Empat Tersangka Penyebar Hoax dan Ujaran Kebencian Ditangkap

Reporter

Adam Prireza

Selasa, 27 Februari 2018 10:26 WIB

Polisi menjelaskan tidak ada penyerangan dari orang gila kepada Ustaz Ridwan Dzakir di rumahnya.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Siber Polri bersama Direktorat Keamanan Khusus BIK menangkap empat anggota kelompok Muslim Cyber Army yang diduga kerap menyebarkan ujaran kebencian dan kabar bohong atau hoax melalui media sosial. Mereka adalah ML, RSD, RS, dan Yus yang ditangkap di tempat berbeda, kemarin, Senin, 26 Februari 2018.

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Fadil Imran mengatakan keempatnya tergabung dalam grup aplikasi Whatsapp yang bernama The Family MCA. "Grup ini sering melempar isu yang provokatif di media sosial." Fadil menyampaikan melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 27 Februari 2018. Isu yang kerap disebarkan di antaranya kebangkitan PKI, penculikan ulama, dan penyerangan terhadap nama baik presiden.

Baca:
Hoax Ulama Diserang Orang Gila, Belasan ...
Pelaku Ujaran Kebencian dan Penghinaan ...

Empat orang ini juga diduga pernah menyebarkan virus yang ditujukan kepada perangkat elektronik orang-orang yang dituju sehingga yang merusak perangkat elektronik korban.

ML dicokok di Sunter jakarta Utara sekitar pukul 06.00, RSD di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung pukul 09.15. RS ditangkap di Jembrana, Bali pukul 12.20. Sedangkan Yus diringkus di Kelurahan Tarikolot, Kecamatan Jatinunggal, Sumedang.

Polisi membidik mereka dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Mereka disangka sengaja melakukan diskriminasi ras dan etnis, serta melakukan tindakan yang berakibat pada kerusakan sistem elektronik. "Kami akan menyelidiki (kemungkinan adanya) pelaku lain dari grup-grup yang diikuti oleh para tersangka."

Baca:
Ujaran Kebencian dan Isu SARA Ancam Pilkada 2018
Banyak Ujaran Kebencian, Polri: Indonesia ...

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum, Kepolisian Daerah Jawa Barat, Komisaris Besar Umar Surya Fana mengatakan ada 15 kabar bohong atau hoax tentang penyerangan terhadap tokoh agama yang sedang ditangani kepolisian di Jawa Barat, dan hanya dua di antaranya yang benar.

Polisi menetapkan belasan tersangka dalam kasus ini. Belasan tersangka itu, kata Umar, menyebarkan berita bohong melalui media sosial Facebook, Twitter, Instagram, serta sejumlah situs. “Yang betul-betul kejadian ulama sebagai korban, atau tokoh agama sebagai korban hanya dua, yang 13 itu murni hoax,” kata dia di Bandung, Sabtu, 24 Februari 2018.

Dua peristiwa dengan korban tokoh agama itu adalah penyerangan terhadap Umar Basri pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah di Desa Cicalengka Kulon, Bandung pada 27 Januari 2018, serta Prawoto pimpinan Komando Brigade PP Persis yang dianiaya di rumahnya di Cigondewah Kidul, Bandung, pada 1 Februari 2018.

ADAM PRIREZA | AHMAD FIKRI

Berita terkait

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

9 hari lalu

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.

Baca Selengkapnya

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

9 hari lalu

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

9 hari lalu

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

Polda Metro Jaya menetapkan Galih Loss sebagai tersangka penyebaran kebencian dan penodaan agama lewat Tiktoknya @galihloss3.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

10 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

12 hari lalu

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

Grup idola K-pop T-ARA meraih puncak popularitaasnya di tahun 2010an dengan berbagai lika-liku termasuk tuduhan skandal bullying.

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

18 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

41 hari lalu

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

41 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Daniel Frits Dituntut 10 Bulan Penjara dan Denda Rp 5 Juta

43 hari lalu

Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Daniel Frits Dituntut 10 Bulan Penjara dan Denda Rp 5 Juta

Selain Daniel Frits, tiga warga Karimunjawa yang juga penolak tambak udang dilaporkan menggunakan UU ITE ke Polda Jateng.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

51 hari lalu

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.

Baca Selengkapnya