Anggota The Family MCA Tara Asih Dosen Tidak Tetap UII
Reporter
M Rosseno Aji
Editor
Endri Kurniawati
Kamis, 1 Maret 2018 10:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mengakui bahwa Tara Asih Wijayani, 40 tahun, yang ditangkap polisi karena anggota The Family Muslim Cyber Army (MCA) adalah pengajar di UII. Namun, TAW bukan dosen tetap, melainkan dosen pembantu."Bukan dosen tetap UII, namun memang diperbantukan mengajar mata kuliah umum," kata Direktur Humas UII Karina Utami Dewi saat dikonfirmasi, Rabu, 28 Februari 2018.
The Family MCA diduga komplotan penyebar isu provokatif dan bermuatan suku, ras, agama dan antar golongan (SARA), Mereka kerap menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks, seperti isu kebangkitan PKI, penculikan ulama, dan penyerangan terhadap nama baik presiden, pemerintah, serta tokoh-tokoh tertentu. Tara ditangkap di Yogyakarta pada 26 Februari 2018. "Dia bertugas membuat konten SARA dan menyebarkan isu kebencian," kata Direktur Tindak Pidana Siber Brigadir Jenderal Fadil Imran di Badan Reserse Kriminal Polri, Rabu, 28 Februari 2018.
Baca:
Jadi Konseptor The Family MCA, Perempuan Ini ...
Ciduk 4 Anggota The Family MCA, Polri Kejar ...
Tara termasuk enam admin MCA yang membuat konten kebencian dan berita bohong soal penganiayaan terhadap ulama. Dia juga mengelola 177 anggota di dalam grup itu. Selain Tara, ada Muhammad Luth, 40 tahun, karyawan, bertugas membuat virus, yang mengepalai grup ini. Luth disangka membuat konten provokatif dan ujaran kebencian.
Selain Tara, polisi menangkap Rizki Surya Dharma, 35 tahun, Ramdani Saputra, 39 tahun, Roni Sutrisno, 40 tahun, dan Yuspiadin, 24 tahun, anggota MCA di Pangkal Pinang, Bandung, Bali, juga Palu, Senin lalu, 26 Maret 2018.
Baca juga:
Sebar Hoax, Komandan Grup The Family MCA ... Begini Perbedaan The Family MCA dengan Saracen
Para tersangka ini membuat akun kebencian yang disebar melalui grup The Family MCA yang oleh anggotanya disebarkan kembali ke grup yang lebih besar yaitu Cyber Muslim Defeat Hoax. Grup besar ini akan menyebarkannya secara masif di media sosial. "Cyber Muslim Defeat Hoax anggotanya ratusan ribu, adminnya ada 20 orang," ujar Fadil. Mereka dibidik dengan UU Informasi dan Transaksi Elektronik.
Karina mengatakan sikap Tara tidak mencerminkan sikap UII sebagai institusi. "Sikap dia tidak berkaitan langsung dengan posisi profesionalnya," kata dia.
AJI NUGROHO | CHITRA PARAMAESTI