. Dalam pertemuan itu, PSI mempresentasikan kinerja keberhasilan pihaknya berkampanye via media sosial.
Baca juga: Grace Natalie: Partai Solidaritas Indonesia Ingin Usung Presiden
Tsamara mengklaim Jokowi senang dengan paparan dari PSI. Pasalnya, kata dia, Jokowi menyadari jumlah pemilih muda generasi milenial tahun depan cukup signifikan. PSI akan menyasar mereka melalui media sosial.
"Kita tidak bisa lagi mengabaikan peran-peran media sosial dalam mengkampanyekan gagasan-gagasan dan program-program," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 1 Maret 2018.
Tsamara menuturkan media sosial merupakan tulang punggung PSI saat ini. Ia mengklaim konten-konten yang dipublikasikan oleh PSI di beberapa media sosial, seperti Facebook dan Twitter, mendapatkan respons positif.
"Pengikut kami mungkin masih kalah tapi engagement konten PSI paling banyak dibicarakan, dikomentari, dan disebarluaskan. Dan Pak Jokowi cukup senang," ucapnya.
Baca juga: Empat Partai Baru di Pemilu 2019 dan Kekuatan Pendirinya
Menjelang pemilihan presiden 2019, para pendukung Jokowi mulai bergerak. Kemarin, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) yang juga Wakil Ketua Bidang Kajian Strategis dan Intelijen Partai Golkar Yorrys Raweyai bertemu dengan Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Eko Sulistyo di kantor KSP, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Yorrys melaporkan rencana pembentukan relawan pekerja untuk pemenangan Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019.
Menurut Yorrys, jumlah anggota KSPSI yang mencapai 5 juta orang akan menjadi kekuatan besar untuk membawa Jokowi kembali menjadi presiden untuk kedua kalinya. Ia menjelaskan, rencananya relawan pekerja ini akan mendeklarasikan dukungan ke Jokowi pada satu atau dua bulan ke depan.